Inovasi Teknologi Komposit Kayu Mutu Rendah dengan Perkuatan Bambu Laminasi

41 4.3.1 Evaluasi dan Analisis Kinerja Output Sebagaimana hasil pengukuran kinerja output pada Subbab Capaian Kinerja, dapat diketahui bahwa hampir seluruh indikator kinerja dapat memenuhi atau sesuai dengan targetsasaran yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja 2015. 4.3.1.1 Sasaran Kegiatan Hasil Riset dan Pengembangan dan Penerapan Pemanfaatan Sasaran kegiatan ini terdiri dari 3 kelompok kelompok output, dimana output teknologi menjadi indikator kinerja utama dari pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan perumahan dan permukiman. Adapun evaluasi dan analisis capaiannya adalah sebagaimana berikut:  Teknologi Sasaran kegiatan dengan output ini memiliki target sebanyak 3 tiga teknologi pada tahun 2015 ini dan dapat tercapai seluruhnya 100. Adapun teknologi yang dapat dihasilkan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Inovasi Teknologi Komposit Kayu Mutu Rendah dengan Perkuatan Bambu Laminasi

untuk Struktur bangunan Bambu Laminasi merupakan salah satu inovasi teknologi bahan bangunan sebagai salah satu alternatif pengganti kayu. Bambu Petung Dendrocalamus asper sebagai bahan utama bambu laminasi merupakan tumbuhan yang dapat hidup di semua musim dan dapat tumbuh dimana saja dengan umur tebang relatif singkat. Dari penelitian yang telah dilakukan, bambu laminasi masih memiliki kendala dan permasalahan yaitu harga jual balok bambu laminasi relatif masih tinggi jika dibandingkan dengan kayu konstruksi dipasaran. Pada penelitian ini dilakukan kajian analisis dengan tujuan penyempurnaan teknologi bambu laminasi dengan mengunakan sistem komposit bahan antara bambu laminasi dan sengon Paraserianthes falcataria L. Nielsen yang berupakan kayu dengan kelas kuat rendah dengan harapan didapat suatu formulasi kekuatan dan harga pasaran yang optimal. Bambu Laminasi Sengon Gambar 4-4 Teknologi Kayu Komposit Tabel 4-10 Kriteria Teknologi Kayu Komposit NO KRITERIA URAIAN 42 2. Aplikasi teknologi sistem struktur Brikon untuk bangunan 2 lantai Brikon merupakan teknologi rumah pracetak beton bertulang yang menggunakan 2 dua tipe komponen, yaitu komponen balokkolom beton bertulang dan box-baja sebagai join. Balok dan kolom dirangkai dengan box-baja untuk selanjutnya dirakit menggunakan alat sambung mekanis baut dan kemudian dilakukan grouting semen membentuk struktur rangka bangunan. Keunggulan teknologi ini adalah :  Komponen sangat simple  Dapat memberikan fleksibilitas desain ruang karena panjang komponen beton dapat divariasikan sesuai  Mudahan dalam pemasangan interlock system  Dapat dibuat untuk bangunan rumah tinggal 2 dua lantai  Sambungan makanis baut tidak terekspose sehingga lebih aman dari korositas Material dan Dimensi Komponen Box dan Beton pracetak :  Komponen Beton Brikon untuk balok dan kolom menggunakan mutu beton = 25 Mpa  Besi tulangan ulir dim. 13 mm dan polos dim. 6 mm mempunyai tegangan leleh sebesar 400 Mpa  Dimensi penampang 20 x 20 cm dengan keempat sisinya terdapat tempat untuk memasukan baut  Panjang komponen dapat bervariasi 50 cm, 80, cm, 100 cm, 140 cm  Ujung komponen beton pracetak terdapat plat dan 4 baut diameter 0.5 Inc  Box baja mempunyai ukuran 20 x 20 cm yang berlubang pada keenam sisinya 8 x 8 cm dan juga terdapat lubang baut untuk sambungan ke komponen beton

1. Manfaat