par- + opat ‘empat’ → paropat ‘perempat’
4.2.8 Prefiks sa-
4.2.8.1 Bentuk Bentuk disini adalah bentuk terikat, maksudnya bentuk bahasa yang perlu
bergabung dengan unsur lain agar dapat dipakai dengan makna yang jelas. Prefiks sa- tidak mengalami perubahan bentuk, bila melekat dengan bentuk dasar yang
dimulai dengan fonem vokal maupun konsonan.
Contoh : sa- + amang ‘bapak’
→ saamang ‘sebapak’ sa- + marga ‘marga’
→ samarga ‘semarga’ 4.2.8.2 Distribusi
Distribusi adalah kemampuan suatu morfem melekat pada jenis kata. Prefiks sa- dapat melekat pada :
a. Nomina Contoh :
sa- + halak ‘orang’ → sahalak ‘seorang’
sa- + jabu ‘rumah’ → sajabu ‘serumah’
b. Adjektiva Contoh :
sa- + bottar ‘putih’ → sabottar ‘seputih’
sa- + gelleng ‘kecil’ → sagelleng ‘sekecil’
Universitas Sumatera Utara
4.2.8.3 Fungsi Fungsi adalah peran suatu bahasa dalam satuan sintaksis yang lebih luas.
Prefiks sa- berfungsi membentuk numeralia. Contoh :
sa- + bagas ‘rumah’ → sabagas ‘serumah’
sa- + portibi ‘dunia’ → saportibi ‘sedunia’
4.2.8.4 Nosi Nosi adalah maksud yang terkandung dalam suatu kalimat. Prefiks sa-
mempunyai nosi sebagai berikut : a. Menyatakan makna satu.
Contoh : sa- + hata ‘kata’
→ sahata ‘sekata’ sa- + amang ‘bapak’
→ saamang ‘sebapak’ b. Menyatakan makna seluruh.
Contoh : sa- + huta ‘kampung’
→ sahuta ‘sekampung’ sa- + portibi ‘dunia’
→ saportibi ‘sedunia’ c. Menyatakan makna sama seperti.
Contoh : sa- + balga ‘besar’
→ sabalga ‘sebesar’ sa- + bagak ‘cantik’
→ sabagak ‘secantik’
Universitas Sumatera Utara
4.2.9 Prefiks um-
4.2.9.1 Bentuk Bentuk disini adalah bentuk terikat, maksudnya bentuk bahasa yang perlu
bergabung dengan unsur lain agar dapat dipakai dengan makna yang jelas. Prefiks um- tidak mengalami perubahan bentuk, bila melekat dengan bentuk dasar yang
dimulai dengan fonem vokal maupun konsonan.
Contoh : um- + balga ‘besar’
→ umbalga ‘lebih besar’ um- + oto ‘bodoh’
→ umoto ‘lebih bodoh’ 4.2.9.2 Distribusi
Distribusi adalah kemampuan suatu morfem melekat pada jenis kata. Prefiks um- hanya melekat pada adjektiva.
Contoh : um- + balga ‘besar’
→ umbalga ‘lebih besar’ um- + bagak ‘cantik’
→ umbagak ‘lebih cantik’ 4.2.9.3 Fungsi
Fungsi adalah peran suatu bahasa dalam satuan sintaksis yang lebih luas. Prefiks um- tidak berfungsi mengubah kelas kata.
Contoh : um- + leleng ‘lama’
→ umleleng ‘lebih lama’ um- + ganjang ‘panjang’
→ umganjang ‘lebih panjang’ 4.2.9.4 Nosi
Nosi adalah maksud yang terkandung dalam suatu kalimat. Prefiks um- menyatakan tingkat perbandingan lebih.
Universitas Sumatera Utara
Contoh : um- + timbo ‘tinggi’
→ umtimbo ‘lebih tinggi’ um- + poso ‘muda’
→ umposo ‘lebih muda’
4.2.10 Prefiks ha-