15
f. Penanaman disiplin diri
Pengembangan disiplin diri sendiri oleh siswa merupakan tujuan akhir dari pengelolaan kelas. Untuk itu guru harus selalu mendorong siswa untuk
melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi contoh atau teladan pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab.
20
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip dalam pengelolaan kelas, menuntut seorang guru harus dapat menciptakan suasana yang
hangat, antusias, dan dapat mendorong siswa agar melaksanakan disiplin diri, penekanan pada hal-hal yang positif, keluwesan, serta bervariasi dalam
mengunakan metode karena semuanya itu adalah kunci terciptanya pengelolaan kelas yang baik. Oleh karena itu guru yang baik tidak mengandalkan karisma,
tetapi mereka yang mengandalkan pada kualitas cinta dalam batin, integritas dan komitmen.
6. Masalah-masalah Pengelolaan Kelas
Tingkah laku anak didik bervariasi. Variasi perilaku anak didik merupakan permasalah bagi guru dalam upaya pengelolaan kelas. Menurut Made Pidarta,
masalah-masalah pengelolaan kelas yang berhubungan dengan prilaku anak didik diantaranya adalah:
a. Kurang Kesatuan
b. Tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok
c. Reaksi negatif terhadap anggota kelompok
d. Kelas mentolerasi kekeliruan-kekeliruan temannya, menerima dan
mendorong perilaku anak didik yang keliru e.
Mudah mereaksi ke hal-hal negatif atau terganggu f.
Moral rendah, permusuhan dan agresif g.
Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah. Variasi perilaku anak didik itu menurut Made Pidarta bukan tanpa sebab,
faktor-faktor penyebab itu adalah : a.
Pengelompokkan pandai, sedang, dan bodoh b.
Karakteristik individual c.
Kelompok pandai merasa terhalang oleh teman-temannya yang tidak seperti dia
d. Dalam latihan diharapkan semua anak didik tenang dan bekerja sepanjang
jam pelajaran
20
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, h. 97-98
16
e.
Dari organisasi kurikulum tentang tem teaching.
21
Lois V. Johnson dan Mary A. Bany mengemukakan 6 kategori masalah kelompok dalam pengelolaan kelas, masalah-masalah itu antara lain:
a. Kelas kurang kondusif
b. Kelas mereaksi negatif terhadap salah satu seorang anggotanya.
c. “Membesarkan” hati anggota kelas justru melanggar norma kelompok
d. Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang
tengah digarap e.
Semangat kerja rendah f.
Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru.
22
Dari beberapa masalah-masalah dalam pengelolaan kelas penulis berpendapat bahwa pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru dengan positif
akan menghasilkan perubahan tingkah laku dan prestasi hasil belajar siswa. Jadi, pengelolaan kelas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan guru
untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang optimal.
7. Pengelolaan Kelas Yang Efektif
Pengelolaan kelas yang efektif adalah berusaha menghilangkan atau memperkecil permasalahan-permasalahan yang terkait dengan semua problem
pengelolaan kelas. Untuk mengelolaan kelas secara efektif maka perlu hal-hal sebagai berikut:
a. kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk tujuan tertentu, yang
dilengkapi oleh tugas-tugas dan diarahkan oleh guru b.
Dalam situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tetapi bagi semua anak atau kelompok
c. Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku
masing-masing individu dalam kelompok itu d.
Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya kepada anggota-anggota e.
Praktik guru waktu belajar cenderung terpusat pada hubungan guru dan siswa
f. Struktur kelompok, pola komunikasi, dan kesatuan kelompok ditentukan
oleh cara pengelolaan, baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun bagi mereka yang apatis, masa bodoh atau bermusuhan.
23
21
Syaiful Bahri Djamara, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, h. 173-174
22
Ahmad Rohani HM, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004, cet ke- 2, h. 126
23
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, h. 214
17
Pengelolaan kelas yang dilakukan guru seperti inilah yang diyakini berpositif dengan perubahan tingkah laku dan prestasi hasil belajar siswa. Dengan
kata lain, menciptakan iklim kelas yang baik merupakan salah satu syarat untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran di kelas.
Adapun peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah dikatakan bahwa persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran dari pengelolaan kelas, diantaranya sebagai berikut:
a. Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan. b.
Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik.
c. Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik.
d. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan
belajar peserta didik. e.
Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan kepatuhan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respon dan hasil
belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. g.
Guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar belakang agama, suku, jenis kelamin, dan status social ekonomi.
h. Guru menghargai pendapat peserta didik.
i. Guru memakai pakaian yang sopan, bersih dan rapi.
j. Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang
diampunya.
k.
Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
24
Dari berbagai teori tentang pengelolaan kelas yang telah dipaparkan di atas, maka yang dimaksud dengan pengelolaan kelas dalam penelitian ini adalah
usaha yang dilakukan oleh seorang guru untuk menciptakan situasi dan kondisi belajar yang efektif sehingga tercapai suatu pembelajaran yang optimal dan
menghasilkan. Pengelolaan kelas dapat diukur berdasarkan dua aspek yaitu aspek pengelolaan fisik dan aspek pengelolaan siswa. Aspek pengelolaan fisik meliputi
pengaturan ruang belajar kelas seperti pengaturan tempat duduk, alat pengajaran,
24
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007, Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta: Badan Standar Nasional
Pendidkan, 2007, h. 13-14
18
ventilasi dan cahaya, keindahan dan kebersihan kelas, serta usaha yang bersifat pencegahan dan penyembuhan. Sedangkan aspek pengelolaan siswa meliputi
tindakan berupa tindakan yang bersifat pencegahan preventif dan tindakan yang bersifat kuratif.
B. Hasil Belajar Fikih