Siklus I Pembahasan Penelitian

penjelasan guru. 3. Membagi siswa menjadi enam kelompok. Dengan cara menghitung siswa dengan sendiri 1 sampai 6 Setiap siswa berhitung secara bergantian sesuai urutan tempat duduk 4. Guru meminta siswa mendiskusikan lembar cerita Siswa berdiskusi dengan kelompoknya 5. Guru meminta perwakilan tiap kelompok untuk memperagakan cerita Siswa menerapkan metode simulasi dalam cerita 6. Guru meminta kelompok lain memperhatikan kelompok yang sedang maju Siswa memperhatikan kelompok yang sedang maju 7. Menjelaskan kandungan dari cerita sebagai bentuk penguatan terhadap kekuarangan dari apa yang disimpulkan oleh siswa. Siswa memperhatikan dan menyimak penjelasan guru 8. Menyimpulkan materi yang telah dipelajari Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari 9. Memberikan tes akhir berupa pilihan ganda Mengerjakan dan menjawab soal 10. Menutup pelajaran dengan mengucap hamdalah Mengucap hamdalah secara bersamaan Tabel 4.5 Tabel Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 2 No Kegiatan Guru Siswa 1. Mengucapkan salam kemudian mengajak siswa untuk berdoa Keseluruhan siswa mengucapkan salam dan berdoa dengan khusyu 2. Menyampaikan tujuan dari pembelajaran Siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan guru, tampak seorang siswa kurang memperhatikan penjelasan guru. 3. Membagi siswa menjadi enam kelompok. Dengan cara menghitung siswa dengan sendiri 1 sampai 6 Setiap siswa berhitung secara bergantian sesuai urutan tempat duduk 4. Guru meminta siswa mendiskusikan lembar cerita Siswa berdiskusi dengan kelompoknya 5. Guru memberikan kesempatan siswa untuk memperagakan di depan kelas bagi kelompok yang belum maju Siswa menerapkan metode simulasi dalam cerita 6. Guru meminta kelompok lain memperhatikan kelompok yang sedang maju Siswa memperhatikan kelompok yang sedang maju 7. Menjelaskan kandungan dari cerita sebagai bentuk penguatan terhadap kekuarangan dari apa yang disimpulkan Siswa memperhatikan dan menyimak penjelasan guru oleh siswa. 8. Menyimpulkan materi yang telah dipelajari Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari 9. Memberikan tes akhir berupa pilihan ganda Mengerjakan dan menjawab soal 10. Menutup pelajaran dengan mengucap hamdalah Mengucap hamdalah secara bersamaan Pada tahap penutup, guru bertanya kepada siswa untuk menilai metode pembelajaran yang dilakukan. Mereka mengungkapkan senang karena mereka merasa lebih bebas dalam mengekspresikan kemampuan serta pengalaman mereka. Pada tindakan refleksi, guru mengajak siswa merenungkan berbagai perbuatan tercela, tentang kehidupan yang jika hanya ada perbuatan tercela saja. Kemudian ditutup dengan pemberian tugas di luar jam pelajaran tentang manfaat berprilaku taat. c. Tahap Observasi Siklus I Observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Kegiatan siswa selama proses pembelajaran diamati dengan menggunakan lembar observasi yang dimuat pada tabel 4.6 Tabel 4.6 Tabel Kegiatan Siswa siklus 1 No Aspek yang dinilai Dilakukan Ya Tidak 1. Keaktifan dan disiplin; siswa tampak antusias mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung √ 2. Kerjasama dan tanggung jawab; siswa mengerjakan tugas kelompok dengan baik √ 3. Keberanian; siswa memperagakan cerita dengan baik √ Terkait hasil tabel, pada proses pembelajaran masih ada 4 orang siswa yang kurang aktif mengikuti proses pembelajaran, asyik bermain sendiri. Dan ketika tugas kelompok masih ada siswa yang kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap kelompoknya, mengobrol dengan teman yang lain saat diskusi. Pada saat memperagakan cerita di depan kelas masih ada siswa yang takut dan malu memperagakan sebuah cerita, lebih didominasi oleh siswa yang aktif. Dan hasil dari observasi kegiatan guru dimuat pada tabel 4.7 berikut ini. Tabel 4.7 Tabel Kegiatan guru siklus 1 No Aspek yang dinilai Dilakukan Ya Tidak 1. Guru membuat RPP sebelum pembelajaran dimulai √ 2. Guru membuka pelajaran dengan baik √ 3. Guru melakukan apersepsi √ 4. Guru menguasai materi yang sedang diajarkan √ 5. Guru mengelola dan menguasai kelas dengan baik √ 6. Guru menerapkan metode simulasi √ 7. Guru memberi waktu yang cukup kepada siswa √ 8. Guru menutup pembelajaran dengan baik √ Analisis penulis mengenai hasil tabel ialah: 1 Dalam kegiatan inti guru kurang menguasai kelas, Masih ada siswa yang berisik dan asik bermain sendiri 2 Guru kurang aktif memotivasi siswa ketika membuka pelajaran 3 Belum maksimal menjelaskan keterkaitan antara materi yang lalu 4 Pada langkah-langkah pembelajaran sudah sesuai dengan prosedur. Namun belum maksimal melibatkan siswa, sehingga masih ada siswa yang kurang aktif. Hasil obervasi yang telah dilaksanakan pada siklus I menggambarkan adanya beberapa kendala dalam penerapan metode permainan simulasi, adapun beberapa kendala tersebut sebagai berikut: 1 Siswa masih belum terbiasa menggunakan metode permainan simulasi. 2 Penampilan mereka dalam memerankan tokoh masih sedikit kaku, hal ini disebabkan karena pengalaman pertama mereka. 3 Pada saat pembelajaran berlangsung, masih ada beberapa siswa yang bermain sendiri. 4 Masih belum tercipta pembelajaran yang efektif edukatif, karena siswa masih dihinggapi rasa takut dan malu dalam memperagakan sebuah cerita dan tokoh secara total. Untuk menjadikan pembelajaran Aqidah Akhlak dengan penerapan metode permainan simulasi lebih efektif maka, latihan adalah cara yang sangat tepat untuk menjadikan mereka seorang pemeran yang baik pada sebuah cerita. Hasil belajar pada ranah kognitif melalui tes multiple choice mengenai materi taat, sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa Pada Ranah Kognitif Melalui Multiple Choice No Nama Nilai Kondisi Awal Siklus I 1 Abdul Halim 50 72 2 Adinda Devi 50 70 3 Aditia M. Saputra 50 60 4 Agung Setiawan Munadih 45 52 5 Ahmad Syahrul Izzati 45 72 6 Ali Fajar 50 70 7 Anisa Tri Wahyuni 55 55 8 Arianto Wijaya 45 60 9 Arif Wiranto 53 50 10 Aris Pujiono 55 75 11 Badarsyah Yusuf 58 70 12 Daman Huri 48 62 13 Daman Habibi 50 70 14 Elis Melinda 58 76 15 Fahra Bahria Cahya Eko 55 75 16 Geafiska Dianofan 50 78 17 Ica Damayati 50 75 18 Ida Farida 50 78 19 Irfan Ramdhani 45 70 20 Kene Mahendra 40 75 21 Kurdiawan 50 68 22 Mazhab Hambali 55 78 23 M. Hanif 50 78 24 Moh. Farhan 60 60 25 Muchalim Hansya 55 70 26 Muhamad choiri 65 70 27 Muhamad Idris 55 60 28 Murni Cahnia 50 80 29 Nur Rahmah 60 75 30 Oktofia Wulandari 45 72 31 Riko Selitonga 65 55 32 Riska Amelia 60 72 33 Robi Nurianto 65 70 34 Syifa Azizah 60 78 35 Titin Agustin 75 80 36 Wilda AN 58 75 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nilai hasil belajar siswa pada siklus 1 mengalami peningkatan setelah diterapkannya metode simulasi. Beberapa siswa telah mencapai nilai KKM sekitar 72. Meskipun masih ada siswa yang masih mencapai nilai dibawah KKM, hal ini dapat dikatakan terjadi peningkatan meskipun hanya sedikit. Tabel 4.9 Presentase Hasil Belajar Siswa No. Indikator Keberhasilan Jumlah siswa 1 ≤ 70 10 2 ≥ 70 26 Jumlah 36 Ketuntasan 72 Hasil belajar siswa pada ranah kognitif melalui multiple choice menunjukkan 26 siswa mendapatkan nilai lebih dari 70 atau 72 siswa telah mengalami ketuntasan belajar. Bagan 4.1 Hasil Belajar Siklus I Bagan 4.2 10 20 30 40 50 60 70 80 Ranah Kognitif Hasil Belajar Siklus I Kondisi Awal Siklus 1 Peningkatan Hasil Belajar Siklus I Melalui metode simulasi permainan simulasi pada materi akhlak yaitu taat menunjukkan hasil yang variatif. Pada ranah kognitif dari 2 naik menjadi 72 artinya terjadi peningkatan, walaupun tidak begitu signifikan. d. Tahap Refleksi Siklus I. Kurang berhasilnya dalam pelaksanaan metode permainan simulasi dalam meningkatkan hasil belajar disebabkan karena banyak hal diantaranya: beberapa siswa terlihat pasif, siswa kesulitan memahami konsep metode simulasi, beberapa siswa kadang bersikap santai dan malu dalam mempergakan sebuah cerita. Jika melihat hasil evaluasi, metode permainan simulasi belum cukup efektif karena dari 36 siswa, hanya 26 siswa yang mencapai nilai diatas KKM yakni hanya mencapai 72. Hal ini menunjukkan belum mencapainya target yang telah ditentukan yaitu sebesar 100. Namun, dibalik itu semua ternyata terdapat peningkatan yang signifikan ketika diterapkan metode permainan simulasi walaupun peningkatan itu sangat kecil. 2 72 10 20 30 40 50 60 70 80 Kondisi Awal Siklus I Peningkatan Hasil Belajar Siklus I Ranah Kognitif Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa belum memenuhi indikator yang diharapkan. Indikator yang diteapkan oleh peneliti adalah 100 siswa memiliki nilai diatas KKM. Maka dari itu perlu tindak lanjut proes pembelajaran untuk perbaikan hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian tindakan kelas ini ke siklus 2. Tidak banyak yang harus dilakukan pada siklus 2, hanya saja peneliti perlu memperbaiki beberapa hal, diantaranya: 1 Mengoptimalkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran 2 Guru harus lebih berinteraksi lagi dengan siswa 3 Memotivasi siswa agar berani dan percaya diri memperagakan sebuah cerita.

2. Siklus II

Materi Pokok II adalah tentang akhlak terpuji pada Allah Taubat a. Tahap Perencanaan Siklus II Rencana tindakan siklus II, peneliti merencanakan akan menerapkan metode permainan simulasi seperti pada siklus I. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan metode pembelajaran “Simulasi” yang mengacu pada hasil observasi siklus I, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, membuat instrumen-instrumen penelitian yaitu lembar observasi guru pada KBM, pedoman wawancara untuk guru dan siswa, membuat soal tes untuk akhir siklus II ini. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dibuat dan didiskusikan bersama guru Aqidah yang bertindak sebagai kolaborator sehingga apa yang disusun dalam RPP sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan di sekolah tersebut. Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak KelasSemester : VII1 Waktu : 2 x 40 menit Standar Kompetensi : Menunjukkan akhlak terpuji kepada Allah Kompetensi Dasar : Menjelaskan pengertian dan pentingnya taubat Indikator : Menjelaskan pengertian dan pentingnya taubat Pada siklus II ini guru mengkondisikan kelas dan meningkatkan kegiatan pada setiap pembelajaran agar pembelajaran berjalan lebih baik dari pembelajaran siklus I. Dengan penerapan metode tersebut diharapkan menjadikan siswa kreatif, mampu menjiwai apa yang diperankan, serta menunjukkan nilai- nilai ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya peneliti melakukan tahap-tahap persiapan untuk penerapan metode pembelajaran yang telah direncanakan. Adapun beberapa tahap persiapan tersebut sebagai berikut: 1 Membagikan lembaran cerita kepada siswa, dengan harapan mereka mampu menghayati permainan simulasi yang akan dilakukan. 2 Menunjuk siswa pada peran-peran tertentu dalam cerita. Aditia M Saputra sebagai Yusuf, Ahmad Syarul Izzati sebagai Ali, Ali Fajar Subagai Guna dan Arif Wiranto sebagai Exel. 3 Memberikan penjelasan tentang metode permainan simulasi secara lebih jelas lagi. 4 Memberi motivasi dengan memberi trik-trik bagaimana memerankan tokoh dengan penghayatan pada karakter tertentu. 5 Mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi yang digunakan dalam mengukur hasil belajar siswa. 6 Menyiapkan lembar observasi dengan tujuan untuk mengetahui suasana dan situasi selama proses pembelajaran pendidikan agama islam di kelas. b. Tahap Tindakan Siklus II Pembelajaran pada siklus 2 dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya, yaitu: 1 Menceritakan alur cerita yang akan dimainkan dalam simulasi. Yang mana telah direncanakan. 2 Memberikan lembaran cerita sebagai penguat dalam persiapan untuk peragaan simulasi. 3 Menunjuk siswa pada peran-peran tertentu dalam cerita. 4 Menyiapkan media pembelajaran berupa beberapa alat bantu agar permainan simulasi terlihat lebih menarik dan realistik. 5 Mempersiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi yang digunakan dalam mengukur hasil belajar siswa. 6 Melaksanakan rencana pembelajaran sebagai berikut: Tabel 4.10 Tabel Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 No Kegiatan Guru Siswa 1. Mengucapkan salam kemudian mengajak siswa untuk berdoa Keseluruhan siswa mengucapkan salam dan berdoa dengan khusyu 2. Menyampaikan tujuan dari pembelajaran Siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan guru. 3. Membagi siswa menjadi enam kelompok. Dengan cara menghitung siswa dengan sendiri 1 sampai 6 Setiap siswa berhitung secara bergantian sesuai urutan tempat duduk 4. Guru meminta siswa mendiskusikan lembar cerita Siswa berdiskusi dengan kelompoknya 5. Guru meminta perwakilan tiap kelompok Siswa menerapkan untuk memperagakan cerita metode simulasi dalam cerita 6. Guru meminta kelompok lain memperhatikan kelompok yang sedang maju Siswa memperhatikan kelompok yang sedang maju 7. Menjelaskan kandungan dari cerita sebagai bentuk penguatan terhadap kekuarangan dari apa yang disimpulkan oleh siswa. Siswa memperhatikan dan menyimak penjelasan guru 8. Menyimpulkan materi yang telah dipelajari Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari 9. Memberikan tes akhir berupa pilihan ganda Mengerjakan dan menjawab soal 10. Menutup pelajaran dengan mengucap hamdalah Mengucap hamdalah secara bersamaan Tabel 4.11 Tabel Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 2 No Kegiatan Guru Siswa 1. Mengucapkan salam kemudian mengajak siswa untuk berdoa Keseluruhan siswa mengucapkan salam dan berdoa dengan khusyu 2. Menyampaikan tujuan dari pembelajaran Siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan guru 3. Membagi siswa menjadi enam kelompok. Dengan cara menghitung siswa dengan Setiap siswa berhitung secara bergantian sendiri 1 sampai 6 sesuai urutan tempat duduk 4. Guru meminta siswa mendiskusikan lembar cerita Siswa berdiskusi dengan kelompoknya 5. Guru memberikan kesempatan siswa untuk memperagakan di depan kelas bagi kelompok yang belum maju Siswa menerapkan metode simulasi dalam cerita 6. Guru meminta kelompok lain memperhatikan kelompok yang sedang maju Siswa memperhatikan kelompok yang sedang maju 7. Menjelaskan kandungan dari cerita sebagai bentuk penguatan terhadap kekuarangan dari apa yang disimpulkan oleh siswa. Siswa memperhatikan dan menyimak penjelasan guru 8. Menyimpulkan materi yang telah dipelajari Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari 9. Memberikan tes akhir berupa pilihan ganda Mengerjakan dan menjawab soal 10. Menutup pelajaran dengan mengucap hamdalah Mengucap hamdalah secara bersamaan Penilaian juga sama dilakukan seperti pada pertemuan sebelumnya. Sebelum pembelajaran ditutup terlebih dahulu guru memberikan test untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Tes dilakukan sekitar 10 menit. Setelah semuanya selesai mengerjakan dilanjutkan dengan salam yang bertanda bahwa pembelajaran telah selesai. Kegiatan pembelajaran pada siklus 2 mengalami perubahan, seluruh siswa mulai memperhatikan apa yang sedang dijelaskan oleh guru. Mengikuti langkah-langkah pembelajaran dengan baik.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kegiatan Muhadharah Diniyah terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Hidayatut Thalibin II Bogor

8 57 131

Penerapan KTSP sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan (Studi kasus di MTs Hidayatul Umam Cinere-Depok)

0 3 75

Hubungan Menonton Televisi Terhadap Hasil Belajar IPS (Studi Korelasional di MTs Hidayatul Umam Cinere)

3 12 111

Upaya peningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih melalui metode advokasi : Penelitian tindakan kelas pada kelas VIII MTS. Al-Huda Bekasi Timur

15 103 155

Efektivitas metode CTL (Contextual Teaching and Learning) dalam pembelajaran aqidah akhlak DI MTs Mathla’ul Anwar Cemplang Desa Sukamaju Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor

0 28 98

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARN AQIDAH MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Melalui Metode Student Facilitator and Explaining (Studi Kasus Kelas X di SMK Muhammadiyah 1 Sur

0 3 18

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA Penggunaan Media Pembelajaran Sebagai Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Siswa Kelas VIII A MTs Muhammadiyah Blimbing Polokar

0 3 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE CTL DAN PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Kelas VII A MTs Negeri Teras

0 1 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE CTL DAN PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII A MTS Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Ke

0 1 25

Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Materi Adab Shalat Dan Dzikir Melalui Metode Group Investigation Pada Siswa Kelas VII MTs Rohmatullah Cokro Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 1 139