4.2.3 Prefiks di-
4.2.3.1 Bentuk Bentuk disini adalah bentuk terikat, maksudnya bentuk bahasa yang perlu
bergabung dengan unsur lain agar dapat dipakai dengan makna yang jelas. Prefiks di- tidak mengalami perubahan bentuk, bila melekat dengan bentuk dasar yang
dimulai dengan fonem vokal maupun konsonan.
Contoh : di- + ula ‘kerja’
→ diula ‘dikerjakan’ di- + tiop ‘pegang’
→ ditiop ‘dipegang’ 4.2.3.2 Distribusi
Distribusi adalah kemampuan suatu morfem melekat pada jenis kata. Prefiks di- dapat melekat pada :
a. Nomina
Contoh : di- + gusting ‘gunting’
→ digusting ‘digunting’ di- + labang ‘paku’
→ dilabang ‘dipaku’ b.
Verba Contoh :
di- + harat ‘gigit’ → diharat ‘digigit’
di- + robus ‘rebus’ → dirobus ‘direbus’
4.2.3.3 Fungsi Fungsi adalah peran suatu bahasa dalam satuan sintaksis yang lebih luas.
Prefiks di- berfungsi membentuk verba pasif. Contoh :
Universitas Sumatera Utara
di- + dai ‘rasa’ → didai ‘dirasa’
di- + pilit ‘pilih’ → dipilit ‘dipilih’
4.2.3.4 Nosi Nosi adalah maksud yang terkandung dalam suatu kalimat. Prefiks di-
menyatakan suatu tindakan yang pasif atau dikenai pekerjaan. Contoh :
di- + dege ‘pijak’ → didege ‘dipijak’
di- + jaha ‘baca’ → dijaha ‘dibaca’
4.2.4 Prefiks tar-
4.2.4.1 Bentuk Bentuk disini adalah bentuk terikat, maksudnya bentuk bahasa yang perlu
bergabung dengan unsur lain agar dapat dipakai dengan makna yang jelas. Prefiks tar- tidak mengalami perubahan bentuk, bila melekat dengan bentuk dasar yang
dimulai dengan fonem vokal maupun konsonan.
Contoh : tar- + alo ‘lawan’
→ taralo ‘terlawan’ tar- + bagak ‘cantik’
→ tarbagak ‘tercantik’ 4.2.4.2 Distribusi
Distribusi adalah kemampuan suatu morfem melekat pada jenis kata. Prefiks tar- dapat melekat pada :
a. Nomina
Contoh : tar- + gusting ‘gunting’
→ targusting ‘tergunting’
Universitas Sumatera Utara
tar- + ombak ‘cangkul’ → tarombak ‘tercangkul’
b. Verba
Contoh : tar- + garar ‘bayar’
→ targarar ‘terbayar’ tar- + dabu ‘jatuh’
→ tardabu ‘terjatuh’ c.
Adjektiva Contoh :
tar- + malo ‘pandai’ → tarmalo ‘terpandai’
tar- + gogo ‘kuat’ → targogo ‘terkuat’
4.2.4.3 Fungsi Fungsi adalah peran suatu bahasa dalam satuan sintaksis yang lebih luas.
Prefiks tar- berfungsi membentuk verba pasif. Contoh :
tar- + podom ‘tidur’ → tarpodom ‘tertidur’
tar- + danggur ‘lempar’ → tardanggur ‘terlempar’
4.2.4.4 Nosi Nosi adalah maksud yang terkandung dalam suatu kalimat. Prefiks tar-
mempunyai nosi sebagai berikut : a. Menyatakan suatu kemungkinan. Bila didahului oleh kata negatif ndang
atau daong. Contoh :
ndang tar- + jaha ‘baca’ → tarjaha ‘tidak terbaca’
ndang tar- + surat ‘tulis’ → tarsurat ‘tidak tertulis’
b. Menyatakan perbuatan yang tidak disengaja.
Universitas Sumatera Utara
Contoh : tar- + dege ‘pijak’
→ tardege ‘tidak sengaja dipijak’ tar- + songgot ‘kejut’
→ tarsonggot ‘terkejut’ c. Menyatakan kesanggupan.
Contoh : tar- + alo ‘lawan’
→ taralo ‘dapat dilawan’ tar- + tuhuk ‘pikul’
→ tartuhuk ‘dapat dipikul’ d. Menyatakan tingkat paling.
Contoh tar- + bagak ‘cantik’
→ tarbagak ‘paling cantik’ tar- + gelleng ‘kecil’
→ targelleng ‘paling kecil’
4.2.5 Prefiks paN-