10
2. Tujuan Pengelolaan Kelas
Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Agar proses belajar mengajar yang dilakukan dapat berhasil dengan
memuaskan, maka di dalam pengelolaan kelas diperlukan adanya suatu tujuan agar dalam mengelolan kelas mendapatkan hasil yang signifikan.
Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan social, emosional, dan
intelektual dalam kelas.
12
Sehingga anak didik terhindar dari permasalahan yang disalah gunakan seperti siswa mengantuk, dengan mengerjakan tugas, terlambat
masuk kelas, mengajukan pertanyaan aneh, mengganggu teman lain, tempat duduk yang kotor dan ruang kelas kotor serta jorok.
13
Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-
alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa belajar dan bekerja, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan.
14
Dengan demikian penulis berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan fasilitas dalam kegiatan belajar mengajar siswa dalam
lingkungan social, emosional, dan intelektual dalam kelas. Karena fasilitas yang disediakan itu akan lebih memudahkan siswa belajar dan bekerja sehingga dapat
terciptanya suasana social yang memberikan kepuasan, kedisiplinan, perkembangan intelektual, sikap dan emosional serta kesadaran yang tertanam
dalam diri siswa.
3. Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi terkait dengan berbagai faktor. Anak didik adalah faktor utama yang terkait langsung
dalam proses belajar mengajar, karena pengelolaan kelas yang dilakukan guru tidak lain adalah untuk meningkatkan kegairahan belajar siswa secara kelompok
maupun individu. Lahirnya interaksi yang optimal itu bergantung dari pendekatan
12
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, h.178
13
Hendyat Soetopo, Pendidikan dan Pembelajaran, Teori, Permasalahan, dan Praktek, h. 200
14
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, h. 10
11
yang guru lakukan dalam rangka pengelolaan kelas. Berbagai pendekatan- pendekatan itu antara lain:
a. Pendekatan Kekuasaan
Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Peranan guru di sini adalah menciptakan dan
mempertahankan situasi disiplin dalam kelas.
b. Pendekatan Kebebasan
Pengelolaan diartikan secara suatu proses untuk membantu anak didik agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu, kapan saja dan di mana saja.
c. Pendekatan Pengajaran
Pendekatan ini didasarkan atau suatu anggapan bahwa suatu perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak
didik dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah.
d. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku
Pendekatan berdasarkan tingkah laku ini behavior modification approach ini bertolak dari sudut pandang Psikologi Bihavioral yang mengemukakan
asumsi-asumsi, diantara asumsi itu adalah semua tingkah laku yang baik dan yang kurang baik merupakan hasil proses belajar.
e. Pendekatan Suasana Emosional dan Hubungan Sosial
Pendekatan pengelolaan kelas berdasarkan suasana perasaan dan suasana social di dalam kelas sebagai sekelompok individu cenderung pada
pandangan psikologi klinis dan konseling penyuluhan.
15
Menurut Hendyat Soetopo yang mengutip dari James Cooper dan kawan- kawan mengemukakan tiga pendekatan dalam pengelolaan kelas, yaitu
pendekatan modifikasi tingkah laku, pendekatan sosio emosional, dan pendekatan proses kelompok.
16
Dari penjelasan di atas penulis berpendapat bahwa dalam pendekatan suatu pengelolaan kelas itu tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja akan tetapi perlu
ada kerjasama diantara kedua belah pihak yaitu antara guru sebagai pengelola dan murid sebagai yang dikelola agar pendekatan tersebut dapat berjalan sesuai
dengan apa yang diinginkan sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Adapun pendekatan yang dilakukannya yaitu melalui bermacam-macam kegiatan seperti
guru memberikan peringatan kepada siswa agar siswa tidak melakukan kesalahan yang berulang, memberikan resep atau mendata siswa-siswa yang berbuat tidak
15
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, h. 180
16
Hendyat Soetopo, Pendidikan dan Pembelajaran, Teori, Permasalahan, dan Praktek, h. 201
12
diperbolehkan, dengan menggunakan perasaan atau emosi yang halus supaya siswa mudah menerimanya.
4. Keterampilan Dalam Mengelola Kelas