Sudut bow harus sejajar dengan lengan tangan kanan dan diantara bridge dengan finger board, seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4.12 contoh gambar bermain biola guru dan peserta didik biola Foto pribadi, 2013, Sopian
4.4.2 Tangan kiri
Cara Memegang Biola hal yang pertama dilakukan yaitu dengan posisi tangan kiri diletakkan tidak terlalu jauh dengan leher biola neck, namun sedikit
menyentuh kedua sisi dari leher biola supaya membantu dalam melakukan gerakan Galamian, 1962: 15, kemudian biola ditempatkan pada sisi bahu
sebelah kiri sekitar 45 derajat lurus ke depan, dengan posisi end button menyentuh pada leher, dan posisi kepala dengan pandangan lurus ke depan,
kemudian posisi bahu normal, tidak diangkat Lamb, 1990: 81, miring ke kiri dari posisi lurus ke depan, sudut siku menghadap ke bawah, dan pergelangan
tangan kiri harus lurus seperti gambar di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.13 Cara memegang biola jempol sejajar dengan telunjuk, Foto pribadi, 2013, Sopian
Setelah mengerti cara memegang biola, kemudian latihan dengan cara meletakkan tangan kirinya dibahu kanan sambil berlatih cara memegang. Seperti
pada contoh di bawah ini.
Gambar 4.14 Cara melatih kekuatan dagu Foto pribadi, 2013, Sopian
Universitas Sumatera Utara
Setelah mereka mengerti dan tahu cara memegang bow dan cara memegang biola yang benar selanjutnya latihan menggesek dawai. Dawai biola
terdiri dari G, D, A, E. Dawai pertama yang digesek adalah senar A karena senar A berada di posisi yang paling natural dibanding dawai lainnya. Latihan
dilakukan berkali-kali supaya hafal dengan sudut kemiringannya sehingga tidak menyentuh dawai lainnya. Dawai A berada di nomor 2 dari yang paling kecil.
Contoh gambar dawai A di bawah ini: Latihan berikutnya adalah menggesek dawai E, dawai E adalah dawai
yang paling kecil. Menggesek dawai E dilakukan juga berkali-kali. Latihan dilakukan sampai bow hanya focus terhadap 1 dawai saja. Setelah dawai A dan E
dikuasai selanjutnya latihan menggesek biola dengan ketukan ritme:
• 4 ketuk • 2 ketuk
• 1 ketuk • ½ ketuk
• 13 ketuk triplet • ¼ ketuk
Berikut ini adalah nama not dan bentuk beserta nilainya:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Nama not, bentuk not, tanda istirahat, dan nilainya Setelah anak-anak mengerti cara menggesek dan ketukan kemudian
latihan dengan tangan kiri. Latihan pertama untuk tangan kiri adalah dengan pola- pola penjarian yang sudah dijelaskan di atas. Pola pertama berjarak 1 1 ½ 1, pola
kedua berjarak 1 ½ 1 1, pola ketiga berjarak 1 1 1 ½. Seperti pada contah di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.15 jarak dalam penulisan pada notasi
Setiap pola memiliki jarak yang berbeda, tetapi sangat baik buat proses belajar. Pola-pola tersebut dilakukan berkali-kali dan berfungsi untuk melatih jari
supaya terbiasa dengan penjarian dan jarak antar nada. Pola diberikan sebelum melangkah ke tangga nada.
Tangga nada pertama adalah tangga nada A Mayor 1 oktaf, karena di dalam metode Suzuki untuk lagu-lagu awal hanya menggunakan tangga nada A
Mayor dan hanya menggunakan 2 senar yaitu A dan E, hal ini untuk memudahkan anak-anak untuk bermain biola. Dibanding dengan senar D atau G,
senar A dan E lebih mudah dimainkan selain posisinya yang lebih natural juga cara menggeseknya lebih ringan. Dalam menggesek senar D dan G harus dengan
tenaga ekstra karena harus agak ditekan karena untuk menghasilkan suara seperti
Universitas Sumatera Utara
senar A dan E yang cara memainkannya tanpa ditekan. Contoh tangga nada A Mayor sebagai berikut:
Pada gambar di atas dapat dilihat nada, jarak nada dan penjarian untuk tangga nada A Mayor. Tangga nada Mayor berjarak 1 , 1 , ½ , 1 , 1 , 1 , ½.
Latihan tangga nada dilakukan beberapa kali dalam 4, 2, maupun 1 ketuk. Untuk siswa yang belum pernah belajar musik belajar instrument maupun vokal,
latihan tangga nada seperti ini sangat sulit karena mereka belum mengetahui intonasi yang benar. Sebaliknya untuk mereka yang pernah belajar musik, hal
seperti ini mudah diikutinya karena mereka sudah tahu bahkan terbiasa dengan nada.
Latihan dilanjutkan dengan variasi ritme seperti di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Pola ritme Suzuki, 2008: 21-22 Pada lambang seperti ini V : berarti bow naik, sedangkan lambang
seperti ini : berarti bow turun. Dalam belajar musik khususnya biola siswa harus disiplin karena di dalam biola intonasi sangat sensitif, begitu juga ritme
atau simbol-simbol yang lain harus dimainkan sesuai apa yang tertulis di buku. Berikut adalah contoh simbol-simbol dan cara bermain dalam biola.
4.4.3 Detache