-an + ratus
→ ratusan -i
+ sakit → sakiti
-wan + sukarela → sukarelawan
4 Simulfiks
Simulfiks adalah afiks terpisah yang sebagiannya terletak di muka bentuk dasar, dan sebagiannya terletak di belakang bentuk dasar. Simulfiks melekat
bersama-sama atau serentak pada satu bentuk dasar. Simulfiks yang terdapat dalam bahasa Indonesia adalah ke-an, peN-an, per-an, ber-an, dan se-nya.
Contoh : ke-an + hujan
→ kehujanan peN-an + asing
→ pengasingan per-an + sendi
→ persendian ber-an + balas
→ berbalasan se-nya + enak
→ seenaknya
2.2 Tinjauan Pustaka
Penelitian bahasa Batak Toba pernah dilakukan oleh Marlina Sibuea 1979 Morfologi Bahasa Batak Toba Dialek Uluan. Penelitian ini memberi
gambaran tentang proses morfologi yang menyangkut prefiks, infiks, sufiks, konfiks, afiks ganda, reduplikasi, dan proses persenyawaan dalam bahasa Batak
Toba dialek Uluan. Darmawi juga meneliti tentang Perbandingan Afiksasi antara Bahasa Batak Toba dengan Bahasa Melayu 1981. Penelitian ini memberi
Universitas Sumatera Utara
gambaran tentang menjelaskan afiksasi dalam bahasa Batak Toba dan bahasa Melayu kemudian membandingkannya.
Peneliti lain ada juga yang mengkaji tentang perbandingan afiksasi dengan bahasa yang berbeda. Mereka adalah Rosianna Marselina Tarigan Tambun 1980
Perbandingan Afiksasi antara Bahasa Alas dengan Bahasa Indonesia, Martha Surbakti 1981 Perbandingan antara Afiks per- Bahasa Batak Karo dengan Afiks
per- Bahasa Indonesia, Aziar AZ 1981 Perbandingan Afiksasi antara Bahasa Mentawai Dialek Muara Sikabaluan dengan Bahasa Indonesia, Multi Tanjung
1985 Perbandingan Afiksasi Bahasa Kurinci dengan Bahasa Indonesia, dan Yultinah Sinaga 1987 Analisis Komparatif antara Prefiksasi Bahasa Sunda
dengan Bahasa Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini akan dilakukan di Kabupaten Toba Samosir Tobasa tepatnya di Kota Balige. Kabupaten Tobasa ini berada di titik 2
06’- 2 45’ LU dan
98 10’- 99
35’ BT. Motto Kota Balige ini adalah Tappakna do Rantosna, Rimni Tahi do Gogona. Luas Kota Balige ini 3.124,40 km
2
dengan jumlah penduduknya 168.596 orang tahun 2005. Alasan peneliti memilih kota ini karena di kota ini
peneliti mempunyai banyak kenalan untuk memperoleh data. Pencarian data dilakukan berdasarkan faktor keakraban hubungan antara peneliti dan informan.
Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2009. Untuk memperoleh data-data yang menggambarkan penggunaan prefiks oleh masyarakat
Balige adalah dengan cara menyimak pembicaraan mereka dan ikut serta dalam percakapannya.
Batas wilayah Kota Balige ini adalah sebagai berikut : Sebelah utara : Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun.
Sebelah selatan : Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humban Hasundutan. Sebelah barat : Kabupaten Samosir dan Danau Toba.
Sebelah timur : Kabupaten Asahan dan Kabupaten Labuhan Batu.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi merupakan kumpulan sumber data yang akan diteliti. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005 : 889, populasi adalah sekelompok orang,
Universitas Sumatera Utara