c. Layanan purna jual
Tahap terakhir dalam perspektif bisnis internal ini mencakup garansi dan berbagai aktivitas perbaikan, penggantian produk yang rusak dan dikembalikan
serta proses pembayaran.
3.2.9.4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Perspektif terakhir ini bertujuan mengembangkan tujuan dan ukuran yang mendorong pembelajaran dan pertumbuhan perusahaan. Tujuan yang telah
ditetapkan dalam tiga perspektif sebelumnya mengimplementasikan apa yang harus dikuasai perusahaan untuk menghasilkan kinerja yang ekselen. Sedangkan
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan inilah yang menyediakan infrastruktur yang memungkinkan tercapainya tujuan dari tiga perspektif sebelumnya.
Banyak pimpinan perusahaan telah mengetahui bahwa apabila evaluasi semata-mata berdasarkan kinerja finansial jangka pendek, mereka seringkali akan
mengalami kesulitan untuk mempertahankan investasi yang akan meningkatkan kapabilitas pekerja, sistem dan proses bisnis perusahaan. Pengeluaran untuk
investasi semacam itu dianggap sebagai pengeluaran periodik oleh model akuisisi keuangan sehingga penyusutan dalam investasi merupakan cara yang mudah
untuk mendapatkan penghasilan inkremental jangka pendek. Balanced Scorecard mengajarkan pentingnya berinvestasi bagi msaa
depan. Investasi yang dimaksud bukanlah investasi tradisional seperti peralatan baru, riset dan pengembangan produk baru saja, namun perusahaan juga perlu
melakukan investasi dalam infrastruktur. Seperti kapabilitas pekerja, sistem
Universitas Sumatera Utara
informasi dan prosedur yang berkaitan dengan motivasi, pemberdayan dan keselamatan. Ketiga infrastruktur itulah yang menjadi kategori utama perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan. a.
Kapabilitas Pekerja
Sebagian besar perusahaan menetapkan tujuan pekerja dengan tiga pengukuran yaitu kepuasan pekerja, retensi pekerja dan produktivitas pekerja.
1 Kepuasan pekerja.
Moral pekerja dan kepuasan kerja saat ini dipandang sangat penting oleh sebagian besar perusahaan. Karena kepuasan merupakan prakondisi bagi
meningkatnya produktivitas, daya tanggap, mutu dan layanan pelanggan. Untuk mengukur kepuasan pekerja, manajemen dapat membagikan angket
yang berisi perasaan mereka dalam skor 1 dengan keterangan “tidak puas” sampai dengan skor 3 atau 5 dengan keterangan “sangat puas” terhadap unsur-
unsur: a.
Keterlibatan dalam pengambilan keputusan b.
Penghargaan karena telah melakukan pekerjaan dengan baik c.
Akses informasi yang memadai untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.
d. Dorongan aktif untuk bekerja, kreatif dan menggunakan inisiatif.
e. Tingkat dorongan dari tenaga staf. dan
f. Kepuasan keseluruhan dengan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
2 Retensi pekerja
Tujuan retensi pekerja adalah untuk mempertahankan selama mungkin para pekerja yang dibutuhkan perusahaan. Sebenarnya perusahaan membuat
investasi jangka panjang dalam diri pekerja. Sehingga tiap kali ada yang berhenti, maka perusahaan akan mengalami kerugian modal intelektual,
pengetahuan dan pengalamannya. Ukuran kinerja yang umum digunakan adalah prosentase keluarnya pekerja.
3 Produktivitas pekerja.
Merupakan suatu ukuran dampak keseluruhan usaha peningkatan moral dan keahlian pekerja, inovasi, proses internal dan kepuasan pelanggan. Tujuannya
adalah untuk membandingkan keluaran yang dihasilkan oleh para pekerja dengan jumlah pekerja yang dikerahkan. Ukuran yang paling umum adalah
pendapatan per pekerja yang dihitung dengan membagi pendapatan dengan jumlah pekerja. Ukuran yang lebih modern adalah nilai tambah per pekerja.
b. Kapabilitas Sistem Informasi
Tema kedua ini diperlukan jika pihak manajemen menginginkan para pekerja dapat bekerja secara efektif dalam lingkungan dunia bisnis yang semakin
kompetitif. Terutama informasi mengenai pelanggan, proses internal, dan konsekuensi finansial keputusan perusahaan.
Kerangka kerja Proses Pembelajaran dan Pertumbuhan dapat di jelaskan dengan gambar 3.5. di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas Pekerja
Hasil
Kepuasan Pekerja
Retensi Pekerja
Infrastruktur Teknologi
Iklim untuk Bertindak
Retensi Pekerja
Faktor yang mempengaruhi Ukuran Inti
Gambar 3.5
.
Kerangka Kerja Ukuran Pembelajaran dan Pertumbuhan
Sumber : Kaplan dan Norton 2000;112
c. Motivasi, Pemerdayaan dan Keselamatan
Pekerja yang terampil dan dilengkapi dengan sistem informasi yang baik belum tentu bisa memberi kontribusi maksimal kepada perusahaan. Hal ini terjadi
apabila mereka tidak dimotivasi dan tidak diberikan kebebasan mengambil keputusan dan tindakan.
Ukuran yang bisa dipakai untuk menilai motivasi, pemberdayaan keselamatan yaitu:
1 Kuantitas saran yang diberikan oleh para pekerja.
2 Persentase para manajer puncak dan staf yang mengenal BSc.
3 Persentase para manajer puncak dan staf yang tujuan pribadinya telah sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan BSc dan prosentase para pekerja yang tujuan pribadinya tercapai. Ukuran yang bisa dipakai untuk mengetahui tingkat keberhasilan kinerja
tim yaitu: 1
Survei internal kerjasama tim. 2
Mengetahui apakah bisnis yang satu dengan yang lain saling mendukung dan menciptakan peluang.
3 Tingkat pembagian keuntungan.
4 Mengukur sejauh mana perusahaan membina hubungan berdasarkan tim
dengan unit bisnis, perusahaan atau pelanggan lain. 5
Jumlah pekerjaan terpadu. 6
Jumlah proyek yang melibatkan lebih dari satu unit bisnis. 7
Pemanfaatan pengendalian kerugian. 8
Persentase kebijakan baru yang dikonsultasikan pada unit pengendalian kerugian.
9 Persentase program bisnis yang dikembangkan oleh tim
10 Mengukur program unit bisnis yang mengembangkan program dengan
bantuan sumberdaya pendukung kantor pusat. 11
Persentase tim yang berbagi insentif.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PERUM BULOG DIVRE SUMUT yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto No. 180 Medan dan Kantor Kelurahan Glugur
Kecamatan Medan Barat. Dimana untuk penelitian ini sendiri dilakukan pada bulan Juli 2009 sampai dengan bulan Agustus 2009.
4.2. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yaitu penelitian yang setiap datanya diperoleh secara langsung pada objek penelitian di lapangan. Data
diperoleh dengan cara wawancara pengisian kuesioner langsung dan dokumentasi dalam bentuk laporan keuangan dan data rumah tangga sasaran RTS.
Untuk populasinya sendiri dibagi atas 2 bagian, yaitu Pegawai Kantor Perum Bulog Divre Sumut dan Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat RTS-
PM RASKIN di kantor Kelurahan Glugur Kecamatan Medan Barat. Sedangkan untuk mendapatkan sampel yang benar-benar dapat mewakili seluruh populasi
digunakan metode penentuan sampel dengan purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu dengan minimal sampel sebesar 10
dari jumlah populasi.
Universitas Sumatera Utara