Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Subyek Penelitian Bentuk dan Stategi Penelitian

commit to user 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 16 Surakarta pada siswa kelas VIII-B semester genap dua tahun ajaran 20092010. Secara administrasi sekolah ini terletak di Jl. Kolonel Sutarto nomor 188 Surakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap dua tahun ajaran 20092010. Dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2010 sampai dengan Januari 2011 mulai dari penyusunan proposal sampai penulisan laporan. Adapun pelaksanaan penelitian ini direncanakan sebagai berikut: Tabel 3. Jadwal Penyusunan Skripsi No Jadwal Kegiatan Tahun 2010-2011 Januari Februari Maret April Mei Juni- Juli Agustus- Januari’11 1. Penyusunan Proposal 2. Pembuatan Instrumen 3. Pelaksanaan Penelitian 4. Analisis data 5. Penyusunan laporan 36 commit to user 37

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah kelas VIII B SMP Negeri 16 Surakarta dengan jumlah siswa 37 anak, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.

C. Bentuk dan Stategi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas bersifat praktis dengan tujuan utama untuk memecahkan masalah-masalah dalam pembelajaran yang sehari-hari dialami oleh guru dan siswa dimana pelaksanaannya dilakukan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Arikunto 2009: 2-3 mengemukakan PTK melalui paparan gabungan definisi tiga kata, yaitu : 1. Penelitian Menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan Menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. 3. Kelas Dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.Kemudian Arikunto 2009: 3 menyimpulkan bahwa “PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.” commit to user 38 Arikunto 2009: 16 mengemukakan bahwa model penelitian tindakan kelas secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi. Kegiatan perencanaan peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh, siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Yang dialaminya meliputi kegiatan mengidentifikasi masalah menganalisis masalah, merumuskan masalah dan membuat hipotesa tindakan. Tahap-tahap pelaksanaan PTK tersebut dapat digambarkan dalam siklus sebagai berikut: Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kelas Arikunto, 2009: 16 Refleksi Perencanaan SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Pengamatan Refleksi Pelaksanaan ? commit to user 39 Keterangan : 1 Perencanaan Dalam tahap ini yang dilakukan adalah meliputi; menyusun rencana pembelajaran, menyiapkan bahan pengajaran yang akan diberikan kepada siswa, menyiapkan media yang akan digunakan, menyiapkan lembar observasi, menyiapkan angket siswa dan menyiapkan soal game dan evaluasi. 2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan merupakan suatu kegiatan yang pelaksanaannya menurut rencana pembelajaran yang telah direncanakan. Dalam penelitian ini bentuk tindakan yang dilakukan untuk tiap siklusnya hampir sama, dimana tiap pelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan tahap-tahap model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match. 3 Pengamatan Dalam kegiatan ini observer mengobservasi pelaksanaan tindakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh yang ditimbulkan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar yang dapat dilihat melalui bagaimana kondisi atau keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan nilai-nilai yang diperoleh siswa. Observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Hasil pelaksanaan tindakan kelas yang meliputi data tes dan non tes. Data tes berupa hasil tes evaluasi siswa dan data perolehan skor siswa dalam turnamen. Data non tes berupa hasil pedoman observasi, hasil angket motivasi siswa dan dokumentasi. 4 Refleksi Refleksi dilakukan pada akhir pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaa untuk mengkaji dan mempertimbangkan hasil yang telah terjadi pada tahap tindakan. Dalam hal ini, peneliti melakukan analisis terhadap hasil tes dan non tes yang berupa tes evaluasi, hasil perolehan skor turnamen siswa, hasil observasi, hasil angket dan dokumentasi yang telah dilakukan. Refleksi ini memberikan gambaran kekurangan atau kelemahan pada siklus I sehingga nantinya dapat dicari pemecahannya dan mempertahankan atau meningkatkan kelebihan yang commit to user 40 terdapat pada siklus I. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan revisi terhadap rencana kegiatan pada siklus II.

D. Sumber Data