Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. 4 Untuk mencapai hasil belajar maksimal dan juga untuk dapat mengatasi kesulitan belajar, siswa dan guru harus memahami proses belajar dan seluruh faktor yang mempengaruhikeberhasilan belajar. Umumnya siswa sangat membutuhkan metode yang sederhana, dan mudah diterapkan untuk dapat belajar secara efektif. Berkenaan dengan itu telah diisyaratkan dalam surat an-Nahl ayat 125 yang berbunyi:        Artinya: S erulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik Dalam ayat ini bahwa cara pembelajaran yang baik antara lain dengan cara hikmah. Hikmah ini dapat diartikan bahwa seorang guru harus mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa. Metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang dilalui dalam proses belajar, guru memiliki peranan penting dalam menerapkan metode pembelajaran di kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Penyelesaian masalah terhadap rendahnya peran aktif siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar, yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa, dapat diatasi melalui penggunaan metode simulasi. Hal ini disebabkan karena metode simulasi berorientasi pada pembelajaran kongkret yang menuntut siswa untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Dalam metode simulasi, guru maupun siswa dapat aktif dalam Proses Belajar Mengajar PBM, siswa lebih mudah dalam memahami materi dan akan lebih bisa menghayati tentang pelajaran yang diberikan. Metode simulasi memberikan gambaran kenyataan kepada siswa mengenai sebuah nilai. Kesesuaian antara metode simulasi dengan materi akhlak —ta’at—menuntut 4 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Rajawaali Pers, 2011, hlm. 309 sebuah inovasi baru dalam menerapkan sebuah metode di dalam kelas. Maka penerapan metode simulasi dalam upaya meningkatkan hasil belajar pada materi akhlak akan memberikan harapan yang besar terhadap peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Berpijak dari latar belakang diatas maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Metode Simulasi Pada Mata Pelajaran Kelas VII di MTS Hidayatul Umam ”

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diasumsikan identifikasi masalahnya sebagai berikut: a. Tidak mematuhi peraturan yang ada disekolah, baik yang berupa perintah dari sekolah maupun dari agama. b. Bolos sekolah dan tidak mengikuti kegiatan ibadah disekolah seperti shalat dan mengaji. c. Rendahnya nilah hasil belajar siswa. d. Kesenjangan antara cita-cita dan realita. Cita-cita menjadikan peserta didik yang berakhlak mulia sedangkan realitanya adalah masih banyaknya siswa yang melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai akhlak mulia. e. Metode yang digunakan oleh beberapa guru dalam pembelajaran akhlak hanya berorientasi pada belajar abstrak tanpa melibatkan peran aktif siswa. f. Kurangnya aspek pembelajaran yang dicapai.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini masalah akan dibatasi hanya pada masalah-masalah mengenai: a. Hasil belajar siswa yang ditinjau dari aspek kognitif. b. Pelaksanaan metode simulasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah akhlak.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan yang terdapat pada penelitian ini, maka perumusan masalahnya adalah: a. Bagaimana proses pembelajaran Aqidah Akhlak? b. Metode pembelajaran seperti apa yang mampu meningkatkan hasil belajar pada materi akhlak? c. Apakah metode simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian Melalui latar belakang, identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mendeskripsikan bagaimana proses pembelajaran aqidah akhlak. b. Untuk mendeskripsikan Bagaimana penerapan metode simulasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak. c. Untuk mendeskripsikan apakah hasil belajar siswa kelas dalam pembelajaran aqidah akhlak dapat ditingkatkan dengan penerapan metode simulasi. 2. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut: a. Bagi lembaga sekolah, hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan yang berharga dalam meningkatkan hasil belajar siswa, terutama pada mata pelajaran pendidikan agama islam. b. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah pengetahuan dan dapat mengembangkan wawasan peneliti. c. Hasil penelitian dapat dipakai sebagai sumbangan pengetahuan atau acuan untuk pendidikan yang sama dimasa yang akan datang. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Proses belajar mengajar pada dasarnya diarahkan agar terjadinya perubahan pada diri siswa, baik dalam pengetahuan, keterampilan, maupun dalam sikapnya. Indicator pada perubahan ini biasanya akan tampak pada proses belajarnya. “Pengertian belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan”. 1 Beberapa hal penting yang berkaitan dengan pengertian belajar sebagai berikut: a. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan. b. Perubahan tingkah laku akibat belajar itu dapat berupa memperoleh perilaku yang baru atau memperbaiki atau meningkatkan perilaku yang sudah ada. c. Perubahan tingkah laku yang ditimbulkan oleh belajar dapat berupa perilaku yang baik positif atau perilaku yang buruk negatif. 2 Tingkah laku yang baru misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian-pengertian baru, perubahan dalam sikap, kebiasaan-kebiasan, 1 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010, h. 10. 2 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007, h. 55. keterampilan, kesanggupan menghargai, perkembangan sifat-sifat sosial, emosional, dan pertumbuhan jasmaniah. Menurut Hilgard dan Bower dalam bukunya yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, “ Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang- ulang dalam suatu situasi”. 3 Jadi belajar merupakan proses dasar dari pada perkembangan hidup manusia. Dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktifitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Kita hidup dan belajar menurut yang kita pelajari, belajar itu bukan sekedar pengalaman. Semakin siswa berperan aktif terhadap PBM, maka akan samakin efektif materi yang disampaikan.

2. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Oemar Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. 4 Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut: a. Ranah Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian. 3 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Remaja Rosda Karya, 1996, h. 84. 4 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara, 2006, h. 30. b. Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi 5 jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi, dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai. c. Ranah Psikomotor Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda. 5 Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan dari pada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau criteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memehami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di sekolah yang secara garis besarnya dapat dibagi dalam dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 5 Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, h. 102-104.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kegiatan Muhadharah Diniyah terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Hidayatut Thalibin II Bogor

8 57 131

Penerapan KTSP sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan (Studi kasus di MTs Hidayatul Umam Cinere-Depok)

0 3 75

Hubungan Menonton Televisi Terhadap Hasil Belajar IPS (Studi Korelasional di MTs Hidayatul Umam Cinere)

3 12 111

Upaya peningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih melalui metode advokasi : Penelitian tindakan kelas pada kelas VIII MTS. Al-Huda Bekasi Timur

15 103 155

Efektivitas metode CTL (Contextual Teaching and Learning) dalam pembelajaran aqidah akhlak DI MTs Mathla’ul Anwar Cemplang Desa Sukamaju Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor

0 28 98

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARN AQIDAH MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Melalui Metode Student Facilitator and Explaining (Studi Kasus Kelas X di SMK Muhammadiyah 1 Sur

0 3 18

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA Penggunaan Media Pembelajaran Sebagai Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Siswa Kelas VIII A MTs Muhammadiyah Blimbing Polokar

0 3 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE CTL DAN PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Kelas VII A MTs Negeri Teras

0 1 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE CTL DAN PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII A MTS Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Ke

0 1 25

Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Materi Adab Shalat Dan Dzikir Melalui Metode Group Investigation Pada Siswa Kelas VII MTs Rohmatullah Cokro Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 1 139