Teknik Analisis Data Indikator Bekerja

commit to user 42 3. Metode Angket Dalam penelitian yang akan dilakukan, angket diberikan pada siswa untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Angket dalam penelitian ini untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam mengikuti proses pembelajaran angket diberikan pada akhir penelitian tindakan. Dengan menganalisis informasi yang diperoleh dari angket tersebut dapat diketahui peningkatan proses atas kegiatan pembelajaran sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan motivasi siswa dalam proses pembelajaran Geografi. 4. Metode Dokumentasi Arikunto 2006:231 mengemukakan bahwa, “Metode dokumentasi adalah mencari dua mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya”. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data berupa nama-nama siswa, jenis kelamin, dan hasil belajar siswa yang diambil dari nilai ulangan harian kelas VIII-B.

G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh ini dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu menyajikan data dalam bentuk uraian serta pembahasan berdasarkan hasil penelitian. Data yang dianalisa adalah data motivasi dan hasil belajar siswa yang diperoleh selama penelitian dilaksanakan. Analisis data dalam penelitian ini dimulai sejak awal sampai berakhirnya pengumpulan data. Data-data dari hasil penelitian di lapangan diolah dan dianalisis secara kualitatif. Teknik analisis deskriptif kualitatif mengacu pada model analisis Miles dan Huberman yang dilakukan dalam 3 komponen berurutan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan Sutopo, 2006 : 113. commit to user 43

H. Indikator Bekerja

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila terjadi peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa ketika proses pembelajaran pembelajaran geografi setiap siklus.Ukuran keberhasilan yang digunakan pada penelitian adalah sebagai berikut: 1. Motivasi siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe Make a Match Mencari Pasangan dapat meningkat mencapai 75 dari jumlah siswa. 2. Dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match Mencari Pasangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan siswa memperoleh nilai tes minimal 65 dan secara klasikal 75 siswa harus mencapai batas nilai minimal tersebut. 3. Ketertarikan siswa pada mata pelajaran geografi dengan menggunakan metode kooperatif tipe Make a Match Mencari Pasangan dapat meningkat.

I. Prosedur Penelitian

Secara umum langkah-langkah operasional penelitian meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan dan refleksi. A. SIKLUS I 1. Perencanaan Pada tahap ini peneliti merancang tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian, diantaranya: a. Melakukan pengamatan mengenai kondisi sekolah, kondisi kelas, kondisi siswa, sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran dan metode yang digunakan dalam pembelajaran. b. Membuat Rencana Pelaksaaan Pembelajaran RPP serta kartu yang berisi soal dan jawaban. c. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi berupa lembar aktifitas siswa selama mengikuti pelajaran di kelas untuk mengetahui motivasi siswa. commit to user 44 d. Menyusun dan menyiapkan lembar angket untuk mengetahui motivasi siswa. e. Menyusun dan membuat angket observasi kinerja guru. f. Merancang soal tes formatif yaitu tes yang akan diberikan pada akhir siklus I. Selain itu, saat penelitian guru memberikan pengantar, pengarahan dan motivasi kepada siswa pada materi yang akan dibahas dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match Mencari Pasangan. 2. Pelaksanaan Secara garis besar tindakan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. KBM Pertemuan 1 a Guru menyampaikan tujuan pembelajaran b Guru menjelaskan secara singkat tentang metode pembelajaran kooperatis tipe Make a Match Mencari Pasangan pada siswa c Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan dibahas d Guru menjelaskan materi tentang tenaga kerja dan angkatan kerja. b. KBM Pertemuan 2 a Guru menjelaskan materi tentang pengangguran dan kesempatan kerja. b Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. Serta memberikan informasi tentang langkah-langkah kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh siswa metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match Mencari Pasangan. Pencarian pasangan kartu dilakukan perderet meja. c Setiap siswa mendapat satu buah kartu. d Tiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang. e Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya soal jawaban. f Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. commit to user 45 g Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya. Demikian seterusnya. h Guru memberikan tes formatif siklus 1 dan pengisian angket kinerja guru. 3. Pengamatan Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Ketika pembelajaran geografi melalui metode pebelajaran kooperatif tipe Make a Match Mencari Pasangan dilaksanakan, guru bersama peneliti akan melakukan pengamatan, pencatatan terhadap aktivitas siswa dan semua hambatan yang terjadi di kelas dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Setelah diadakan observasi di akhir pertemuan peneliti Selain melakukan pengamatan, di akhir siklus peneliti melakukan evaluasi hasil belajar siswa berupa tes formatif dengan bentuk soal-soal objektif dan uraian yang dikerjakan secara individu yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari dan untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. 4. Refleksi Refleksi dilaksanakan untuk mengevaluasi pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini, hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi yang berupa tes formatif dikumpulkan kemudian dianalisis. Dari data tersebut akan dilihat apakah telah memenuhi target yang diharapkan dalam ketuntasan belajar yang telah ditetapkan atau belum. Jika pada siklus I belum memenuhi target maka akan dilanjutkan ke siklus berikutnya. Kelemahan yang terjadi pada siklus I ini akan diperbaiki pada siklus berikutnya yaitu siklus II. B. SIKLUS 2 Tahapan pada siklus II ini mengikuti tahapan pada siklus I. Rencana tindakan siklus II ini disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus I yang dimaksudkan sebagai penyempurnaan atau perbaikan terhadap pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match Mencari Pasangan pada siklus I. commit to user 46 Adanya perbaikan-perbaikan ini diharapkan pada siklus II dapat diperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Tindakan pada siklus II ini sangat memperhatikan kekurangan dan kelemahan yang ada pada siklus I serta diusahakan cara mengatasinya. Misalnya dengan membagi kelompok- kelompok di kelas untuk memudahkan dalam mencari pasangan dan mengurangi kemungkinan terjadinya kegaduhan. Jika belum memenuhi target, maka penelitian akan dilanjutkan pada siklus berikutnya. commit to user 47 Gambar 3. Skema Prosedur Penelitian Tahap Persiapan Permohonan ijin, identifikasi masalah Tahap Perencanaan Penyusunan silabus, penyusunan instrument penelitian siklus I Tindakan I Penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match Observasi dan Evaluasi Tindakan I  Observasi pelaksanaan  Tes formatif Analisis dan Refleksi I Analisis pelaksanaan pembelajaran, Analisis lembar observasi dan hasil tes, Refleksi untuk perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya Perencanaan ulang apabila siklus I belum berhasil Tindakan II Observasi II Analisis dan refleksi II Tindak Lanjut S I K L U S I S K L U S II commit to user 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN