23
1 Faktor-faktor stimulusi belajar, yang mencangkup panjangnya bahan
pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pengajaran, berat ringannya tugas, dan suasana lingkungan eksternal.
2 Faktor-faktor metode belajar, mencakup kegiatan berlatih, resistensi dalam
belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, bimbingan dalam belajar, dan kondisi-kondisi intensif.
3 Faktor-faktor individual, mencangkup usia kronologis, perbedaan jenis
kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani dan rohani, serta motivasi.
36
Dari berbagai penjabaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, bahwa faktor-faktor itu dapat dikelompokan menjadi dua bagian yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal itu adalah faktor yang timbul dari dalam diri anak didik sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang
disebabkan oleh stimuli atau faktor dari luar diri siswa, kedua faktor tersebut akan selalu berinteraksi sehingga secara tidak langsung faktor-faktor tersebut akan
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa karena berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam belajar disebabkan oleh faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil
belajar.
4. Pengertian Fikih
Fikih menurut bahasa berarti paham, mengerti. Paham yang dimaksud disini ialah kepahaman dalam masalah-masalah agama yang sangat dianjurkan
oleh Allah dan Rasul-Nya.
37
Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Al- Quran surat At-Taubah ayat 122.
... ⌧
⌧ ⌧
… …Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di anatara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama… Q. S At- Taubah: 122.
38
Sedangkan menurut istilah fikih adalah ilmu tentang hukum-hukum syar’i yang bersifat amaliyah, yang digali dan ditemukan dari dalil-dalil yang tafshili.
39
36
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, h. 139
37
H. A. Syafi’I Karim, Fiqih Ushul Fiqih Bandung: Pustaka Setia, 1997, Cet. I, h. 11
38
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Semarang: CV. Toha Putra, 1989, h. 301
39
Zurinal. Z dan Aminuddin, Fiqh Ibadah, Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Islam Negeri, 2008, h. 5
24
Menurut fuqaha fikih berarti ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara’ dari dalil-dalil yang rinci.”
40
Dari kedua definisi di atas penulis simpulkan bahwa yang dimaksud fikih adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan hukum-hukum syara yang
bersifat furu’iyyah cabang, yang dihasilkan para fuqaha atas hukum Allah baik yang terdapat dalam Al-Quran maupun sunnah yang berkaitan dengan tingkah
laku manusia. Fikih merupakan ilmu yang harus dipelajari agar seorang muslim dapat
mengetahui dari apa yang dilakukannya. Karena dengan mempelajari fikih, ibadah kita akan lebih sempurna dan tentu kita akan selamat dari perbuatan-perbuatan
yang dilarang oleh Allah SWT. Adapun fikih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah adalah:
a. Mata Pelajaran fikih adalah bimbingan untuk mengetahui ketentuan-ketentuan
syariat Islam. Materi yang sifatnya memberikan bimbingan terhadap siswa agar dapat memahami, menghayati dan mengamalkan pelaksanaan syar’I
tersebut kemudian menjadi dasar pandangan dalam kehidupannya, keluarga dan masyarakat lingkungannya.
b. Bentuk bimbingan tersebut tidak terbatas pada pemberiaan pengetahuan, tetapi
lebih jauh seorang guru dapat menjadi contoh dan tauladan bagi siswa dan masyarakat lingkungan. dengan keteladanan guru ini diharapkan para orang
tua dan masyarakat membantu secara aktif pelaksanaan pelajaran fiqh di dalam rumah tangga dan masyarakat lingkungannya.
41
Dari pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa fikih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah yaitu bimbingan untuk mengetahui dan
memahami hukum atau tata cara yang berkaitan dengan perbuatan seorang muslim mukallaf, baik dalam hubungannya dengan Allah SWT, manusia dengan
manusia, maupun manusia dengan alam. Selain itu juga siswa dapat melaksanakan ketentuan hukum Islam dengan baik dan benar dalam beribadah kepada Allah dan
ibadah sosial.
40
Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantara Ilmu Fiqh, Jakarta: Bulan Bintang, 1993, cet Ke-8, h. 17
41
DEPAG RI, GBPP MTs Pelajaran Fiqh, Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, h. 1
25
5. Hakikat Hasil Belajar Fikih