Pengertian Hasil Belajar Tinjauan Tentang Hasil Belajar

Selain faktor diatas yang mempengaruhi, hasil belajar juga dipengaruhi oleh waktu dan kesempatan. Waktu dan kesempatan yang dimiliki oleh setiap individu berbeda sehingga akan berpengaruh terhadap perbedaan kemampuan peserta didik. Dengan demikian peserta didik yang memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk belajar cenderung memiliki hasil yang tinggi dari pada yang hanya memiliki sedikit waktu dan kesempatan untuk belajar.

B. Tinjauan Tentang Metode Simulasi

1. Pengertian Simulasi

“Menurut arti katanya, simulasi berarti tiruan atau suatu perbuatan yang bersifat pura-pura saja. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengggambarkan keadaan yang sebenarnya. Maksudnya ialah siswa dengan bimbingan guru melakukan peran dalam simulasi tiruan untuk mencoba menggambarkan kejadian sebenarnya”. 10 Permainan simulasi seperti juga permainan yang lain mempunyai batas waktu dan aturan-aturan tertentu yang agak membatasi kebebasan pemain. Permainan simulasi adalah permainan yang dimaksudkan untuk merefleksikan situasi-situasi yang terdapat dalam kehidupan yang sebenarnya. Tetapi situasi ini hampir selalu dimodifikasi apakah dibuat lebih sederhana atau diambil sebagian atau dikeluarkan dari konteksnya. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa situasi yang disimulasikan hendaknya tidak selalu kompleks dan tidak terlalu sederhana. Apabila terlalu kompleks para pemain menjadi kurang berani memainkannya, permainan simulasi tetap dapat menyediakan suatu gambaran kehidupan dan kenyatan yang berarti. Penekanan dalam metode simulasi adalah pada kemampuan siswa untuk berimitasi sesuai dengan objek yang diperankan. Pada titik finalnya diharapkan siswa mampu untuk mendapatkan kecakapan bersikap dan bertindak sesuai dengan situasi sebenarnya. Pengertian operasional dari metode simulasi adalah suatu usaha untuk memperoleh pemahaman akan hakikat dari suatu konsep atau 10 Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia,2005, h. 83. prinsip atau keterampilan tertentu melalui proses kegiatan atau latihan dalam situasi tiruan. 11 “Model simulasi pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung dalam suasana yang tanpa resiko”. 12 Pemakaian metode simulasi akan mencapai tujuan yang maksimal apabila menerapkan beberapa prinsip di bawah ini, yaitu: a. Simulasi dilakukan oleh kelompok siswa, tiap kelompok mendapatkan kesempatan melaksanakan simulasi yang sama atau juga berbeda. b. Semua siswa harus terlibat langsung menurut peranan masing-masing. c. Penentuan topic disesuaikan dengan tingkat kemampuan kelas, dibicarakan oleh siswa dan guru. d. Petunjuk simulasi diberikan terlebih dahulu. e. Dalam simulasi hendaknya digambarkan situasi yang lengkap. f. Hendaknya diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu. 13 Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Belajar bagaimana cara mengoperasikan sebuah mesin yang mempunyai karakteristik khusus misalnya, siswa sebelum menggunakan mesin yang sebenarnya akan lebih bagus melalui simulasi terlebih dahulu. Demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa, penggunaan simulasi akan sangat bermanfaat. Dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, metode ini bisa digunakan untuk bidang-bidang seperti sejarah dan pendidikan akhlak. Peserta didik diharapkan mampu menirukan peristiwa sejarah atau perilaku keagamaan yang diharapkan dapat dicontoh atau diteladani oleh peserta didik dalam 11 Armai Arief, Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam Jakarta: Ciputat Pers, 2002, h. 183. 12 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Rajawaali Pers, 2011, h. 309. 13 J.J Hasibuan, Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2010, h. 27.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kegiatan Muhadharah Diniyah terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Hidayatut Thalibin II Bogor

8 57 131

Penerapan KTSP sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan (Studi kasus di MTs Hidayatul Umam Cinere-Depok)

0 3 75

Hubungan Menonton Televisi Terhadap Hasil Belajar IPS (Studi Korelasional di MTs Hidayatul Umam Cinere)

3 12 111

Upaya peningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih melalui metode advokasi : Penelitian tindakan kelas pada kelas VIII MTS. Al-Huda Bekasi Timur

15 103 155

Efektivitas metode CTL (Contextual Teaching and Learning) dalam pembelajaran aqidah akhlak DI MTs Mathla’ul Anwar Cemplang Desa Sukamaju Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor

0 28 98

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARN AQIDAH MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Melalui Metode Student Facilitator and Explaining (Studi Kasus Kelas X di SMK Muhammadiyah 1 Sur

0 3 18

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA Penggunaan Media Pembelajaran Sebagai Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Siswa Kelas VIII A MTs Muhammadiyah Blimbing Polokar

0 3 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE CTL DAN PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Kelas VII A MTs Negeri Teras

0 1 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE CTL DAN PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII A MTS Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Ke

0 1 25

Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Materi Adab Shalat Dan Dzikir Melalui Metode Group Investigation Pada Siswa Kelas VII MTs Rohmatullah Cokro Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 1 139