commit to user 25
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus
memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.
9 Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk
belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu
memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
10 Minat Motivasi erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi itu muncul karena
ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalu disertai
dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut :
a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau
c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
11 Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan
alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan
timbul gairah untuk terus belajar.
7. Hasil Belajar
Kegiatan yang paling penting dalam dunia pendidikan adalah proses kegiatan belajar mengajar. Dapat dikatakan bahwa berhasil tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan banyak bergantung pada proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah. Sudjana 1995:22 mengemukakan bahwa, “Hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.” Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa yang berbentuk kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari ketiga bentuk ini, bentuk kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di
sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran. Menurut Syaodih 2009:179 berpendapat bahwa, “Hasil belajar
bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan, tetapi juga kecakapan dan keterampilan dalam melihat, menganalisis dan memecahkan masalah.” Hasil
belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang
commit to user 26
dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan
pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Menurut Suprijono 2009:5, “Hasil belajar adalah pola-pola pebuatan,
nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan- ketrampilan.” Merujuk pemikiran Gegne dalam Suprijono 2009: 5-6, hasil
belajar berupa:
1 Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik terhadap
rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
2 Ketrampilan intelektual yaitu kemampuan memprersentasikan konsep dan lambang. Ketrampilan intelektual terdiri dari kemampuan dari mengategorisasi, kemampuan
analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Ketrampilan intelektuan merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif brsikap
khas.
3 Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam
memecahkan masalah. 4 Ketrampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam
urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5 Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarakan penilaian
terhadap objek tersebut. Sikpa berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemammpuan menjadikan nilai-nilai
menjadi standar perilaku.
Menurut Bloom dalam Suprijono 2009:6-7, “Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik”. Domain kognitif adalah
knowledge pengetahuan ingatan, comprehension pemahaman-pemahaman, menjelaskan,
meringkas,contoh, application
menerapkan, analysis
menguraikan, menentukan
hubungan, synthesis
mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru, dan evaluation menilai. Domain
afektif adalah receiving sikap menerima, responding memberikan respons, valuing niali, organization organisasi, characterizatin karakterisrik. Domain
psikomotorik meliputi initiotaraity, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup ketrampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerian, dan intelektual.
Menurut Sudjana 1995:3-4 ada beberapa fungsi penilaian hasil belajar di antaranya sebagai berikut:
a. Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran.
commit to user 27
b. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. c. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada orang tuanya.
Hasil belajar siswa dapat digunakan untuk memotivasi siswa dan untuk memperbaiki serta peningkatan kualitas pembelajaran oleh guru. Selain itu
pemanfaatan hasil belajar untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran harus didukung oleh siswa, guru, kelapa sekolah serta orang tua
siswa. Jadi fungsi hasil belajar penting bagi siswa yaitu sebagai indikator pencapaian tujuan pembelajaran dan berfungsi sebagai umpan balik bagi guru
dalam rangka peningkatan kualitas proses pembelajaran. Berkaitan dengan uraian di atas, menurut Sardiman 2010:49-50
menyebutkan bahwa suatu hasil belajar atau suatu hasil pengajaran itu dikatakan benar-benar baik apabila memiliki ciri berikut :
a. Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa. Dalam agi para siswa yang akan menghadapi ujian. Kalau hasil pengajaran itu tidak
tahan lama dan lekas menghilang, berarti hasil pelajaran itu tidak efektif. Guru harus mempertimbangkan berapa banyak dari yang di ajarkan itu akan masih
diingat kelak oleh subjek belajar, setelah lewat satu minggu, satu bulan, satu tahun dan seterusnya.
b. Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik. Pengetahuan hasil proses belajar-mengajar itu bagi siswa seolah-olah telah merupakan bagian
kepribadian bagi diri setiap siswa, sehingga akan dapat mempengaruhi pandangan dan caranya mendekati suatu permasalahan. Sebab pengetahuan itu
dihayati dan penuh makna bagi dirinya.
Yang harus di ingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya,
hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan
komprehensip.
B. Penelitian yang Relevan