BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Kemiskinan dan kerawanan pangan masih menjadi masalah bagi bangsa Indonesia. Hal ini menjadi perhatian nasional yang harus ditanggulangi bersama
oleh pemerintah dan masyarakat yang penanganannya perlu dilakukan secara terpadu melibatkan berbagai lapisan. Salah satu wujud nyata program Pemerintah
dalam menanggulangi masalah tersebut adalah dengan cara menjamin ketersediaan pangan yang cukup bagi masyarakat kurang mampu miskin melalui
pendistribusian beras bersubsidi untuk Rumah Tangga Miskin RASKIN yang berfokus dalam rangka perlindungan sosial khususnya bagi masyarakat miskin.
Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Kebijakan Perberasan menginstruksikan Menteri dan Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen
tertentu, serta Gubernur dan BupatiWalikota seluruh Indonesia untuk melakukan upaya peningkatan pendapatan petani, ketahanan pangan, pengembangan ekonomi
perdesaan dan stabilitas ekonomi nasional. Secara khusus kepada Perum BULOG diinstruksikan untuk menyediakan dan menyalurkan beras bersubsidi bagi
kelompok masyarakat miskin dan rawan pangan, yang penyediaannya mengutamakan pengadaan beras dari gabah petani dalam negeri.
Penyaluran beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat miskin bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Miskin. Di samping itu,
Universitas Sumatera Utara
program ini dimaksudkan untuk meningkatkan akses masyarakat miskin dalam pemenuhan kebutuhan pangan pokoknya sebagai salah satu hak dasar masyarakat.
Dimana kelompok Rumah Tangga Sasaran RTS sendiri ditentukan oleh Pemerintah sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan oleh Pemerintah melalui
Badan Pusat Statistik BPS. Perum BULOG Divre Sumut sebagi perpanjangan tangan Bulog Pusat
bertanggungjawab untuk mendistribusikan beras untuk Rumah Tangga Miskin RASKIN di wilayah kerja Sumatera Utara. Mengingat program RASKIN ini
merupakan tugas Pemerintah dalam rangka pelayanan publik tentunya harus mengacu kepada prinsip tata kelola perusahaan yang baik dimana masyarakat
berhak untuk mengetahui bagaimana program ini dilaksanakan. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran kinerja dari sisi internal Perum BULOG Divre Sumut agar
dapat mengetahui sejauhmana tingkat keberhasilan dari program RASKIN tersebut. Permasalahannya adalah perusahaan belum mampu secara objektif
menilai dari beberapa perspektif pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan program RASKIN. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dilakukan
pengukuran kinerja program RASKIN dengan metode Balanced Scorecard. Metode pengukuran ini dianggap sebagai metode yang lebih adil karena
tidak hanya menilai dari satu perspektif saja, namun metode ini mengintegrasikan beberapa perspektif kedalam satu kesatuan yang utuh. Adapun perspektif yang
diukur dalam program RASKIN dengan metode Balanced Scorecard meliputi perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis serta pembelajaran dan
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhan agar Perum Bulog Divre Sumut dapat mengetahui kelemahan- kelemahan yang ada untuk perbaikan kedepannya Continuous Improvement.
1.2. Perumusan Masalah