bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan serta menerjemahkan strategi kedalam sasaran yang komprehensif, koheren, seimbang dan terukur.
2 Pada tahap implementasi strategi menjabarkan inisiatif strategik kedalam
program, kegiatan dan anggaran dalam empat perspektif sehingga bersifat komprehensif.
3 Pada tahap evaluasi strategi, membandingkan hasil pengukuran pada tahap
implementasi dengan target yang ditetapkan dalam perencanaan strategis dan anggaran
Berdasarkan uraian tersebut secara umum Balanced Scorecard sebagai sistem manajemen strategik lebih dari sekedar sistem pengukuran taktis atau
operasional yang menghasilkan proses manajemen penting: 1
Memperjelas dan menerjemahkan visi, misi, tujuan kedalam strategi. 2
Mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis. 3
Merencanakan, menetapkan sasaran dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis.
4 Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis.
3.2.4. Kelebihan Dan Keterbatasan Balanced Scorecard
Sistem evaluasi kinerja Balanced Scorecard yang ditemukan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton ini memiliki beberapa kelebihan yaitu
komprehensif, koheren, seimbang, dan terukur. 1
Komprehensif
Maksud dari komprehensif disini adalah Balanced Scorecard mengukur
Universitas Sumatera Utara
kinerja perusahaan lebih luas dan menyeluruh komprehensif. Tidak hanya dari perspektif keuangan saja, namun juga dari perspektif customer, perspektif
bisnisintern dan pembelajaranpertumbuhan. Perluasan perspektif tersebut memiliki manfaat sebagai berikut:
a. Menjanjikan kinerja keuangan yang berlipatganda dan berjangka panjang.
b. Meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memasuki lingkungan bisnis
yang kompleks. 2
Koheren Balanced Scorecard mengharuskan manajemen untuk membangun hubungan
sebab akibat diantara berbagai sasaran strategis yang dihasilkan dalam perencanaan strategis. Setiap sasaran strategis yang ditetapkan dalam
perspektif non keuangan harus memiliki hubungan dengan sasaran perspektif keuangan.
3 Seimbang
Sebagaimana yang telah dijelskan pada bagian awal bab ini bahwa Balanced Scorecard bertujuan untuk menyeimbangkan konsep pemikiran dari
manajemen agar tidak terlalu terfokus pada ukuran-ukuran dari perspektif keuangan. Sebagai akibat pengaruh konsep pengukuran kinerja perusahaan
yang hanya menilai rasio keuangan. Sehingga mengabaikan perspektif lainnya.
4 Terukur
Dalam Balanced Scorecard, semua sasaran strategik telah ditentukan alat ukurnya, baik untuk perspektif keuangan maupun non keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Meskipun demikian sebagai sebuah teori, Balanced Scorecard juga memiliki beberapa keterbatasan yaitu:
a. Ukuran utama yang diajukan belum tentu relevan digunakan di semua
unit perusahaan. Balanced Scorecard seringkali memerlukan penyesuaian dalam penerapannya. Konsep ini cenderung dirancang untuk diterapkan
pada perusahaan laba, sedangkan pada perusahaan nirlaba, koperasi dan lembaga pemerintahan memerlukan penyesuaian dengan kondisi yang ada.
Bahkan pada beberapa perusahaan yang bersifat profit oriented pun, ukuran utama tersebut memerlukan penyesuaian sebelum dapat diterapkan
di perusahaan tersebut. b.
Perusahaan kurang berani mengadakan pergantian karyawan. Hal ini kemungkinan besar terjadi dalam perusahaan yang menerapkan Balanced
Scorecard sebagai akibat adanya ukuran utama retensi karyawan dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
c. Ukuran utama yang diajukan cenderung tepat diterapkan pada perusahaan
yang memiliki strategi intensif.
3.2.5. Model Balanced Scorecard