BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengelolaan Kelas
1. Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah “kelola”, ditambah awalan “pe” dan
akhiran “an”. Istilah lain dari pengelolaan adalah “management”. Management berasal dari bahasa Inggris yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan
pengelolaan. Management atau pengelolaan dalam pengertian umum adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan.
1
Sedangkan kelas, menurut Bobbi De Porter, Mark Reardon dan Sarah Singer dalam buku Quantum Teaching Mempraktikkan Quantum Learning di
Ruang-ruang Kelas mengatakan bahwa kelas adalah berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka
untuk belajar.
2
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia kelas adalah tingkat, ruang tempat belajar di sekolah
.
3
Sedangkan pengelolaan kelas dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai Classroom Management, itu berarti istilah pengelolaan
identik dengan manajemen. Pengertian pengelolaan atau manajemen pada
1
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, Cet ke-3, h. 175
2
Bobbi De Porter, Mark Reardon, dan Sarah Singer, Quantum Teaching Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas, Bandung: Kaifa, 2002, h. 3
3
W. J. S., Poerwadarmita, Tim Penyusun Kamus Pusat Kamus Besar Bahasa Indinesia, h. 446.
6
7
umumnya yaitu kegiatan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, dan penelitian. Wilford A. Weber James M.
Cooper, 1995: 230 mengemukakan bahwa Classroom management is a complex set of behaviors the teacher uses to establish and maintain classroom conditions
that will enable students to achievetheir instructional objectives efficienly – that will enable them to learn. Pengelolaan kelas sebagai bagian dari sekolah secara
keseluruhan yang menjadi pusat atau tempat terjadinya proses belajar mengajar.
4
Manajemen kelas adalah pembentukan orkestra dari komponen–komponen yang tak terhitung untuk memastikan lingkungan pembelajaran yang aman dan
nyaman.
5
Dapat dikatakan manajemen kelas berarti prosedur dan kegiatan rutin tertentu yang dikembangkan dengan sengaja dan dengan kerja sama. Sehingga
manajemen kelas merupakan suatu bagian mengajar yang tidak pernah disempurnakan karena harus selalu diadaptasi agar sesuai dengan kebutuhan-
kebutuhan para murid dan guru. Bagi banyak guru, ketidak pastian tentang cara mengatur ruang kelas
menjadi ketakutan yang menghentikan mereka untuk berusaha memberikan pengajaran yang didasarkan pada berbagai minat dan kebutuhan para siswa
mereka. Meskipun mengatur ruang kelas yang dibedakan tidaklah selalu mudah namun kemajuan kearah itu cenderung menjadikan pengajaran menjadi lebih
memuaskan. Hal itu juga membuat pengajaran menjadi lebih memuaskan dan lebih menguatkan pemahaman para siswa.
6
Kelas bukanlah sekedar ruangan dengan segala isinya yang bersifat statis dan pasif, Namun kelas juga merupakan sarana berinteraksi antara siswa dengan
siswa dan guru dengan siswa. Ciri utama kelas adalah pada aktivitasnya untuk dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dinamis. Oleh karena itu, perlu
adanya suatu aktivitas pengelolaan kelas yang baik dan terencana. Menurut Hendyat Soetopo dalam buku Pendidikan dan Pembelajaran,
Teori, Permasalahan, dan Praktek: bahwa pengelolaan kelas tidak terbatas pada memberikan ceramah dan memimpin diskusi, melainkan juga dapat
4
Dr. Zakiyah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996 Cet-1, h. 63
5
Gene E. Hall; Linda F. Quinn; Donna M. Gollnick, Mengajar denagn Senang, Jakarta: PT. Macanan Jaya Cemerlang, 2008 Cet-2, h. 482
6
Martha Kaudfeldt, Wahai Para Guru, Ubahlah Cara Mengajarmu Perintah Pengajaran yang Berbeda-beda dan Sesuai Dengan Otak, Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang,
2008 Cet-2, h. 161
8
meliputi pemberian tugas, memimpin kegiatan di laboratorium, praktek lapangan, permainan kelompok di kelas, sosio drama dan sebagainya.
Pengelolaan kelas tidak terbatas pada mengatur perlengkapan fisik di kelas, tetapi juga interaksi psikologis yang ada di dalam kelas, antar subyek didik,
subyek didik dengan guru, serta arus komunikasi yang diterapkan.
7
Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain dalam buku Strategi Belajar Mengajar pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.
Pengelolaan kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan.
8
Dari pengertian yang telah diungkapkan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengelolaan kelas diajukan untuk menyelenggarakan proses atau kegiatan
belajar mengajar di kelas agar dapat berlangsung dengan baik dan efektif serta dapat mencapai tujuan yang digariskan atau direncanakan.
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar
dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.
9
Dalam pengertian yang lain dikemukakan bahwa pengelolaan kelas merupakan suatu proses seleksi tindakan yang dilakukan guru dalam fungsinya
sebagai penanggung jawab kelas dan seleksi penggunaan alat-alat belajar yang tepat sesuai masalah yang ada dan karakteristik kelas yang dihadapi. Jadi,
pengelolaan kelas sebenarnya merupakan upaya mendayagunaka seluruh potensi kelas, baik sebagai komponen utama pembelajaran maupun komponen
pendukungnya. Pengelolaan kelas merupakan usaha yang dengan sengaja dilakukan oleh guru agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien guna
mencapai tujuan pembelajaran.
10
7
Hendyat Soetopo, Pendidikan dan Pembelajaran, Teori, Permasalahan, dan Praktek, Malang : UMM Press, 2005, h. 200
8
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, h. 173-174
9
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif, Jakarta: CV Rajawali, 1988, Cet ke-2, h. 68
10
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, M. Pd, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: PT. Refika Aditama, 2007, h. 104
9
Sedangkan yang dimaksud dengan mengelola kelas adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan guru, untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang
optimal, serta mengembalikan kondisi belajar yang terganggu.
11
Dari beberapa pengertian pengelolaan kelas yang telah dikemukan para ahli di atas, dapatlah memberikan suatu gambaran serta pemahaman yang jelas
bahwa pengelolaan kelas adalah merupakan suatu usaha untuk menyiapkan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar dapat belangsung secara
lancara dan sistematis. Pengelolaan kelas merupakan suatu masalah yang kompleks yang dihadapi seorang guru untuk menciptakan dan mempertahankan
kondisi kelas sedemikian rupa sehingga anak didik dapat tercapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Untuk membangun kondisi kelas yang kondusif sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sebenarnya tidak terlalu sulit, jika
seorang guru dapat mengkondisikan kelas dengan sebaik-baiknya dan begitupun sebaliknya pengelolaan kelas akan sulit jikalau seorang guru kurang peduli
dengan kondisi kelasnya. Oleh karena itu, terciptanya kondisi kelas yang kondusif bagi pembelajaran yang efektif merupakan langkah awal bagi terlaksananya
proses belajar mengajar yang optimal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seorang guru kelas dapat menempatkan posisi serta peranannya yang cukup
penting bagi pengelolaan kelas. Pandangan mengenai pengertian pengelolaan kelas yang telah
dikemukankan di atas intinya sama memiliki karakteristik, yaitu pengelolaan kelas merupakan sebuah usaha yang real untuk mewujudkan suatu kondisi
kegiatan belajar mengajar yang efektif. Dengan demikian bahwa pengelolaan kelas yang baik diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran di
mana proses tersebut memberikan pengaruh positif yang secara langsung menunjang terselenggaranya proses belajar mengajar di kelas yang efektif dan
efisien.
11
Sri Anita Wiryawan dan Noorhadi, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Universitas Terbuka, 1994, Cet ke-2, h. 9-10
10
2. Tujuan Pengelolaan Kelas