Otonomi Daerah TINJAUAN PUSTAKA

8 untuk mengembangkan segenap potensi yang ada di daerah otonom Soenarto, dalam Lusminah 2008:12. Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah otonom memiliki hak dan kewajiban. Hak-hak tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya. 2. Memilih pemimpin daerah. 3. Mengelola kekayaan daerah. 4. Memungut pajak daerah dan retribusi daerah. 5. Mendapat bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang berada di daerah. 6. Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah. 7. Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang- undangan. Kewajiban yang harus dilakukan daerah dalam penyelenggaraan otonomi adalah: 1. Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. 3. Mengembangkan kehidupan demokrasi. 4. Mewujudkan keadilan dan pemerataan. 5. Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan. 6. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan. 9 7. Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak. 8. Mengembangkan sistem jaminan sosial. 9. Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah. 10. Mengembangkan sumber daya produktif di daerah. 11. Melestarikan lingkungan hidup undang-undang. Otonomi daerah memberikan kesempatan yang luas kepada daerah, khususnya kabupaten atau kota dalam melaksanakan program-program pembangunannya. Otonomi daerah juga menuntut kesiapan daerah otonom untuk mempertanggungjawabkan segala urusan yang tadinya adalah tanggung jawab pemerintah pusat dan kini bergeser menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Semua aspek dalam daerah harus memiliki kesiapan dalam melaksanakan otonomi daerah ini, bukan hanya sumberdaya manusia dalam pemerintahan saja, melainkan juga sumberdaya alam yang dimiliki, masyarakat yang harus siap menghadapi otonomi daerah ini. Dalam otonomi daerah diharapkan segala potensi yang ada di daerah mampu dioptimalkan dengan baik.

2.2 Perencanaan Pembangunan

Perencanaan pembangunan yaitu suatu usaha pemerintah untuk mengkoordinasikan semua keputusan ekonomi dalam jangka panjang untuk mempengaruhi secara langsung serta mengendalikan pertumbuhan variabel- variabel ekonomi yang penting penghasilan, konsumsi, lapangan kerja, investasi, tabungan, eksport-import, dan lain sebagainya suatu negara dalam rangka mencapai keputusan pendahuluan mengenai tujuan-tujuan pembangunan. 10 Rencana bisa bersifat komperhensif multi-sektor, bisa bersifat parsial lokal. Rencana yang bersifat komperhensif targetnya semua aspek penting yang menyangkut perekonomian nasional, sedangkan yang bersifat parsial meliputi sebagian dari ekonomi nasional, seperti sektor pertanian, perindustrian, sektor pemerintahan, sektor swasta dan lain sebagainya Suryana 2000. Menurut Arsyad 2004 Untuk mencapai keberhasilan sebuah pembangunan yang tepat, dan untuk menghindari kesulitan yang mungkin timbul dalam proses pelaksanannya, maka pemerintah harus menetapkan kebijakan yang meliputi: a. Penyelidikan potensi pembangunan, survei sumberdaya nasional, penelitian ilmiah, penelitian pasar. b. Penyediaan prasarana yang memadai air, listrik, transportasi, dan telekomunikasi baik oleh badan usaha negara atau swasta. c. Penyediaan fasilitas latihan khusus dan juga pendidikan umum yang memadai untuk menyediakan keterampilan yang diperlukan. d. Perbaikan landasan hukum bagi kegiatan perekonomian, khususnya peraturan yang berkaitan dengan hak atas tanah, perusahaan, dan transaksi ekonomi. e. Bantuan untuk menciptakan pasar yang lebih banyak dan lebih baik. f. Menemukan dan membantu pengusaha yang potensional, baik dalam negeri maupun luar negeri. g. Peningkatan pemanfaatan sumberdaya secara lebih baik, baik swasta maupun negeri.