Deskripsi Siklus I dan Hasilnya

commit to user 83 Untuk lebih rinci mencermati perolehan nilai siswa terhadap pembelajaran IPS kelas Vc dapat dilihat lampiran 6

1. Deskripsi Siklus I dan Hasilnya

a. Perencanaan

1 Pendahuluan Dalam pembelajaran, guru merancang konsep pembelajaran Ilmu Penngetahuan Sosial Kelas V semester 2 tahun ajaran 2010 2011 dengan Standar Kompetensi ”Menghargai Peranan Tokoh Pejuang Dan Masyarakat Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia ” dan Kompetensi Dasar ” Menghargai Jasa Dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia ” yang dituangkan dalam Perencanaan Peaksanaan Pembelajaran RPP lampiran 7, menetapkan model pembelajaran dan membuat langkah – langkah pembelajaran sesuai dengan tahapan dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada Kegiatan Belajar Mengajar. 2 Kegiatan inti Menentukan kelas Vc sebagai subjek yang dipilih. Menetapkan konsep kegiatan, menentukan lokasi waktu penelitian, menetapkan model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD untuk digunakan dalam KBM serta alat, Materi dan media yang digunakan commit to user 84 3 Penutup Menentukan tanggal pelaksanan, mempersiapkan lembar kerja siswa yang akan digunakan sebagai tugas siswa, mempersiapkan siswa dan kelompok siswa yang terdiri dari 5 siswa heterogen baik di dalam kepandaian maupun jenis kelamin sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD b. Tindakan 1 Pelaksanaan Pendahuluan Pendahuluan merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran, agar suasana dalam kelas pembelajaran kondusif maka langkah awal dalam pendahuluan haruslah menunjukan bahwa pengajar berempati pada siswa didiknya. Langkah awal yang dilaksnakan dalam pembelajaran di siklus I memberi salam, mengabsen siswa, kemudian memberi kesempatan bagi siswa mereviev pembelajaran sebelumnya dengan cara bertanya beberapa soal ringan mengeani pembelajaran sebelumnya, serta menjelaskan ulasan hasil observasi partisipasi belajar siswa sebelumnya, memotivasi mereka untuk berperan aktif dalam pembelajar yang akan dilaksanakan. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran dengan menjelaskan Standar Kompetensi pembelajran IPS, dan tujuan pembelajaran dengan jelas. commit to user 85 2 Pelaksanaan kegiatan inti Pada kegiatan ini, peneliti mengemas pembelajaran dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa, menyampaikan informasi, mengorganisasi siswa dalam pembentukan kelompok, membimbing secara proporsional kepada peserta didik supaya aktif dalam kegiatan kelompok aktif bekerja, dan belajar bersama dalam kegiatan belajar mengajar yang dilaksnakan sesuai dengan tahapan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD yang lebih dulu dijelaskan kepada siswa. 3 Pelaksanaan Penutup Setelah proses pelaksanaan pembelajaran dengan Satandar Kompetensi ”Menghargai Peranan Tokoh Pejuang Dan Masyarakat Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia ” dengan kompetensi dasar ”Menghargai Jasa Dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia”, peneliti mengevaluasi kegiatan pembelajaran dengan cara menugaskan siswa untuk membuat laporan dan mempresentasikan hasil mereka di depan kelas untuk didiskusikan bersama. Guru memberikan penguatan dan menjadi fasilitator dalam kegiatan pembalajarn. Observer mengobservasi partisipasi siswa dalam kelompok maupun ketika mempresentasikan di depan kelas, Sedang pada pertemuan kedua pembelajaran diakhiri dengan mengerjakan soal commit to user 86 ulangan dengan materi yang telah diberikan . soal yang diberikan kepada siswa bertujuan untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi yang sudah disajikan dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe SATD. c. Hasil pengamatan 1 Partisipasi Siswa Hasil observasi pertemuan pertama pada siklus I dapat dideskripsikan bahwa sebagian besar siswa belum dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Terlihat banyak siswa yang tidak terlibat aktif dalam pembelajaran, terlebih saat berdiskusi hanya beberapa orang yang dominan, siswa yang lain hanya menjadi pendengar dan masih banyak pula siswa yang belum memahami jalannya pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD. Ketika giliran mempresentasikan anak masih malu- malu, terlebih ketika guru mengajak siswa membuat kesimpulan anak terlihat hanya menunggu, tanggung jawab siswa belum kelihatan, demikian juga anak yang terlalu aktif kurang menghargai siswa lain. Adapun hasil observasi tentang Partisipasi adalah sebagai berikut: Tabel 10. Data Jumlah Siswa Berpartispasi dalam KBM Siklus 1 No Kategori Partisipasi Jumlah Persentase 1 Rendah - 2 Sedang 15 50 3 Tinggi 15 50 commit to user 87 Hasil pengamatan partisipasi kegiatan siswa yang dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi selama proses pembelajaran secara rinci pada lampiran 8. Dari tabel 11. terlihat tidak terdapat siswa yang memiliki partisipasi rendah berarti ada peningkatan dari Prasiklus yaitu 4, jumlah siswa yang memiliki partisipasi sedang adalah 15 dari 30 siswa atau 50 dan jumlah siswa yang memiliki partisipasi tinggi juga 15 orang atau 50 sebelumnya hanya 8 orang dari 30 siswa atau 26.67 mengalami penigkatan sebanyak namun pencapaian tersebut belum sesuai dengan indikator keberhasilan jumlah siswa yang berprestasi yaitu 80 atau 24 siswa. Adapun Rangkuman capaian jumlah siswa yang berpartisipasi dari Prasiklus dengan siklus I seperti tertuang dalam tabel berikut. Tabel 11. Perbandingan Berpartispasi Siswa Jumlah Prasiklus dan SiklusI No Kategori Partisipasi Jumlah siswa Keterangan Prasiklus Siklus I 1 Rendah 4 - 2 Sedang 18 15 3 Tinggi 8 15 2 Prestasi siswa Setelah melakukan kegiatan belajar mengajar IPS dan melaksanakan Uji Kompetisi Siklus I maka didapat informasi jumlah siswa yang mencapai KKM sebagai berikut. commit to user 88 Tabel 12. Data Pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal Siklus I No Capaian Nilai Jumlah Siswa 1 70 15 50 2 70 15 50 Dari tabel 13 didapat informasi bahwa terdapat 15 dari 30 siswa atau 50 tidak tuntas belajar, demikian juga jumlah siswa yang tuntas adalah 15 siswa atau 50 . Terdapat penigkatan jika dibandingkan dengan Prasiklus yaitu 15-8 = 7 siswa yang mencapai ketuntasan minimal. Tetapi kenaikan ini belum sesuai dengan indikator keberhasilan jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 80 dari 30 siswa atau 24 orang siswa. Untuk melihat jelas capaian ketuntasan lihat lampiran 9. Sedangkan perbandingan perkembangannya lihat tabel 13 berikut. Tabel 13. Pernbandingan Jumlah Siswa yang mencapai KKM Prasiklus dan Siklus I no Capaian Nilai Prestasi Jumlah Siswa Ket. Parsiklus Siklus I Jumlah Jumlah 1 70 8 26.67 15 50 2 70 22 63.33 15 50 3 Proses Kegiatan Belajar Mengejar i. Aktivitas Guru commit to user 89 Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar IPS dengan Kompetensi Belajar ” Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia” guru telah melakukan pembelajaran sesuai dengan urutan penggunaan Model Kooperatif tipe STAD, tetapi dalam pelaksanaannya masih canggung, terlihat bahwa guru belum menguasai secara utuh tahap demi tahap dalam pembelajaran dengan Model Kooperatif Tipe STAD. Guru dalam fase-1 sudah menyampaikan tujuan pembelajaran tetapi tidak semuanya, sehingga anak menanggapinya masih ragu-ragu. Seharusnya semua tujuan pembelajaran disampaikan sehingga anak mempunyai arah yang jelas dalam mengikuti pelajaran. Pada fase -2 dalam menyampaikan Informasi kepada siswa tetapi cara menyampaikan masih monoton, seperti model ceramah biasa, sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti kegiatan belajar mengaja, guru perlu menggunakan alat peraga dalam memberikan informasi kepada anak agar siswa lebih tertarik. Pada fase – 3 dalam membentuk kelompok anak guru kurang bisa memberikan panduan dan perhatian guru belum merata maka waktu yang terbuang dalam pembentukan kelompok cukup banyak sehingga efisiensi waktu kurang baik. Pada fase-4 dalam pemberian bimbingan guru masih terfokus pada beberapa kelompok, seharusnya merata sehingga tidak ada kelompok yang commit to user 90 kelihatannya diam tetapi melakukan pekerjaan lain kelompok III misalnya Pada fase -5 guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa tetapi belum melakukan motivasi atau penguatan sehingga banyak kelompok seperti main-main ketika mempresentasikan hasil kerjanya. Pada fase ke -6 atau fase terakhir guru sudah melakukan dengan cukup baik sehingga anak- anak mulai tertarik dan termotivasi untuk pelajaran berikutnya. Secara keseluruhan tahap atau fase dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Model Kooperatif tipe STAD sudah dilaksanakan tetapi dalam melaksanakan menunjukkan bahwa guru masih canggung dan sering melakukan hal-hal yang tidak perlu dilakukan tetapi justru tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan. ii. Kegiatan Siswa Dari hasil pengamatan proses kegiatan belajar mengajar menunjukan bahwa siswa masih binggung dengan pembelajaran yang mereka anggab baru, nampak siswa sering menunggu perintah guru, atau jika tidak mendapat perhatian maka bicara dengan teman terdekat dengan topik yang tidak ada hubungannya dengan materi pelajaran kelompok IV misalnya siswa ketika disuruh mengerjak lembar kerja masih banyak yang mengerjakan pekerjaan lain dan hanya ketika guru mendekat maka mereka pura-pura bekrja. commit to user 91 Kelompok V yang duduk paling belakang ada beberapa siswa yang menggambar yang tidak sesuai dengan mata pelajaran, terdapat siswa dikelompok III melipat kertas membuat mainan pesawat terbang iii. Alat peraga Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar alat peraga yang digunakan kurang banyak, kurang bervareatif, ini menyebabkan anak tidak tertarik, sehingga anak-anak bosan dan lebih asyik dengan pikiran mereka sendiri atau melakukan kegiatan lain yang tidak sesuai dengan pelajaran sebagai wujud kebosanan mereka. iv. Bahan Ajar Bahan ajar yang di gunakan setelah dikaji, sebenarnya sudah sesuai dengan kurikulum yang ada, memang agak terlalu panjang maka guru membuatkan pemandu belajar untuk bahan ini atau membuat LKS yang lebih menarik. d. Refleksi Pada siklus I 4 Partisipasi Siswa Diketahui bahwa jumlah siswa yang berpartisipasi mengalami kenaikan, sebelum siklus siswa yang berpartisipasi hanya 10 orang atau commit to user 92 33.3 kemudian setelah tindakan menjadi 15 orang atau 50 sehingga besar kenaikan adalah 5 siswa atau 16.6. dari pengamatan masih banyak siswa yang ragu-ragu terlibat dalam kelompok, ada beberapa siswa yang enggan terlibat mengambil sikap dan masih menunggu disuruh untuk bekerja sama. 5 Prestasi siswa Ada peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS yaitu dari 8 sebelum dilakukan tindakan menjadi 15 siswa atau mengalami peningkatan 7 siswa. Sedangkan rata- rata kelas dari 6.6 menjadi 6.95 atau mengalami peningkatan 0.35. masih terdapat banyak siwa yang mendapat nilai di bawah Kriteria ketuntasan mainimal, dari beberapa anak di panggil dan ditanya untuk mendapatkan masukan. 6 Kegiatan Belajar Mengajar Ada peningkatan baik pada partisipasi, prestasi tetapi peningkatan yang terjadi masih belum seperti yang di harapkan, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, terutama pada kegiatan guru dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Guru haru mempelajari kembali tahapan – tahapan pembelajaran dalam Model Kooperatif tipe STAD .menggunakan media yang lebih baik, penempatan alat peraga yang sesuai sehingga semua anak dapat melihat. Pengaturan tempat duduk diubah sehingga memungkinkan semua commit to user 93 dapat saling memandang dan tertarik untuk terlibat.Guru juga harus memberikan motivasi yang yang merata tidak terpaku pada satu kelompok saja. Berdasarkan kondisi tersebut maka penelitian secara keseluruhan belum menunjukan kebaikan yang merata maka diputuskan untuk melanjutkan ke siklus II.

3. Deskripsi Siklus II dan Hasilnya

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SD Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD Kanisius Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan Kab

0 3 16

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SD Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD Kanisius Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan Kab

0 2 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS.

1 2 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPS DI SD.

0 4 29

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Srag

0 0 13

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Sra

0 1 15

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS V SD PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA SEMESTER I TAHUN AJARAN 2010 2011 SKRIPSI

0 0 166

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DALAM SOAL CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I SOMOKATON TAHUN AJARAN 2010 2011

0 2 135

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 021 RUMBAI

0 0 13