kriteria atau hasil akhir pembangunan sosioekonomi yang mencakup variabel-variabel non ekonomi dan variabel-variabel pokok ekonomi Todaro, 2000: 87, yaitu:
1. Ketahanan Hidup, yang diukur berdasarkan harapan hidup pada saat kelahiran.
2. Pengetahuan, yang dihitung berdasarkan tingkat rata-rata melek huruf dikalangan
penduduk dewasa dan angka rata-rata masa sekolah. 3.
Kualitas Standar Hidup, yang diukur berdasarkan pendapatan perkapita riil yang disesuaikan dengan paritas daya beli.
Selanjutnya, Sumodiningrat 1997: 164 mengemukakan bahwa: Masyarakat dianggap berdaya bila ia mampu meningkatkan kesejahteraan sosial ekonominya
melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia, peningkatan kemampuan permodalan, pengembangan usaha dan pengembangan kelembagaan usaha bersama
dengan menerapkan prinsip gotong royong, keswadayaan dan partisipasi.
2.5. Penelitian Terdahulu
Sahara 1993, dalam penelitiannya yang berjudul “Evaluasi Program Perbaikan Lingkungan Perumahan Kota Program Perbaikan Kampung Desa Kota
Matsum I, II, III dan IV Kecamatan Medan, Kotamadya Daerah Tingkat II Medan”. Hasil penelitian menyimpulkan Program Perbaikan Kampung KIP member hasil
yang positif terhadap aspek-aspek fisik pada lingkungan pemukiman kumuh dalam Kotamadya Medan. Terhadap lingkungan sosial ekonomi pada aspek pendidikan
belum member hasil yang positif nyata, aspek kesehatan memberikan hasil yang nyata dan program KIP member nilai-nilai sosial budaya yang positif.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian Lubis 2007, yang berjudul “Evaluasi pelaksanaan Program Bantuan Langsung Tunai di Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor”
dengan menggunakan metode analisis deskriptif menyimpulkan bahwa dari segi efektivitas, efisiensi, kecukupan, pemerataan, responsivitas, ketepatan pemberian
Bantuan Langsung Tunai tidak mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Secara umum Program Bantuan Langsung Tunai BLT terkesan sebagai program “dadakan”
yang hanya mengejar target waktu untuk meredam gejolak sosial akibat kenaikan harga BBM.
2.6. Kerangka Pemikiran Penelitian
Berkenaan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka digambarkan kerangka pemikiran yang menjelaskan evaluasi pelaksanaan Program Penanggulangan
Kemiskinan di Perkotaan P2KP dalam pemberdayaan masyarakat miskin di Kelurahan Lubuk Pakam I-II Kecamatan Lubuk Pakam, seperti Gambar 2.2 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran Penelitian Pelaksanaaan Program Penanggulangan Kemiskinan di
Perkotaan P2KP Di Kelurahan Lubuk Pakam I-II Evaluasi
Faktor Pendukung
Faktor Penghambat
Pemberdayaan Masyarakat Miskin
Meliputi : -
Penguatan kemampuan usaha masyarakat miskin -
Bargaining power Kapasitas masyarakat miskin
Peningkatan Pendapatan Masyarakat Input Program P2KP
- Konsep Dasar P2KP
- Peran Konsultan
- Peran Pemerintah Daerah
- Masyarakat sebagai Obyek
dan Subyek P2KP Proses Pelaksanaan P2KP :
- Sosialisasi P2KP
- Pembentukan Kelembagaan
- Sasaran Kegiatan dan Alokasi
Anggaran P2KP
- Partisipasi Masyarakat
Outcomes Program P2KP :
- Terbentuknya kelembagaan
yang representatif
- Tersedianya sarana dan
prasarana lingkungan
- Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat
Output Program P2KP : -
Realisasi dibidang Ekonomi
- Realisasi dibidang Sosial
- Realisasi dibidang
Lingkungan
Universitas Sumatera Utara
72
2.7. Hipotesis Penelitian