55
dukungan desain prototipe. Outcome yang dihasilkan teraplikasinya teknologi rumah murah yang layak,aman, nyaman, dan terjangkau.
7. Pengkajian Teknologi perumahan Tradisional di Danau Tempe
Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan model penerapan teknologi yang efektif dan sesuai dengan lokal wisdom pada kondisi permukiman
tradisional Danau Tempe. Output pada kegiatan ini adalah terterapkannya teknologi pengawetan satu set bambu. Outcome yang
dihasilkan mandapatkan bahan material lokal dan terpenuhinya kebutuhan air bersih masyarakat.
8. Penerapan Prototipe rumah murah berbasis bahan baku lokal
Kegiatan ini bertujuan untuk sebagai bahan diseminasi produk litbang bidang bermukiman dalam bentuk prototype rumah
murah berupa RISHA. Output Terbangunnya prototype rumah murah terdiri dari enam unit type 36 tunggal, dan satu unit
kopel. Outcome dari kegiatan ini adalah tersosialisasinya produk litbang bidang permukiman dan tersedianya prototipe
rumah murah berbasis bahan baku lokal di lokasi Gorontalo.
9. Pengembangan dan Penerapan Teknologi Permukiman berbasis Potensi Lokal
Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan teknologi permukiman berbasis potensi lokal yaitu komponen dinding bambu zhepire
bamboo Tatta yang telah diawetkan dengan cara teknologi MOBURI Boucheri Mourischo Modified serta mengetahui
efektifitas pengaplikasian proses pengawetan bambu skala lapangan dengan menggunakan metode MOBURI dan pembuatan
komponen dinding bambu Zhepyr, Output kegiatan ini berupa RISHA dengan komponen dinding bambu Zhepyr.
10. Prototipe teknologi rumah murah berbasis kearifan dan bahan bangunan lokal
Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji penerapan teknologi rumah murah berbasis kearifan dan bahan bangunan lokal. Output kegiatan ini diterapkannya prototipe rumah murah dengan teknologi RISHA dan BRIKON di wilayah
Aceh sebagai rumah contoh untuk pengembangan perumahan baik formal maupun swadaya yang mengakomodasi potensi bahan bangunan dan kearifan lokal. Outcome yang dihasilkan terdapatnya hasil evaluasi
Gambar 4-29 Penerapan Gewang Laminasi
Gambar 4-30 Model kebutuhan air bersih
Gambar 4-31 Prototipe Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal
Gambar 4-32 Teknologi Permukiman Berbasis Potensi Lokal
56
penerapan teknologi RISHA serta terdapatnya spesifikasi teknis bangunan rumah yang layak huni, aman, nyaman dan terjangkau bagi MBR secara massal sesuai dengan standar rumah tahan gempa dengan teknologi RISHA dan
BRIKON untuk komponen strukturnya.
11. Aplikasi teknologi sistem struktur Brikon untuk bangunan 2 lantai
Telah diuraikan dalam Output Teknologi.
5 R-0 sebanyak 1 satu output. Adapun kegiatan dan rincian output yang dihasilkannya adalah
sebagai berikut:
Tabel 4-17 Output R-0 Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman tahun 2015
NO URAIAN R-0
1.
Penyusunan Konsep Pedoman Teknologi Bahan Bangunan Alternatif lanjutan
Kegiatan ini bertujuan untuk membuat kajian karakteristik bahan baja canai dingin, perilaku struktur rangka atap baja canai dingin
dan membuat konsep pedoman teknis kriteria desain rangka atap baja canai dingin untuk bangunan gedung. Output kegiatan ini
adalah tersedianya pedoman teknis kriteria desain rangka atap baja canai dingin untuk bangunan gedung menurut SNI 03-1726-
2012. Outcome yang dihasilkan tersedianya hasil kajian dan evaluasi hasil uji bata ringan serta tersusunya rancangan standar
baja ringan R-0.
Prosiding Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan TOT
Diseminasi dan sosialisasi merupakan suatu format untuk mengkomunikasikan atau menyebarluaskan SPM dan IPTEK bidang perumahan dan permukiman yang dilakukan dengan
kegiatan penyebarluasan secara konseptual dan sistematis antara Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman sebagai perumus SPM dan penghasil teknologi dengan calon pengguna teknologi
bidang perumahan dan permukiman seperti Pemerintah Daerah, Direktorat Jenderal di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian lain yang terkait,
asosiasi profesi, lembaga swasta, perguruan tinggi maupun masyarakat umum. Selain Diseminasi NSPM dan Teknologi Hasil litbang melalui metoda tatap muka, Pusat litbang
Perumahan dan Permukiman mempunyai fungsi untuk melakukan penyebaran informasi dan sosialisasi, melalui penyelenggaraan dan keikutsertaan pameran dan promosi teknologi bidang
perumahan dan permukiman. Pada tahun 2015, terealisasi sebanyak 13 kegiatan diseminasi dan sosialisasi yang terdiri dari 7
tujuh kegiatan diseminasi dan sosialisasi SPM dan 6 enam kegiatan diseminasi dan sosialisasi teknologi tepat guna TTG. Penyelenggaraan dan keikutsertaan pameran terealisasis sebanyak
20 dua puluh kegiatan. Pelaksanaan diseminasi pada Tahun 2015 berlangsung di 8 delapan lokasi provinsi. Progres pelaksaan diseminasi dan sosialisasi dari tahun 2009 s.d 2015 terlihat
pada gambar di bawah ini.
Gambar 4-33 Konsep Pedoman Teknologi Bahan Bangunan Alternatif
57
Gambar 4-34 Jumlah Lokasi Diseminasi dan Sosialisasi tahun 2009-2015
Sasaran kegiatan dengan output berupa prosiding diseminasi, sosialisasi dan pelatihan sebanyak 10 sepuluh prosiding DSP pada tahun 2015 ini dapat tercapai sepenuhnya 100. Adapun
kegiatan dan rincian output yang dihasilkannya adalah sebagai berikut: 1
Diseminasi dan Sosialisasi Standar, Pedoman, Manual SPM bidang Perumahan dan Permukiman dilaksanakan oleh Bidang Standarisasi dan Kerjasama. Output ini terdiri dari
kegiatan sebagai berikut:
Tabel 4-18 Penyelenggaraan Diseminasi dan Sosialisasi SPM Bidang Perumahan dan Permukiman
NO URAIAN KEGIATAN
WAKTU PROVINSI
MATERI
1. TOT SNI Bidang Permukiman