Analisis LQ Loqation Quetient

40 Jika nilai LQ1 maka sub sektor pertanian tersebut dikategorikan sektor unggulan. Artinya sub sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Cilacap dapat memberikan peranan lebih besar dari pada peranan sub sektor pertanian dalam perekonomian Provinsi Jawa Tengah. LQ=1 maka sub sektor pertanian dikategorikan sektor tertutup. Karena dianggap hasilnya hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan wilayahnya sendiri, namun kondisi yang demikian sulit ditemukan dalam sebuah perekonomian suatu daerah. LQ1 maka sub sektor pertanian tersebut dikategorikan sebagai sektor non unggulan, artinya peranan sub sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Cilacap Lebih kecil dibanding peranan sub sektor pertanian dalam perekonomian Provinsi Jawa Tengah. Metode LQ memiliki beberapa keunggulan, keunggulan tersebut antara lain: 1 Metode LQ memperhitungkan ekspor langsung dan ekspor tidak langsung. 2 Metode LQ sederhana dan tidak mahal serta dapat diterapkan pada data historis untuk mengetahui trend.Kelebihan analisis LQ yang lainnya adalah analisis ini bisa dibuat menarik apabila dilakukan dalam bentuk time-seriestrend, artinya dianalisis selama kurun waktu tertentu. Dalam hal ini perkembangan LQ bisa dilihat untuk suatu komoditi tertentu dalam kurun waktu yang berbeda, apakah terjadi kenaikan atau penurunan Tarigan, 2005.

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN CILACAP

4.1. Letak Geografis

Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten terluas di Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Cilacap seluruhnya adalah 225.361Ha termasuk luas pulau Nusakambangan11.511Ha atau sekitar 6,94 dari luas wilayah Jawa Tengah. Kabupaten Cilacap secara astronomi terletak diantara 108  4’ 30 “-109 30’ 30 “ dan 7 30’ – 745’ 20 “ LS. Kabupaten Cilacap secara administratif terbagi menjadi 24 kecamatan, yang terdiri dari 269 desa dan 15 kelurahan. Pada Sebelah Utara Kabupaten Cilacap berbatasan dengan Kabupaten Banyumas, pada Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia, pada Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat, pada Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kebumen

4.2. Topografi

Topografi daerah Kabupaten Cilacap bervariasi dari dataran rendah sampai pegunungan. Wilayah Kabupaten Cilacap terletak pada ketinggian mulai dari 0 mdpl garis pantai sampai ketinggian 1.146 mdpl Gunung Bongkok di Kecamatan Wanareja. Dengan ketinggian wilayah berkisar antara 0-1.146 mdpl. Perincian ketinggian berdasarkan konsep Wilayah Tanah Usaha WTU di beberapa kecamatan di Kabupaten Cilacap dapat dilihat pada Tabel berikut: 42 Tabel 1. Luas Wilayah Kecamatan Berdasarkan Ketinggian Tempat Kecamatan Luas Wilayah Berdasarkan Ketinggian Tempat Ha 0-7 mdp l 7-25 mdpl 25-100 mdpl 100- 500 mdpl 500- 1000 mdpl 1000 mdpl Dayeluhur - 1.175 1.725 9.181 4.425 - Wanareja - 6.785 3.450 4.225 4.500 100 Majenang - 4.650 1.300 4.756 2.925 225 Cimanggu - 425 3.400 12.369 550 2.050 Karangpucung - - 5.225 5.800 475 - Sidareja - 9.426 4.175 3.950 - - Kedungreja - 15.084 - - - - Gandrungmangu - 10.644 3.125 550 - - Kawunganten - 27.561 5.325 2.775 - - Jeruklegi - 4.580 3.775 1.575 - - Kesugihan 629 5.652 1.050 900 - - Adipala 1.640 4.356 106 17 - - Maos 313 5.222 - - - - Kroya - 5.883 - - - - Binangun 1.523 3.619 - - - - Nusawung 2.343 3.783 - - - - Cilacap Selatan 400 511 - - - - Cilacap Tengah - 2.215 - - - - Cilacap Utara - 1.884 - - - - Sumber: Dinas Pertanian 2014 Wilayah Cilacap Bagian Barat yang meliputi Kecamatan Dayehluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggung, Cipari, Karangpucung, Sidareja, Gandrungmangu, Kawunganten, yang wilayahnya mempunyai daerah perbukitan dan pegunungan sesuai untuk pengembangan tanaman perkebunan dan kehutanan dengan kepentingan ekonomis maupun ekologis. Tanaman padi-palawija dan hortikultura sebarannya luas mulai dari dataran rendah sampai pegunungan, sehingga bisa dikembangkan di semua bagian wilayah Kabupaten Cilacap. Perikanan laut dan perikanan tambak potensial