Tujuan Permainan Simulasi Tinjauan Tentang Metode Simulasi

saran, petunjuk atau arahan sehingga memungkinkan siswa tidak melakukan kesalahan yang sama. 4 Diskusi. Dalam diskusi, segala hasil yang didapat dibicarakan bersama agar mendapatkan masukan dan penilaian yang berharga sehingga hasil yang dicapai jauh lebih sempurna. 19

5. Karakteristik Metode Pembelajaran Simulasi

Karakteristik metode pembelajaran simulasi antara lain seperti yang tercantum dibawah ini. a. Perpaduan antara student centered approach dan teacher centered approach. Menurut Sudrajat 2007:2, Dilihat dari pendekatannya pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan yaitu 1 pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa student centered approach dan 2 pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru teacher centered approach. Pembelajaran konvensional identik dengan pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru. Dalam hal ini guru bertindak sebagai pusat pengetahuan bagi siswa, peran siswa lebih banyak sebagai receiver dari berbagai konsep yang guru sampaikan. Pendekatan ini cocok untuk menyampaikan materi-materi konseptual yang perlu dipahami siswa. Metode pembelajaran simulasi adalah suatu metode pembelajaran yang merupakan perpaduan antara student centries dan teacher centries. Guru dan siswa secara proporsional sama-sama mengoptimalkan perannya dalam proses belajar mengajar. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Rusyan dalam Syaiful Basri Djamarah 2006:8, bahwa kegiatan belajar adalah suatu sistem. Suatu sistem dimana dalam prosesnya kita tidak bisa memisahkan antara peran guru dan peran siswa. 19 Iif Khoiru Ahmadi, dkk, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011, h. 35-36. Dalam metode pembelajaran simulasi, terlebih dahulu guru harus menerangkan konsep dan substansi dari materi yang dipelajari, hal ini bisa dilakukan melalui ceramah atau metode lainya, kemudian guru membimbing siswa agar siswa paham secara prosedural dari materi yang dipelajari dengan cara menyimulasikannya. Dalam tahapan ini, peran siswa lebih besar karena siswa terlibat langsung dalam memerankan tahapan-tahapan dari prosedur yang diterangkan guru. 20 b. Metode pembelajaran yang komprehensif Sardiman 2006:20 menjelaskan bahwa: belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.. 21 Aspek-aspek dalam ranah kognitif antara lain; pengetahuan introducing, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Aspek- aspek tersebut seperti mata rantai yang saling menyambung. Pengetahuan merupakan aspek dasar terendah sedangkan aspek paling kompleks adalah kemampuan evaluasi. Untuk mencapai kemampuan evaluasi, seorang siswa harus melewati tahapan-tahapan sebelumnya secara menyeluruh. Dari definisi belajar di atas, bisa disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang komprehensif, tidak parsial, dan harus bisa menyentuh semua aspek. Salah satu unsur belajar yang mempunyai peran signifikan dalam proses belajar mengajar adalah metode pembelajaran. Metode pembelajaran seharusnya memiliki sifat komprehensif pula. Karakteristik berikutnya dari metode pembelajaran simulasi adalah memiliki sifat komprehensif. Dalam metode pembelajaran simulasi, siswa tidak hanya cukup paham materi, tapi sampai memiliki keterampilan dalam menghayati sebuah peristiwa, sebagaimana penjelasan pada bahasan sebelumnya. 20 http:dhaoedbolonk.blogspot.com200904metode-pembelajaran.html 21 Syaiful bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2011, h.170

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kegiatan Muhadharah Diniyah terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Hidayatut Thalibin II Bogor

8 57 131

Penerapan KTSP sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan (Studi kasus di MTs Hidayatul Umam Cinere-Depok)

0 3 75

Hubungan Menonton Televisi Terhadap Hasil Belajar IPS (Studi Korelasional di MTs Hidayatul Umam Cinere)

3 12 111

Upaya peningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih melalui metode advokasi : Penelitian tindakan kelas pada kelas VIII MTS. Al-Huda Bekasi Timur

15 103 155

Efektivitas metode CTL (Contextual Teaching and Learning) dalam pembelajaran aqidah akhlak DI MTs Mathla’ul Anwar Cemplang Desa Sukamaju Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor

0 28 98

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARN AQIDAH MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Melalui Metode Student Facilitator and Explaining (Studi Kasus Kelas X di SMK Muhammadiyah 1 Sur

0 3 18

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA Penggunaan Media Pembelajaran Sebagai Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Siswa Kelas VIII A MTs Muhammadiyah Blimbing Polokar

0 3 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE CTL DAN PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Kelas VII A MTs Negeri Teras

0 1 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE CTL DAN PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII A MTS Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Ke

0 1 25

Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Materi Adab Shalat Dan Dzikir Melalui Metode Group Investigation Pada Siswa Kelas VII MTs Rohmatullah Cokro Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 1 139