Analisis Sub Sektor Peternakan Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013

72 Gambar 8. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Peternakan Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 Sumber: Nilai Kontribusi Sub Sektor Peternakan dalam PDRB Kabupaten Cilacap 2002-2013 BPS Kabupaten Cilacap, 2014 Berdasarkan analisis Shift Share sub sektor peternakan memiliki nilai positif untuk Pertumbuhan Proporsional Pp sebesar Rp 79.143,02851 berarti sub sektor peternakan tumbuh dengan cepat dibandingkan dengan sub sektor peternakan di Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan nilai komponen Pertumbuhan Wilayah Pw memiliki nilai negatif sebesar Rp -44.408,627, artinya sub sektor peternakan tidak memiliki daya saing terhadap sub sektor peternakan di Provinsi Jawa Tengah, sehingga sub sektor ini memerlukan perhatian agar mampu berdaya saing. Berdasarkan analisis LQ sub sektor peternakan memiliki nilai rata-rata sebesar 0,88 1 artinya sub sektor peternakan bukan menjadi sub sektro basis di Kabupaten Cilacap. 10,47 10,43 10,69 10,78 11,16 11,31 11,22 11,12 10,82 11,04 11,21 11,56 9,80 10,00 10,20 10,40 10,60 10,80 11,00 11,20 11,40 11,60 11,80 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 K o n tr ib u si Tahun Peternakan 73 Tabel 19. Analisis Sub Sektor Peternakan Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 No Aspek Parameter Keterangan 1 Tipologi Klassen IV Sub Sektor Relatif Tertinggal 2 Pp + Cepat 3 Pw - Tidak KompetitifPerlu Dikembangkan 4 LQ 1 Sub Sektor Non-Basis Sumber: Gambar 5, Tabel 12, 14, dan 15 diolah Nilai konribusi sektor peternakan mengalami pertumbuhan yang fluktuatif ini terkait dengan keadaan peternakan yang terjadi di Kabupaten Cilacap yang dilakukan oleh perorangan dengan cara-cara yang masih tradisional. Peternakan yang ada di Kabupaten Cilacap diantaranya peternakan sapi potong, ayam petelur, ayam pedaging, kelinci, kambing, dan bebek. Semua peternakan-peternakan ini dimiliki oleh warga dengan kapasitas usaha yang masih dalam skala usaha kecil dan menengah. Karena usaha peternakan membutuhkan modal yang cukup besar, maka kebanyakan warga Cilacap hanya mampu mengelola peternakan dalam skala kecil dan menengah. Menurut hasil sensus pertanian tahun 2013 terdapat 133.665 warga Cilacap yang bekerja pada bidang pertanian.

5.2.4 Analisis Sub Sektor Kehutanan Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013

Sub sektor kehutanan memiliki rata-rata kontribusi yang paling rendah diantara lima sub sektor pertanian Kabupaten Cilacap, yaitu sebesar 3,89. Selain itu sub sektor kehutanan memiliki rata-rata laju pertumbuhan sebesar 1,80. Laju pertumbuhan sub sektor kehutanan Kabupaten Cilacap lebih kecil dari laju pertumbuhan Provinsi Jawa Tengah. Menurut hasil analisis Tipologi Klassen sub sektor kehutanan termasuk diklasifikasikan sebagai sub sektor relatif tertinggal. 74 Gambar 9. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Kehutanan Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 Sumber: Nilai Kontribusi Sub Sektor Kehutanan dalam PDRB Kabupaten Cilacap 2002-2013 BPS Kabupaten Cilacap, 2014 Berdasarkan hasil analisi Shift Share sub sektor kehutanan memiliki nilai komponen Pertumbuhan Proporsional Pp negatif, yaitu sebesar Rp -28.315,44821 artinya sub sektor ini tumbuh lambat jika dibandingkan sub sektor kehutanan di Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan nilai untuk komponen Pertumbuhan Wilayah adalah positif dengan besar nilai Rp 12.380,89872, artinya sub sektor ini memiliki daya saing terhadap sub sektor kehutanan di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan hasil analisis LQ sub sektor kehutanan memiliki nilai rata-rata sebesar 2,20 1 artinya sub sektor kehutanan adalah sub sektor basis di Kabupaten Cilacap. 4,31 4,08 4,04 3,68 3,70 3,60 3,81 3,98 3,86 3,92 3,89 3,85 3,20 3,40 3,60 3,80 4,00 4,20 4,40 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 K o n tr ib u si Tahun Kehutanan