Metode Pengukuran PERENCANAAN KINERJA

16  Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Layanan Uji Laboratorium Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman merupakan aset yang sangat berharga dalam peningkatan hasil penelitian dan pengembangan, supaya mampu menjadi institusi yang dapat bersaing dengan institusi lainnya. Oleh karena itu, mekanisme pengelolaan Laboratorium harus berlangsung responsif dan akomodatif terhadap semua perkembangan yang ada sehingga peran Laboratorium benar-benar dapat memberikan competitive value added bagi institusi. Semua kontribusi, masukan, dan keterlibatan setiap unsur yang menjadi stakeholders serta pengelola lab yang profesional mutlak di perlukan bagi keberlangsungan laboratorium di lingkungan Puslitbang Perumahan dan Permukiman kedepan. Dengan demikian, kepuasan pelanggan terhadap layanan uji laboratorium merupakan suatu hal yang sangat diperlukan dalam meningkatkan kinerjanya.

2.4 Metode Pengukuran

Pengukuran kinerja adalah membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Pengukuran kinerja memegang peranan sangat penting dalam penyusunan LKIP. Berdasarkan hasil-hasil perhitungan Pengukuran Kinerja, dilakukan analisis terhadap pencapaian setiap indikator kinerja kegiatan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hal-hal yang mendukung keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan. Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan programkegiatan di masa yang akan datang. Selanjutnya dilakukan pula pengukuranpenentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja performance gap yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan. Evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja Badan Litbang PUPR tahun 2015 merupakan analisis efisiensi dan efektifitas yang dilakukan instansi Badan Litbang PUPR dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini juga menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh Badan Litbang PUPR dengan memberikan data nilai output yang dihasilkan oleh suatu input tertentu. Pengukuran kinerja terhadap indikator output didasari atas monitoring kegiatan secara berkala pelaporan maupun rutin melalui e-Monitoring. Keuntungan pelaksanaan monitoring melalui cara ini adalah perubahan dalam kuantitas output dapat dideteksi lebih awal dan segera dapat dikendalikan. Pengukuran disampaikan melalui cara sederhana, yaitu dengan menghitung realisasi output terhadap target capaian, serta merubahnya ke dalam persentase untuk mengetahui tingkat pencapaian output tersebut. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase deviasi capaian output, yaitu : 17 Pengukuran Kinerja yang dilakukan meliputi : 1 Pengukuran Kinerja Kegiatan Output Merupakan tingkat pencapaian target Output dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan yang dihasilkan pada tahun 2015. 2 Pengukuran Kinerja Sasaran Outcome a. Untuk SasaranOutcome Meningkatnya pemanfaatan IPTEK oleh para pemangku kepentingan diukur dengan mengetahui Jumlah teknologi yang dimanfaatkan Unit b. Untuk SasaranOutcome Meningkatnya kualitas layanan teknis kepada pemangku kepentingan diukur melalui hasil kuesioner kepuasan pelanggan yang didistribusikan kepada pelangganpengguna layanan teknis Balitbang pada tahun 2015 Indeks kepuasan pelanggan terhadap layanan Advis Teknis , Indeks kepuasan pelanggan terhadap layanan Sertifikasi dan Indeks kepuasan pelanggal terhadap Layanan Uji laboratorium . Pengukuran kinerja Output dan Outcome diatas harus didasarkan kepada dokumen-dokumen yang telah disepakati dan ditetapkan yaitu Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja. Prosentase Capaian Output dan Outcome dihitung berdasarkan Target Output dan Outcome yang tertera pada matriks Renstra Kementerian PUPR 2015 – 2019 Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13.1PRTM2015. Realisasi x 100 Target capaian 18

BAB 3 KAPASITAS ORGANISASI

3.1 Sumber Daya Manusia

Pusat Litbang Permukiman sebagai instansi pemerintah yang bertugas melaksanakan penelitian dan pengembangan didukung oleh SDM yang berkompeten, berkualitas serta memiliki multi disiplin keilmuan. Salah satu indikator SDM berkualitas adalah dari tingkat pendidikannya. Puslitbang Permukiman saat ini didukung oleh 242 personil dengan status Pegawai Negeri Sipil PNS. Jumlah pegawai di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Pada akhir tahun 2015 ada kecenderungan menurun dikarenakan adanya beberapa pegawai yang telah memasuki masa akhir kerja atau purnabakti. Jumlah beban anggaran yang dilaksanakan meningkat, tetapi tidak diikuti dengan penambahan jumlah SDM melalui pengadaan PNS cenderung minus growth. Gambar 3-1 Grafik Jumlah Pegawai di Lingkunag Pusperkim Sumber: Data Bidang Sumber Daya Kelitbangan, 2015 Salah satu indikator kualitas SDM berasal dari tingkat pendidikan pegawainya. Pada Tahun 2015, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman memiliki 4 orang berpendidikan S3 Doktor 2 di antaranya telah mendapat gelar Profesor Riset, 86 orang berpendidikan S2 Master, 64 orang berpendidikan S1D4, 88 orang berpendidikan D3 atau di bawahnya 256 238 232 251 250 242 220 230 240 250 260 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah pegawai Pusperkim