Contoh : ter- + pijak
→ terpijak ter- + tusuk
→ tertusuk c.
Menyatakan makna ketiba-tibaan. Contoh :
ter- + ingat → teringat
ter- + duduk → terduduk
d. Menyatakan suatu kemungkinan. Bila didahului oleh kata negatif tidak
atau tak. Contoh :
tidak ter- + baca → tidak terbaca
tidak ter- + nilai → tidak ternilai
e. Menyatakan makna paling.
Contoh : ter- + kaya
→ terkaya ter- + jauh
→ terjauh
4.1.5 Prefiks peN-
4.1.5.1 Bentuk Bentuk disini adalah bentuk terikat, maksudnya bentuk bahasa yang perlu
bergabung dengan unsur lain agar dapat dipakai dengan makna yang jelas. Proses pembentukan prefiks peN- sesuai dengan fonem awalan yang dilekatinya, yaitu
a. Prefiks peN- berubah menjadi pem- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal b, f, p, dalam hal ini fonem p luluh.
Universitas Sumatera Utara
Contoh : peN- + bantu
→ pembantu peN- + fitnah
→ pemfitnah b.
Prefiks peN- berubah menjadi pen- bila diikuti oleh bentuk dasar yang berfonem awal d, s, t. Fonem t luluh sedangkan fonem s hanya berlaku
pada bentuk dasar yang berasal dari bahasa asing. Contoh :
peN- + dengar → pendengar
peN- + tebus → penebus
peN- + suplai → pensuplai
c. Prefiks peN- berubah menjadi peny- bila diikuti oleh bentuk dasar yang
berfonem awal s, dalam hal ini fonem s luluh. Contoh :
peN- + selam → penyelam
peN- + salin → penyalin
d. Prefiks peN- berubah menjadi peng- bila diikuti oleh bentuk dasar yang
berfonem awal g, h, k, x dan vokal, dalam hal ini fonem k luluh. Contoh :
peN- + gemar → penggemar
peN- + kuras → penguras
peN- + asuh → pengasuh
e. Prefiks peN- berubah menjadi pe- bila diikuti oleh bentuk dasar yang
berfonem awal l, r, w, y, N. Contoh :
Universitas Sumatera Utara
peN- + loncat → peloncat
peN- + wawancara → pewawancara
peN- + ngiang → pengiang
f. Prefiks peN- berubah menjadi penge- bila diikuti oleh bentuk dasar
yang bersuku kata tunggal. Contoh :
peN- + bom → pengebom
peN- + cat → pengecat
4.1.5.2 Distribusi Distribusi adalah kemampuan suatu morfem melekat pada jenis kata.
Prefiks peN- dapat melekat pada : a.
Nomina Contoh :
peN- + cangkul → pencangkul
peN- + laut → pelaut
b. Verba
Contoh : peN- + bawa
→ pembawa peN- + potong
→ pemotong c.
Adjektiva Contoh :
peN- + takut → penakut
peN- + malu → pemalu
Universitas Sumatera Utara
4.1.5.3 Fungsi Fungsi adalah peran suatu bahasa dalam satuan sintaksis yang lebih luas.
Prefiks peN- mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Prefiks peN- berfungsi membentuk nomina.
Contoh : peN- + laut
→ pelaut peN- + karang
→ pengarang b. Prefiks peN- berfungsi membentuk adjektiva.
Contoh : peN- + kasih
→ pengasih peN- + malas
→ pemalas 4.1.5.4 Nosi
Nosi adalah maksud yang terkandung dalam suatu kalimat. Prefiks peN- mempunyai nosi sebagai berikut :
a. Menyatakan orang yang biasa melakukan tindakan yang tersebut pada
bentuk dasar. Contoh :
peN- + tari → penari
peN- + lukis → pelukis
b. Menyatakan alat yang dipakai untuk melakukan perbuatan yang tersebut
pada bentuk dasar. Contoh :
peN- + garis → penggaris
peN- + jahit → penjahit
Universitas Sumatera Utara
c. Menyatakan makna yang memiliki sifat yang tersebut pada bentuk dasar.
Contoh : peN- + riang
→ periang peN- + ramah
→ peramah d.
Menyatakan makna yang menyebabkan adanya sifat yang tersebut pada bentuk dasar yang berupa kata sifat.
Contoh : peN- + kuat
→ penguat peN- + halus
→ penghalus e. Menyatakan makna yang pekerjaannya melakukan perbuatan yang
berhubungan dengan benda yang tersebut pada bentuk dasarnya. Contoh :
peN- + gergaji → penggergaji
peN- + usaha → pengusaha
4.1.6 Prefiks pe-