Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user 81 adalah sebanyak 33 siswa 89, 18 , sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak 4 siswa 10,81 . Perolehan skor motivasi siswa juga mengalami peningkatan setelah diukur dengan menggunakan angket motivasi. Siswa yang mempunyai skor motivasi tinggi berjumlah 9 siswa yaitu 24,33 dari 37 jumlah siswa, yang mempunyai skor motivasi sedang berjumlah 24 siswa yaitu 64,86 dari 37 jumlah siswa, dan siswa yang mempunyai skor motivasi rendah berjumlah 4 siswa yaitu 10,81 dari 37 jumlah siswa. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II sudah berhasil dan tercapai dengan hasil yang meningkat dilihat dari hasil belajar dan motivasi siswa. Dengan demikian indikator pembelajaran sudah tercapai, baik hasil belajar siswa maupun motivasi siswa.

C. Pembahasan

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk memperbaiki mutu pembelajaran geografi yang menyangkut motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta dengan menggunakan metode pembelajaran koopeatif tipe Make a Match Mencari Pasangan. Deskripsi tersebut didasarkan pada evaluasi permasalahan yang diketahui melalui wawancara terhadap guru pengampu pelajaran geografi maupun observasi mengenai proses dan hasil pembelajaran geografi. Berdasarkan observasi awal tersebut dapat diidentifikasi mengenai permasalahan yang terjadi yaitu motivasi dan hasil belajar geografi kelas VIII-B yang rendah. Dalam pembelajaran, guru banyak mengisi kegiatan dengan menerangkan materi dengan metode ceramah sehingga menyebabkan siswa mengalami kejenuhan dan tidak berkonsentrasi dalam belajar. Metode yang dipilih untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match Mencari Pasangan. Indikator keberhasilan pada penelitian ini diperoleh dari pengukuran motivasi dan hasil belajar siswa. Motivasi dan hasil belajar pada siklus I telah mengalami peningkatan dari kondisi sebelumnya. Namun pembelajaran siklus I commit to user 82 belum berhasil karena motivasi dan hasil belajar siswa belum mencapai indikator kinerja yang ditentukan yaitu 75. Berdasarkan data awal mengenai motivasi siswa terhadap mata pelajaran geografi diketahui bahwa sebanyak 4 siswa memiliki motivasi tinggi, 16 siswa motivasi sedang dan 17 siswa motivasi rendah. Hal tersebut disebabkan karena pembelajaran yang dilakukan guru monoton yaitu kegiatan banyak diisi menerangkan materi dengan metode ceramah. Pembelajaran yang didominasi guru tersebut menyebabkan siswa cenderung pasif dan siswa mengalami kebosanan. Pada siklus I dilakukan perbaikan yaitu upaya penerapan metode yang tepat. Metode baru yang diterapkan guru dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah metode Make a Match Mencari Pasangan. Setelah dilakukan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu pada siklus I motivasi belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 6 siswa memiliki motivasi tinggi, 18 siswa motivasi sedang dan 13 siswa motivasi rendah. Pada pembelajaran siklus I ini belum berhasil karena siswa yang memiliki motivasi tinggi sebesar 64,86 sehingga belum mencapai indikator kinerja yang ditentukan yaitu 75 . Hal ini disebabkan karena guru kurang tepat dalam pengelolaan waktu dan kurang memotivasi siswa. Karena pada siklus I belum berhasil, maka dilakukan tindakan siklus II. Skor motivasi siswa pada pembelajaran siklus II sudah berhasil karena 89, 19 siswa memiliki motivasi tinggi dalam pembelajaran, yaitu 9 siswa memiliki motivasi tinggi, 24 siswa motivasi sedang dan 4 siswa motivasi rendah. Hal ini didukung dengan adanya tindak lanjut perbaikan pembelajaran siklus II. Tindak lanjut tersebut adalah dengan cara pembagian kartu perderet meja atau menjadi 4 kelompok, kartu menjadi empat warna, sehingga siswa mempermudah menemukan pasangannya dalam kelompok yang lebih kecil, kemudian pada pertemuan kedua siklus II tidak lagi dilakukan game, melainkan pengulasan materi pertemuan sebelumnya dan setelah itu di adakan tes formatif. Sehingga siswa tidak kekurangan waktu dalam mengerjakan soal. Kondisi tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut ini : commit to user 83 Tabel 13. Perbandingan Kategori Motivasi Siswa Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan dalam histogram berikut ini: Gambar 10. Histogram Motivasi Siswa Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II Berdasarkan data hasil belajar pada kondisi awal yang diperoleh dari guru geografi diketahui bahwa kelas VIII-B memiliki rata-rata nilai ulangan 60,95. Dari 37 siswa hanya 16 siswa yang mencapai KKM sehingga 21 siswa belum mencapai ketuntasan. Pada kondisi awal, guru masih mendominasi pembelajaran dengan kegiatan penyampaian materi menggunakan metode ceramah sedangkan siswa pasif mendengarkan. Rutinitas tersebut menyebabkan siswa menjadi kurang termotivasi sehingga hasil belajar menjadi rendah. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dengan menerapkan metode Make a Match Mencari Pasangan, hasil belajar siswa meningkat ditunjukkan dengan rata-rata hasil belajar menjadi 75,16. Standar ketuntasan siswa adalah 65. Untuk indikator 5 10 15 20 25 30 Tinggi Sedang Rendah Ju m lah s is w a Perbandingan Motivasi Siswa Awal Siklus I Siklus II No Periode Frekuensi Prosentase T S R 1 Kondisi Awal 4 16 17 2037 x 100 = 54, 05 2 Siklus I 6 18 13 2437 x 100 = 64, 86 3 Siklus II 9 24 4 3337 x 100 = 89, 19 commit to user 84 kinerja ketuntasan sebesar 75. Siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 65 adalah 23 siswa 62,16 sudah tuntas dan 14 siswa 37,84 belum tuntas dalam pembelajaran. Dari hasil tersebut ternyata belum memenuhi standar keberhasilan penelitian sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus II. Pada pembelajaran siklus II diperoleh data rata-rata hasil belajar siswa adalah 79,84. Siswa yang mendapat nilai lebih dari 65 adalah 33 siswa 89,18 sudah tuntas dan 4 siswa 10,81 mendapat nilai kurang dari 65 atau belum tuntas. Sehingga dalam pembelajaran siklus II sudah berhasil karena lebih dari 75 siswa telah tuntas dalam belajar. Kondisi tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut ini : Tabel 14. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal Siklus I Siklus II Tuntas 16 23 33 Tidak Tuntas 21 14 4 Jumlah 37 37 37 Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan dalam histogram berikut ini: Gambar 11. Histogram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II 5 10 15 20 25 30 35 Kondisi Awal Siklus I Siklus II Ju m lah S is w a Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Tuntas Belum Tuntas commit to user 85 Pada pembelajaran dengan metode Make a Match Mencari Pasangan terdapat variasi kegiatan yang melibatkan siswa secara aktif sehingga pembelajaran yang bersifat hafalan dapat disajikan dengan tidak monoton dan tidak membosankan. Proses pembelajaran yang terdiri dari berbagai tahap ini menarik dan dapat meminimalisir sikap siswa yang pasif dan mengurangi kejenuhan siswa dalam belajar. Permainan Make a Match Mencari Pasangan sifatnya bermain sambil belajar, sehingga memberikan respons yang positif yaitu terlihat dari rasa senang dan bersemangat yang ditunjukkan siswa. Penggunaan metode Make a Match Mencari Pasangan dalam pembelajaran geografi dapat meningkatkan motivasi siswa. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I belum tercapai karena masih terdapat kelemahan-kelemahan, maka penelitian tetap dilanjutkan pada siklus II dengan rata-rata hasil belajar 79,84 sedangkan motivasi siswa dalam pembelajaran adalah 89,19. Dengan demikian indikator pembelajaran sudah tercapai baik dari hasil belajar siswa maupun dari motivasi siswa. Jadi penelitian ini telah berhasil dengan menggunakan dua siklus, maka model pembelajaran koooperatif tipe Make a Match Mencari Pasangan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS Geografi pokok bahasan Ketenagakerjaan pada siswa kelas VIII-B semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 20092010. commit to user 86

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

D. Kesimpukan

Dari hasil penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match Mencari Pasangan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS Geografi pokok bahasan ketenagakerjaan pada siswa kelas VIII-B semester II SMP Negeri 16 Surakarta tahun ajaran 20092010 dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match Mencari Pasangan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII-B semester II SMP Negeri 16 Surakarta tahun ajaran 20092010. Hal ini terbukti dari skor motivasi siswa sebelum dilakukan tindakan adalah sebesar 54, 05 tuntas skor motivasinya. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I tingkat ketuntasan skor motivasinya adalah sebesar 64, 86, dan terjadi peningkatan lagi pada siklus II yaitu menjadi sebesar 89, 19. 2. Adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII-B semester II SMP Negeri 16 Surakarta tahun ajaran 20092010 setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode Make a Match Mencari Pasangan. Hal ini terbukti dari hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan adalah sebesar 43,24 yang tuntas, dan sebesar 56,76 belum tuntas. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I tingkat ketuntasan belajar meningkat sebesar 62,16, dan terjadi peningkatan lagi pada siklus II yaitu menjadi 89, 18 .

E. Implikasi

1. Implikasi Teoritis Secara teoritis, untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa geografi sangat terkait dengan pemilihan metode pembelajaran yang tepat, yaitu yang sesuai dengan kondisi siswa. Metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match Mencari Pasangan dapat dipergunakan sebagai alternatif dalam proses pembelajaran geografi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. 86