Kurikulum ABRSM di Sekolah Chandra Kusuma School Proses Pembelajaran Biola Dalam Satu Kali Pertemuan

4.3 Kurikulum ABRSM di Sekolah Chandra Kusuma School

Kurikulum ABRSM adalah sebuah buku panduan dengan lagu-lagu dan teknik yang dibuat melalui sebuah lagu. Kurikulum ABRSM digunakan untuk sebuah ujian dengan teknik dan kesulitan yang ditulis dalam sebuah notasi dan disesuaikan untuk tingkat kemampuan anak mempelajari instrumen biola. Bahan yang terdapat pada kurikulum tersebut terdiri dari Sembilan lagu yag setiap bagian terdiri dari A1 sampai A3, B1 sampai B3, dan C1 sampai C3 masing- masing dipilih anak satu dari setiap A, B maupun C pembelajaran tersebut untuk sebuah ujian yang dilakukan 2 kali selama setahun. Peserta didik juga dituntut untuk dapat memainkan lagu tersebut dengan tulisan dan simbol yang harus diikuti oleh peserta didik biola dalam pembelajarannya. dan disetujui oleh seorang guru, ketika ingin memainkan bahan tersebut untuk diujiankan, yang mana ujian tersebut diadakan 2 kali dalam satu tahunnya. • Memilih bahan yang aka diujiankan • Memberika masukan terhadap sebuah lagu • Mengikuti proses yang dilakukan oleh seorang anak • Meneliti anak ketika bermain lagu, • Menerapkan simbol yang tertulis pada notasi ataui kurikulum ABRSM Peranan metode, bermain teknik dan lagu yang terdapat pada buku panduan diatas sangat penting bagi peserta didik dalam pempelajari instrumen biola, selain dapat menghibur ketika memainkan lagu juga menambah skill dan teknik pada setiap individu peserta didik. Dengan lagu-lagu tersebut peserta didik tidak hanya menambah skill, dan teknik pada instrumen biola, tetapi dapat Universitas Sumatera Utara menambah konsentrasi pada peserta didik. Biasanya kegiatan ini menghabiskan 30 menit untuk pembahasan setiap materi lagu.

4.4 Proses Pembelajaran Biola Sekolah Chandra Kusuma School

Dalam pertemuan pertama, anak-anak diperkenalkan bagian-bagian biola secara umum antara lain: peg, fingerboard, scroll, f-hole, chinrest, tailpiece, bridge, bow, senar dan sebagainya. Setelah anak-anak mengenal dan mengerti bagian-bagiannya selanjutnya latihan memegang biola. Dalam memegang biola dibagi menjadi 2 bagian yaitu sebagai berikut.

4.4.1 Tangan kanan

Tangan kanan untuk memegang bow sedangkan tangan kiri untuk memegang biola. Dalam praktiknya, orang memegang biola tidak segampang yang banyak orang kira. Metode atau cara memegang biola adalah sebuah pondasi yang penting karena untuk menunjang permainan biola ketingkat selanjutnya. Tangan kanan bertanggung jawab dalam hal kualitas nada, ritme, dinamik, artikulasi, dan timbre. Dengan mengetahui teknik-teknik menggesek busur yang baik, maka seorang pemain dapat mengatur suara yang dihasilkan oleh biola. Sedangkan untuk tangan kiri, karena biola tidak memiliki fret seperti gitar sebagai penanda jari, seorang pemain biola harus benar-benar tahu di mana letak suatu nada dengan menggunakan perkiraan dan didukung dengan pendengaran. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan berlatih terus menerus sehingga jari-jari tangan dapat secara otomatis menekan nada yang diinginkan Universitas Sumatera Utara dengan tepat. Selain melatih jari, pemain biola juga harus melatih telinga sehingga dapat membedakan nada-nada sumbang, walaupun hanya sedikit saja. Cara memegang bow pertama mencoba memegang pensil atau busur, meletakkan ibu jari diantara jari tengah dengan jari manis dan dibengkokkan, tambahkan indeks dan jari-jari kecil, awalnya tempat ibu jari di bagian luar frog Suzuki, 2008: 17. Dilakukan beberapa kali sampai anak-anak dapat memegang dengan benar dan rileks. Berikut ini adalah gambar dasar-dasar memegang bow Gambar 4.9 contoh gambar melatih bow dengan alat bantu Foto pribadi, 2013, Sopian Setelah pegangan sempurna dan mulai rileks, coba lakukan gerakan seperti ini: Gambar 4.10 contoh gambar melatih bow pada tumpuan jari Foto pribadi, 2013, Sopian Universitas Sumatera Utara Latihan seperti gambar di atas bertujuan untuk melatih tumpuan atau sentral kekuatan jari pada saat menggesek biola. Pada gambar pertama, kekuatan jari terletak pada jari telunjuk. Aplikasinya adalah saat kita menggesek biola ke bawah, kekuatan yang paling dominan berada di jari telunjuk. Pada gambar kedua, kekuatan jari berada di jari kelingking. Aplikasinya adalah ketika kita menggesek biola ke atas dan ketika hampir di pangkal bow, kekuatan jari yang paling dominan berada di jari kelingking. Sudut pergelangan tangan kanan sangat berpengaruh dengan lurus tidaknya seseorang menggesek biola dan produksi suara yang dihasilkan. Lihat gambar di bawah ini. Gambar 4.11 contoh gambar posisi bow dari pangkal ke ujung bow Foto pribadi, 2013, Sopian Pada gambar di atas diterangkan bahwa, menggesek biola harus secara alami dan rileks. Gerakan di atas adalah gerakan alami pada saat bermain biola. Universitas Sumatera Utara Sudut bow harus sejajar dengan lengan tangan kanan dan diantara bridge dengan finger board, seperti gambar di bawah ini. Gambar 4.12 contoh gambar bermain biola guru dan peserta didik biola Foto pribadi, 2013, Sopian

4.4.2 Tangan kiri

Cara Memegang Biola hal yang pertama dilakukan yaitu dengan posisi tangan kiri diletakkan tidak terlalu jauh dengan leher biola neck, namun sedikit menyentuh kedua sisi dari leher biola supaya membantu dalam melakukan gerakan Galamian, 1962: 15, kemudian biola ditempatkan pada sisi bahu sebelah kiri sekitar 45 derajat lurus ke depan, dengan posisi end button menyentuh pada leher, dan posisi kepala dengan pandangan lurus ke depan, kemudian posisi bahu normal, tidak diangkat Lamb, 1990: 81, miring ke kiri dari posisi lurus ke depan, sudut siku menghadap ke bawah, dan pergelangan tangan kiri harus lurus seperti gambar di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.13 Cara memegang biola jempol sejajar dengan telunjuk, Foto pribadi, 2013, Sopian Setelah mengerti cara memegang biola, kemudian latihan dengan cara meletakkan tangan kirinya dibahu kanan sambil berlatih cara memegang. Seperti pada contoh di bawah ini. Gambar 4.14 Cara melatih kekuatan dagu Foto pribadi, 2013, Sopian Universitas Sumatera Utara Setelah mereka mengerti dan tahu cara memegang bow dan cara memegang biola yang benar selanjutnya latihan menggesek dawai. Dawai biola terdiri dari G, D, A, E. Dawai pertama yang digesek adalah senar A karena senar A berada di posisi yang paling natural dibanding dawai lainnya. Latihan dilakukan berkali-kali supaya hafal dengan sudut kemiringannya sehingga tidak menyentuh dawai lainnya. Dawai A berada di nomor 2 dari yang paling kecil. Contoh gambar dawai A di bawah ini: Latihan berikutnya adalah menggesek dawai E, dawai E adalah dawai yang paling kecil. Menggesek dawai E dilakukan juga berkali-kali. Latihan dilakukan sampai bow hanya focus terhadap 1 dawai saja. Setelah dawai A dan E dikuasai selanjutnya latihan menggesek biola dengan ketukan ritme: • 4 ketuk • 2 ketuk • 1 ketuk • ½ ketuk • 13 ketuk triplet • ¼ ketuk Berikut ini adalah nama not dan bentuk beserta nilainya: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Nama not, bentuk not, tanda istirahat, dan nilainya Setelah anak-anak mengerti cara menggesek dan ketukan kemudian latihan dengan tangan kiri. Latihan pertama untuk tangan kiri adalah dengan pola- pola penjarian yang sudah dijelaskan di atas. Pola pertama berjarak 1 1 ½ 1, pola kedua berjarak 1 ½ 1 1, pola ketiga berjarak 1 1 1 ½. Seperti pada contah di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.15 jarak dalam penulisan pada notasi Setiap pola memiliki jarak yang berbeda, tetapi sangat baik buat proses belajar. Pola-pola tersebut dilakukan berkali-kali dan berfungsi untuk melatih jari supaya terbiasa dengan penjarian dan jarak antar nada. Pola diberikan sebelum melangkah ke tangga nada. Tangga nada pertama adalah tangga nada A Mayor 1 oktaf, karena di dalam metode Suzuki untuk lagu-lagu awal hanya menggunakan tangga nada A Mayor dan hanya menggunakan 2 senar yaitu A dan E, hal ini untuk memudahkan anak-anak untuk bermain biola. Dibanding dengan senar D atau G, senar A dan E lebih mudah dimainkan selain posisinya yang lebih natural juga cara menggeseknya lebih ringan. Dalam menggesek senar D dan G harus dengan tenaga ekstra karena harus agak ditekan karena untuk menghasilkan suara seperti Universitas Sumatera Utara senar A dan E yang cara memainkannya tanpa ditekan. Contoh tangga nada A Mayor sebagai berikut: Pada gambar di atas dapat dilihat nada, jarak nada dan penjarian untuk tangga nada A Mayor. Tangga nada Mayor berjarak 1 , 1 , ½ , 1 , 1 , 1 , ½. Latihan tangga nada dilakukan beberapa kali dalam 4, 2, maupun 1 ketuk. Untuk siswa yang belum pernah belajar musik belajar instrument maupun vokal, latihan tangga nada seperti ini sangat sulit karena mereka belum mengetahui intonasi yang benar. Sebaliknya untuk mereka yang pernah belajar musik, hal seperti ini mudah diikutinya karena mereka sudah tahu bahkan terbiasa dengan nada. Latihan dilanjutkan dengan variasi ritme seperti di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Pola ritme Suzuki, 2008: 21-22 Pada lambang seperti ini V : berarti bow naik, sedangkan lambang seperti ini : berarti bow turun. Dalam belajar musik khususnya biola siswa harus disiplin karena di dalam biola intonasi sangat sensitif, begitu juga ritme atau simbol-simbol yang lain harus dimainkan sesuai apa yang tertulis di buku. Berikut adalah contoh simbol-simbol dan cara bermain dalam biola.

4.4.3 Detache

Detache adalah jenis gesekan yang dalam setiap gesekannya tidak ada tekanan dan efek apapun, yaitu hanya gesekan yang sederhana dengan menempatkan hair bow secara penuh dengan arah bow naik dan turun. Detache dapat dimainkan di bagian manapun pada bow, dengan gesekan panjang atau pendek Galamian, 1962: 67. Contoh: Not yang dimainkan secara detache. Universitas Sumatera Utara

4.4.4 Staccato

Staccato adalah suatu gesekan pendek yang dimainkan dengan cara bow selalu menempel pada senar on the string, yaitu dimulai dengan gesekan seketika dari bow, dan menghentikan bow dengan halus. Banyak bagian dari bow yang digunakan untuk melakukan gesekan staccato sesuai dengan panjangnya nilai not dan volume yang diinginkan Galamian, 1962: 78. Contoh: Bentuk not yang dimainkan secara staccato.

4.4.5 Legato

Legato adalah suatu gesekan yang memainkan dua not atau lebih disambung dalam satu gesekan dengan arah bow turun atau naik, dan kemungkinan bagian manapun dari area sebuah bow dapat digunakan untuk melakukan legato Galamian, 1962: 71. Contoh : Bentuk not yang dimainkan secara legato.

4.4.6 Legato staccato

Legato Staccato yaitu gesekan yang memainkan rangkaian nada atau not staccato dalam satu gesekan yang dapat dimainkan dengan arah bow naik atau turun. Legato staccato ini jika dimainkan dengan tempo yang cepat dinamakan Universitas Sumatera Utara dengan flying staccato Galamian, 1962: 67. Contoh : Bentuk not yang dimainkan secara legato staccato. Penjarian saat bermain biola biasanya diberi nomor 1 telunjuk hingga 4 kelingking. Angka-angka tersebut untuk menentukan atau menandai jari mana yang akan digunakan terutama untuk para pemula. Nomor 0 berarti open string jari tidak menekan senar. Seperti pada lagu twinkle twinkle little star di Suzuki Violin School berikut ini. Suzuki, 2008: 25. Universitas Sumatera Utara

4.5 Proses Pembelajaran Biola Dalam Satu Kali Pertemuan

Proses pembelajaran biola sekolah Chandra Kusuma School dibagi menjadi beberapa tahap. Beberapa tahap tersebut meliputi: 5 Tuning penyeteman 6 Pemanasan 7 Lagu 8 Evaluasi tugas Tuning atau penyeteman dilakukan oleh pengajar karena anak-anak masih kesulitan untuk melakukan tuning. Tuning sangat penting untuk menyamakan nada terutama nada-nada open string G,D,A,E. langkah-lahkan tuning: pertama menyamakan nada A dengan alat tuning yang disebut tuner. Nada A sebagai patokan untuk menyetem senar yang lain G,D,E. Pemanasan dilakukan 10-15 menit dalam setiap tatap muka, tahap-tahap dari proses pemanasan tersebut adalah sebagai berikut: tangga nada dari not utuh4 ketuk sampai not seperenambelas¼ ketuk dengan variasi teknik seperti: detache, legato, staccato dan dengan variasi ritme sebagai berikut: a. Tangga nada A Mayor not utuh4 ketuk dengan teknik gesekan detache b. Tangga nada A Mayor setengah utuh2 ketuk dengan teknik gesekan detache Universitas Sumatera Utara c. Tangga nada A Mayor not seperempat1 ketuk dengan teknik gesekan detache d. Tangga nada A Mayor not seperdelapan12 ketuk dengan teknik gesekan detache e. Tangga nada A Mayor not seperenambelas14 ketuk dengan teknik gesekan detache Dari tahap-tahap diatas kemudian dilakukan pola-pola ritme sebagai latihan teknik sebagai berikut: 1. Pola ritme variasi I dalam tangga nada A Mayor 2. Pola ritme variasi I dalam tangga nada A Mayor 3. Pola ritme variasi I dalam tangga nada A Mayor Universitas Sumatera Utara Tahap berikutnya adalah dengan fariasi teknik gesekan sebagai berikut: 1. Teknik legato 2. Teknik staccato Dari bentuk-bentuk latihan di atas, selanjutnya diajarkan bentuk latihan terakhir dengan latihan arpeggio tri suara sebagai berikut: 1. Tri suara A Mayor 2 ketuk 2. Tri suara A Mayor 1 ketuk Setelah dinilai cukup untuk pemanasan, selanjutnya mulai membahas lagu. Sebelum melangkah ke depan, biasanya mengulang materi pelajaran yang dibahas pada pertemuan yang lalu. Hal semacam ini dilakukan untuk menjaga agar anak-anak tidak lupa pada materi yang lalu. Setelah anak-anak menguasai materi pembelajaran yang lalu kemudian dilanjutkan dengan materi baru. Materi baru tersebut melanjutkan materi pertemuan yang lalu, seperti melanjutkan lagu ke tahap berikutnya. Universitas Sumatera Utara Tahap terakhir adalah evaluasi dan tugas. Anak-anak diberi tugas untuk melatih bagian-bagian yang dianggap sulit, dan untuk mencoba materi pembelajaran selanjutnya.

4.6 Proses Penggarapan Sebuah Lagu Sekolah Chandra Kusuma School