commit to user 20
belajar dan dapat mengakrabkan siswa yang satu dengan yang lain Ramadhan, T.
Berdasarkan penjelasan diatas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match Mencari Pasangan diharapkan dapat meningkatan motivasi
belajar siswa, sehingga hasil belajar siswa pun baik. Dalam pembelajaran Make a Match siswa mencari pasangan sambil belajar dalam suasana yang menyenangkan
seperti bermain.
6. Motivasi Belajar Siswa
Secara bahasa motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Sardiman 2010:73,
“Berpendapat bahwa motif dapat dikatakan sebagai daya pengerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu
tujuan.” Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern kesiapsiagaan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat- saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan
atau mendesak. Seseorang atau anak yang belajar berarti ia memperbaiki kemampuan-
kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya. Dengan meningkatnya kemampuan-kemampuan tersebut maka keinginan, kemauan, atau perhatian pada
lingkumgan sekitarnya makin bertambah. Demijian proses belajar itu akan terus berlanjut sepanjang hidupnya. Proses yang berkelanjutan ini akan terus
berlangsung sebab seseoramg atau anak tersebut memiliki motivasi. Uno 2009:23 menyatakan bahwa, “Motivasi dan belajar merupakan dua
hal yang saling mempengaruhi.” Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau
penguatan reinforced practice yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertent. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan
keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar
commit to user 21
yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk
melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Indikator
motivasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil 2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4 Adanya penghargaan dalam belajar
5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 6 Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa
dapat belajar dengan baik.
Menurut Sardiman 2010:75, “Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian uasaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga
seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka ia berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.” Jadi
motivasi itu dapat di rangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh dari dalam diri seseorang. Sedangkan dalam kegiatan belajar, maka
motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin keberlangsungan dari
kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.
Pengertian motivasi dikemukakan oleh Mc. Donald dalam Sardiman 2010:73-74 mengatakan bahwa “Motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculya feeling dan didahului dengan adanya tanggapan terhadap adanya tujuan.” Dari pengertian yang di kemukakan Mc.
Donald ini mengandung tiga elemen penting.
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di
dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. Karena
commit to user 22
menyangkut perubahan energi manusia walaupun motiwasi itu muncul dari dalam diri manusia, penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya. Rasa “feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat
menentukan tingkah laku manusia. 3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini
sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsangterdorong
oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
Menurut Sardiman A.S 2010:86-91 , macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-
motif yang aktif itu sangat bervariasi. Dan salah satu jenis motivasi adalah sebagai berikut :
1. Motivasi intrinsik Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan
kegiatan yang dilakukannya misalnya kegiatan belajar, maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam
perbuatan belajar itu sendiri.
Siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu.
Satu-satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin dicapai adalah belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan, tidak mungkin menjadi
ahli. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan
berpengetahuan. jadi memang motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar simbol dan seremonial.
2. Motivasi ekstrinsik Yang dimaksud dengan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak
baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah dan juga mungkin
komponen-komponen lain dalam proses belajar-mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh
keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang
commit to user 23
dari luar. Kegiatan itu dilakukan dengan kesungguhan hati dan terus menerus dalam rangka mencapai tujuan.
Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi
dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam
belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan,
bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri
memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat
mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya. Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka
motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau
melakukan belajar. Menurut Sardiman 2010:83, motivasi yang ada pada diri setiap orang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1 Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai.
2 Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin tidak cepat puas dengan prestasi yang telah
dicapainya. 3 Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang dewasa
misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal,amoral, dan sebagainya.
4 Lebih senang bekerja sendiri. 5 Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-
ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif. 6 Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu.
7 Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya itu. 8 Senang mencari dan memecahkan soal-soal.
commit to user 24
Menurut Sardiman 2010: 92-95 terdapat beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, diantaranya:
1 Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka atau nilai yang baik.
Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik. Sehingga guna memberikan angka-angka
yang dapat dikaitkan dengan values yang terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa sehingga tidak sekedar
kognitif saja tetapi juga keterampilan dan afeksinya.
2 Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik
bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.
3 Saingan atau kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun
persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
4 Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya
sebagai tantangan
sehingga bekerja
keras dengan
mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Penyeleseian tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan
dan harga diri. Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.
5 Memberi ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.
Oleh karena itu memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru adalah jangan terlalu sering karena bisa
membosankan dan bersifat rutinitas.
6 Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan
mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar
dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
7 Pujian Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyeleseikan tugas dengan
baik, perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu supaya pujian ini
merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar
serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8 Hukuman
commit to user 25
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus
memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.
9 Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk
belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu
memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
10 Minat Motivasi erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi itu muncul karena
ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalu disertai
dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut :
a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau
c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
11 Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan
alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan
timbul gairah untuk terus belajar.
7. Hasil Belajar