Afiksasi KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

peN- + waris → pewaris Fonem r pada morfem ber-, per-, dan ter- hilang sebagai akibat pertemuan morfem-morfem itu dengan bentuk dasar yang berawal dengan fonem r dan bentuk dasar yang suku pertamanya berakhir dengan ər. Contoh : ber- + serta → beserta ter- + rekam → terekam Fonem p, t, s, k pada awal morfem hilang akibat pertemuan morfem meN- dan peN- dengan bentuk dasar yang berawal dengan fonem itu. Contoh : meN- + sapu → menyapu peN- + sapu → penyapu

c. Afiksasi

Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada satuan, baik satuan itu berupa bentuk tunggal maupun bentuk kompleks, untuk membentuk kata Tarigan, 1993 : 105. Setiap afiks tentu berupa satuan terikat, artinya dalam tuturan biasa tidak dapat berdiri sendiri, dan secara gramatik selalu melekat pada satuan lain Ramlan, 1987 : 56. Afiks ada empat macam, yaitu prefiks, infiks, sufiks, dan simulfiks. Prefiks adalah imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal sebuah kata dasar atau bentuk dasar, infiks adalah morfem yang disisipkan di tengah kata, sufiks adalah afiks yang ditambahkan pada bagian belakang kata dasar, dan simulfiks Universitas Sumatera Utara adalah gabungan awalan dan akhiran yang melekat bertahap. Yang termasuk prefiks yaitu meN-, ber-, di-, ter-, peN-, pe-, se-, per-, pra-, ke-, a-, maha-, dan para- yang termasuk infiks yaitu -el-, -er-, dan -em-. Yang termasuk sufiks yaitu -an, -kan, -i, -nya, -wan, -wati, -is, -man, -da, dan -wi. Yang termasuk simulfiks yaitu peN-an, pe-an, per-an, ber-an, ke- an, dan se-nya. Yang tergolong afiks yang produktif yaitu : 1. Prefiks : meN-, ber-, di-, ter-, peN-, pe-, se-, per-, ke-, maha- dan para-. 2. Sufiks : -kan, -an, -i, dan -wan. 3. Simulfiks : ke-an, peN-an, per-an, ber-an, dan se-nya. Yang tergolong afiks yang improduktif ialah : pra-, a-, -el-, -er-, -wati, -is, -man, -da, dan -wi Ramlan, 1987 : 63. 1 Prefiks Prefiks adalah imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Prefiks adalah afiks yang ditempatkan di bagian muka suatu kata dasar Alwi dkk. 1998 : 31. Istilah ini berasal dari bahasa Latin praefixus yang berarti melekat fixus, figere sebelum sesuatu prae. Prefiks ini merupakan bagian dari proses perubahan fonem misalnya, terjadi sebagai akibat pertemuan morfem meN- dan peN- dengan bentuk dasarnya M. Ramlan, 1985. Contoh : meN- + catat → mencatat peN- + catat → pencatat Universitas Sumatera Utara ber- + tengger → bertengger ke- + hendak → kehendak Selain dari teori struktural penelitian ini menggunakan teori komparatif untuk melihat persamaan dan perbedaan dari kedua bahasa tersebut. Peneliti ingin mengetahui persamaan dan perbedaan antara bahasa-bahasa yang dibandingkan yaitu bahasa Indonesia dengan bahasa Batak Toba khususnya bidang prefiks. 2 Infiks Infiks adalah morfem yang disisipkan di tengah kata. Infiks dalam bahasa Indonesia tidak produktif atau improduktif. Infiks yang ada antara lain -el-, -er- dan -em-. Contoh : -el- + getar → gemetar -er- + suling → seruling -em- + tali → temali 3 Sufiks Sufiks adalah afiks yang ditambahkan pada bagian belakang kata dasar. Sufiks bahasa Indonesia ada yang asli, seperti -kan, -an, -i, -wan, dan -nya; serta ada yang berasal dari bahasa asing, seperti -wati, -is, -man, -da, dan -wi. Dari segi keproduktifannya, afiks-afiks ini dapat dibagi atas : a yang produktif dan b yang tidak produktif. Contoh : -kan + bersih → bersihkan Universitas Sumatera Utara -an + ratus → ratusan -i + sakit → sakiti -wan + sukarela → sukarelawan 4 Simulfiks Simulfiks adalah afiks terpisah yang sebagiannya terletak di muka bentuk dasar, dan sebagiannya terletak di belakang bentuk dasar. Simulfiks melekat bersama-sama atau serentak pada satu bentuk dasar. Simulfiks yang terdapat dalam bahasa Indonesia adalah ke-an, peN-an, per-an, ber-an, dan se-nya. Contoh : ke-an + hujan → kehujanan peN-an + asing → pengasingan per-an + sendi → persendian ber-an + balas → berbalasan se-nya + enak → seenaknya

2.2 Tinjauan Pustaka