Dari Segi Bentuk Perbandingan Prefiks Bahasa Indonesia dengan Bahasa Batak Toba

4.3 Perbandingan Prefiks Bahasa Indonesia dengan Bahasa Batak Toba

Dari uraian di atas mengenai prefiks bahasa Indonesia dengan bahasa Batak Toba, peneliti mencari kekontrasan prefiks kedua bahasa tersebut. Kekontrasan yang akan ditinjau dari segi bentuk, distribusi, fungsi, dan nosinya.

4.3.1 Dari Segi Bentuk

4.3.1.1 Prefiks yang dapat melekat pada kata dasar yang berfonem awal vokal dan konsonan. No. Bahasa Indonesia Bahasa Batak Toba 1. 2. 3. 4. Prefiks meN- Contoh : mengulang mengecat Prefiks ber- Contoh : belajar berzakat Prefiks di- Contoh : diambil dipasang Prefiks ter- Contoh : teringat Prefiks maN- Contoh: mangalap ‘menjemput’ manjama ‘memegang’ Prefiks mar- Contoh : marende ‘bernyanyi’ marlojong ‘berlari Prefiks di- Contoh : diula ‘dikerjakan’ diharat ‘digigit’ Prefiks tar- Contoh : taralo ‘terlawan’ Universitas Sumatera Utara 5. 6. 7. 8. 9. 10. terekam Prefiks peN- Contoh : pengasuh pensuplai Sufiks -kan Contoh : tuliskan sapukan Prefiks per- Contoh : perindah pernyaring Prefiks se- Contoh : seumur sesampainya Prefiks ke- Contoh : keenam kesebelas Prefiks maha- Contoh : mahaagung tarpodom ‘tertidur’ Prefiks paN- Contoh : pangalang ‘pemakan’ pangarambas ‘pembabat’ Prefiks pa- Contoh : paias ‘bersihkan’ patigor ‘luruskan’ Prefiks par- Contoh : paronan ‘orang pasar’ parmeam ‘pemain’ Prefiks sa- Contoh : saamang ‘sebapak’ sahalak ‘seorang’ Konfiks pa-on Contoh : paopaton ‘keempat’ papituon ‘ketujuh’ Universitas Sumatera Utara 11. 12. 13. mahasiswa Prefiks para- Contoh : paraalumni paradosen Konfiks ke-an Contoh : keindahan kemalangan Prefiks um- Contoh : umoto ‘lebih bodoh’ umposo ‘lebih muda’ Prefiks ha- Contoh : haooto ‘kebodohan’ hatutubu ‘kelahiran’ Prefiks pa- dalam bahasa Batak Toba sama artinya dengan sufiks -kan dalam bahasa Indonesia, prefiks ha- dalam bahasa Batak Toba sama dengan konfiks ke-an dalam bahasa Indonesia, dan Prefiks ke- dalam bahasa Indonesia sama dengan konfiks pa-on dalam bahasa Batak Toba. 4.3.1.2 Prefiks yang mengalami perubahan bentuk bila melekat pada kata dasar. Bahasa Indonesia 1. Prefiks meN- mempunyai enam alomorf, yaitu : a. Prefiks meN- berubah menjadi mem- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal b, f, p, dalam hal ini fonem p luluh. Contoh : Universitas Sumatera Utara memfitnah memilih b. Prefiks meN- berubah menjadi men- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal d, s, t. Fonem t luluh sedangkan fonem s hanya berlaku pada bentuk dasar yang berasal dari bahasa asing. Contoh : mendarat mensuplai c. Prefiks meN- berubah menjadi meny- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal s, dalam hal ini fonem s luluh. Contoh : menyewa menyita d. Prefiks meN- berubah menjadi meng- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal g, h, k, x dan vokal, dalam hal ini fonem k luluh. Contoh : menggusur mengulang e. Prefiks meN- berubah menjadi me- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal l, r, w, y, N. Contoh : mewariskan menyala Universitas Sumatera Utara f. Prefiks meN- berubah menjadi menge- bila diikuti oleh bentuk dasar yang bersuku kata tunggal. Contoh : mengetes mengepak 2. Prefiks ber- mempunyai tiga alomorf, yaitu : a. Prefiks ber- berubah menjadi be- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal r, dan beberapa bentuk dasar yang suku pertamanya berakhiran dengan ər. Contoh : berakit beserta b. Prefiks ber- berubah menjadi bel- bila diikuti kata dasar ajar. Contoh : belajar c. Prefiks ber- tidak mengalami perubahan bentuk kecuali melekat pada bentuk dasar yang berfonem awal r, tidak berakhir dengan fonem ər, dan bukan kata dasar ajar. Contoh : bersyukur berzakat 3. Prefiks ter- mempunyai dua alomorf, yaitu : a. Prefiks ter- berubah menjadi te- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal r, dan suku pertamanya berakhir dengan ər. Universitas Sumatera Utara Contoh : terekam terpercik b. Prefiks ter- tetap menjadi ter- bila diikuti oleh bentuk dasar yang tidak berfonem awal r, dan suku pertamanya tidak berakhir dengan ər. Contoh : terdapat terlihat 4. Prefiks peN- mempunyai enam alomorf, yaitu : a. Prefiks peN- berubah menjadi pem- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal b, f, p, dalam hal ini fonem p luluh. Contoh : pembantu pemfitnah b. Prefiks peN- berubah menjadi pen- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal d, s, t. Fonem t luluh sedangkan fonem s hanya berlaku pada bentuk dasar yang berasal dari bahasa asing. Contoh : pendengar pensuplai c. Prefiks peN- berubah menjadi peny- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal s, dalam hal ini fonem s luluh. Contoh : penyelam Universitas Sumatera Utara penyalin d. Prefiks peN- berubah menjadi peng- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal g, h, k, x dan vokal, dalam hal ini fonem k luluh. Contoh : penguras pengasuh e. Prefiks peN- berubah menjadi pe- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal l, r, w, y, N. Contoh : pewawancara pengiang f. Prefiks peN- berubah menjadi penge- bila diikuti oleh bentuk dasar yang bersuku kata tunggal. Contoh : pengebom pengecat 5. Prefiks per- mempunyai tiga alomorf, yaitu ; a. Prefiks per- berubah menjadi pe- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal r. Contoh : peruncing peracun b. Prefiks per- berubah menjadi pel- bila diikuti oleh kata dasar ajar. Contoh : Universitas Sumatera Utara pelajar c. Prefiks per- tetap menjadi per- bila diikuti oleh bentuk dasar yang tidak berfonem awal r dan bukan kata dasar ajar. Contoh : perkaya pernyaring Bahasa Batak Toba 1. Prefiks maN- mempunyai empat alomorf, yaitu : a. Prefiks maN- berubah menjadi mam- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal b, p, dalam hal ini fonem p luluh. Contoh : mambege ‘mendengar’ mameop ‘menyimpan’ b. Prefiks maN- berubah menjadi man- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal d, j, s, t. Fonem s, t luluh. Contoh : manjama ‘memegang’ manipak ‘menyepak’ c. Prefiks maN- berubah menjadi mang- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal g, h, dan vokal. Contoh : mangondam ‘mengancam’ manggarar ‘membayar’ Universitas Sumatera Utara d. Prefiks maN- berubah menjadi manga- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal l, r. Contoh : mangalehon ‘memberi’ mangarambas ‘membabat’ 2. Prefiks paN- mempunyai lima alomorf, yaitu : a. Prefiks paN- berubah menjadi pam- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal b, p. Dalam hal ini fonem p luluh. Contoh : pambola ‘pembelah’ pamoro ‘pemeras’ b. Prefiks paN- berubah menjadi pan- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal d, j, s, t. Fonem s, t luluh. Contoh : pandilat ‘penjilat’ panangko ‘pencuri’ c. Prefiks paN- berubah menjadi pang- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal g, h dan vokal. Contoh : panganju ‘pembujuk’ panghapit ‘penjepit’ d. Prefiks paN- berubah menjadi panga- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal l, r. Contoh : Universitas Sumatera Utara pangaloppa ‘pemasak’ pangarambat ‘pembabat’ e. Prefiks paN- berubah menjadi pa- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal sengau atau nasal seperti m, n, ng. Fonem N luluh. Contoh : pamate ‘matikan’ pangolu ‘hidupkan’ 4.3.1.3 Prefiks yang tidak mengalami perubahan bentuk bila melekat dengan bentuk dasar. No. Bahasa Indonesia Bahasa Batak Toba 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Prefiks di- Prefiks pe- Prefiks se- Prefiks ke- Prefiks maha- Prefiks para- Prefiks mar- Prefiks di- Prefiks tar- Prefiks pa- Prefiks par- Prefiks sa- Prefiks um- Prefiks ha- Universitas Sumatera Utara Dari segi bentuknya, jelas kelihatan bahwa prefiks bahasa Indonesia dengan bahasa Batak Toba ada kekontrasan, karena sebagian prefiks dalam bahasa Indonesia dapat melekat pada kata dasar yang berfonem awal vokal dan konsonan. Pada bahasa Indonesia prefiks-prefiks yang mengalami perubahan bentuk ada lima prefiks dan yang tidak mengalami perubahan ada enam prefiks. Pada bahasa Batak Toba ada dua prefiks yang mengalami perubahan bentuk dan delapan prefiks yang tidak mengalami perubahan bentuk.

4.3.2 Dari Segi Distribusi