10 11
12 3,18
3,23 3,35
Jumlah 36,76
Skor rata-rata : 36,76 12 = 3,06 Kriteria : Sedang
Sumber: Data Primer, 2010
Berdasarkan Tabel 4.53 diketahui rekapitulasi skor rata-rata jawaban responden berkenaan dengan pemberdayaan masyarakat miskin melalui pelaksanaan P2KP
di Kelurahan Lubuk Pakam I-II adalah 3,06 dan berada pada kriteria Sedang. Hasil ini
dapat menggambarkan bahwa proses pemberdayaan masyarakat miskin perlu untuk terus ditingkatkan lagi.
4.5.3. Efektivitas
Pelaksanaan Program
Penanggulangan Kemiskinan
di Perkotaan P2KP dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin di Kelurahan Lubuk Pakam I-II
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa untuk mengevaluasi pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP dalam
pemberdayaan masyarakat miskin di Kelurahan Lubuk Pakam I-II penulis tinjau dari
Universitas Sumatera Utara
segi efektivitas pelaksanaan program yaitu apakah hasil yang diinginkan tercapai sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditentukan oleh Pemerintah. Tujuan
dilaksanakannya Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP adalah untuk mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan seperti yang telah diuraikan
sebelumnya pada Bab II halaman 27. Adapun evaluasi terhadap segi efektivitas pelaksanaan Program
Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan dalam pemberdayaan masyarakat miskin di Kelurahan Lubuk Pakam I-II dapat dijelaskan sebagai berikut:
6. Penyediaan dana pinjaman untuk pengembangan kegiatan usaha produktif
dan pembukaan lapangan kerja baru.
Efektivitas penyediaan dana pinjaman untuk pengembangan kegiatan usaha produktif belum berjalan dengan baik. Selama pelaksanaan P2KP di
Kelurahan Lubuk Pakam I-II sejak tahun 2007 sampai dengan 2010, diketahui penyediaan dana pinjaman untuk pengembangan kegiatan usaha
hanya baru sekali dilaksanakan untuk 9 KSM yang terdiri dari 45 rumah tangga miskin penerima manfaat. Besar pinjaman diketahui sebesar Rp.
500.000,- untuk tiap anggota KSM dengan bunga pinjaman sebesar 2 perbulan selama 10 bulan. Hasil analisis deskriptif pelaksanaan P2KP
berkenaan dengan kegiatan dana pinjaman ekonomi bergulir diketahui berjalan dengan gagal dikarenakan banyak anggota KSM yang tidak dapat
memenuhi pembayaran cicilan yang telah disepakati sebelumnya. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan pelaksanaan kegiatan bantuan
ekonomi bergulir adalah karena kurangnya pengawasan pembentukan KSM dan tidak adanya ketegasan pengurus UPK untuk memberikan sanksi bagi
anggota KSM yang melanggar ketentuan. Disamping itu, Respon responden berkenaan dengan pelaksanaan P2KP di bidang daya ekonomi pinjaman
dana bergulir juga menunjukkan hal yang kurang memuaskan, seperti yang diuraikan sebelumnya pada Tabel 4.33 diketahui 39 responden atau 50,65
menganggap pelaksanaan P2KP di bidang daya ekonomi Cukup Sesuai dengan skor rata-rata 2,79 dengan kriteria Sedang.
Dalam hal terbukanya lapangan kerja baru melalui pelaksanaan P2KP di Kelurahan Lubuk Pakam I-II juga belum menujukkan hasil yang
memuaskan, selama 3 tahun berlangsungnya kegiatan P2KP jumlah tenaga kerja yang terpakai hanya mampu menyerap 175 orang tenaga kerja untuk
kegiatan daya lingkunganfisik. Sumber tenaga kerja diprioritaskan dari
Universitas Sumatera Utara