49
NO URAIAN MODEL SISTEM
Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah konsep R0 sistem rating bangunan hijau yang tervalidasi.Output dari kegiatan ini adalah sebuah
naskah juknis R0 Sistem rating Bangunan Hijau yang tervalidasi. Outcome yang ingin dicapai tersedianya juknis R0 sistem rating bangunan hijau yang
tervalidasi sehingga dapat dipergunakan sebagai buku manual pemeriksaan bangunan di Indonesia oleh lembaga inspeksi bangunan hijau.
4. Pengembangan Metodologi Pengukuran Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Air Limbah
Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan daktor emisi spesifik dan data aktivitas spesifik yang akan mempengaruhi perhitungan estimasi emisi gas rumah kaca sektor air limbah domestik di Indonesia.
Output dari kegiatan ini adalah tersedianya faktor emisi spesifik dan data aktivitas spesifik sektor air limbah domestik. Outcome ynag dihasilkan masukan kebijakan nasional bagi pemerintah dalam
pelaksanaan pengukuran emisi gas rumah kaca air limbah domestik melalui peningkatan pengelolaan air limbah
domestik dan nilai faktor emisi spesifik dapat digunakan dalam estimasi pengukuran tingkat pengurangan emisi gas
rumah kaca dari air limbah domestik.
5 Pengkajian Teknologi Bangunan dan Lingkungan Permukiman Tradisional Suku Dayak Bukit di
Pegunungan Meratus Kalimantan Selatan Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui perilaku sistem struktur bangunan kekuatan, kekakuan,
masa layan, dan integritas struktur. Output dari kegiatan ini adalah teridentifikasinya sistem struktur
rumah tradisional suku Dayak Bukit di Kalimantan Selatan. Outcome yang dihasilkan teridentifikasinya sistem perilaku
sistem struktur bangunan kekuatan, kekakuan, masa layan dan integritas struktur pada suku dayak bukit.
6. Kajian Kinerja termal dan Karakteristik Material Rumah Tradisional Minangkabau
Gambar 4-12 Rencana Lanskap dalam dokumen rencana
Gambar 4-13 Metode pengukuran perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca
Gambar 4-14 Permukiman Tradisional Suku Dayak Bukit
50
NO URAIAN MODEL SISTEM
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kinerja termal rumah tradisional Minangkabau di kabupaten Tanah Datar dan mengetahui karakteristik material rumah tradisional Minangkabau di Kabupaten
Tanah Datar. Output dari kegiatan ini adalah rumusan teknologi permukiman yang terkait dengan performa rumah
tradisional Minangkabau yang merespon iklim di lingkungan sekitarnya. Outcome yang dihasilkan database kinerja termal
dan karakteristik material rumah tradisional Minangkabau yang merespon lingkungan dan sekitarnya.
7. Kajian Kehandalan Sistem Struktur Bangunan Rumah Tradisional Minangkabau
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik material pada konstruksi rumah tradisional Minangkabau melalui pengujian laboratorium dan mengetahui kehandalan struktur rumah tradisional
Minangkabau melalui pengujian laboraturium secara parsial dan simulasi numerik kahandalan struktur
bangunannya. Output pada kegiatan ini adalah Naskah ilmiah hsil litbang permukiman berupa basis data tentang kehandalan
struktur rumah tradisional Minangkabau. Outcome yang dihasilkan tersedianya basis data pengujian karakterisistik
material, pengujian laborarturium konstruksi bangunan secara pasrisal dan hasil simulasi numerik rumah tradisional
Minangkabau.
3 Model Fisik sebanyak 10 sepuluh output. Adapun kegiatan dan rincian output yang
dihasilkannya adalah sebagai berikut:
Tabel 4-15 Output Model Fisik Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman tahun 2015
NO URAIAN MODEL FISIK
1. Pengembangan Model Penataan Kawasan Padat dan Kumuh di Perkotaan kerjasama dengan
Pemerintah Daerah
Gambar 4-15 Karakteristik Material Rumah Tradisional Minangkabau
Gambar 4-16 Sistem Struktur Bangunan Rumah Tradisional Minangkabau
51
NO URAIAN MODEL FISIK
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan model penataan Kawasan Padat Huni Kumuh Perkotaan. Output dari kegiatan ini adalah diperolehnya tipe-tipe moda akselerasi
penanganan kawasan PHKP dalam rangka mencapai jumlah rumah tangga 0 pada tahun 2019 dan diperolehnya model
penataan Kawasan Padat Huni Kumuh Perkotaan di lokasi studi terpilih yang mengadaptasi moda-moda akselerasi pencapaian
0 rumah tangga di kawasan kumuh di tahun 2019. Outcome yang ingin dicapai terciptanya kondisi kawasan perkotaan
indonesia memiliki 100 akses air minum, 0 kawasan permukiman kumuh dan 100 akses sanitasi layak.
2. Pengkajian dan Pengembangan Model Permukiman di Kawasan Pesisir