Dasar Hukum Mediasi dalam Litigasi
24
perkara itu belum diputus oleh hakim. Dalam mendamaikan kedua belah pihak dapat meminta bantuan kepada orang atau badan lain yang dianggap perlu.
18
5. PERMA No. 1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan
Sebagaimana dalam Pasal 4 PERMA No.1 Tahun 2008 yang menyatakan bahwa semua perkara yang diajukan ke Pengadilan Tingkat Pertama wajib lebih
dahulu diupayakan penyelesaian melalui perdamaian dengan bantuan mediator. Maka, pada sidang pertama yang dihadiri kedua belah pihak, sebelum
pembacaan gugatan dari penggugat. Hakim wajib memerintahkan para pihak untuk lebih dahulu menempuh mediasi yang dibarengi dengan penundaan pemeriksaan
perkara. 6.
Al Qur’an: Al Nisa’ 4 ayat: 128 “ wal shulhu khair” Dalam hukum Islam secara terminologis perdamaian disebut dengan istilah
Islah yang menurut bahasa adalah memutuskan suatu persengketaan. Dan menurut Syara’ adalah suatu akad dengan untuk maksud mengakhiri suatu persengketaan antara
dua pihak yang saling bersengketa.
19
Dasar hukum dalam Al-qur’an, termaktub dalam surat An-Nisa’ ayat 128:
ءﺎﺴﻨﻠﻟ
١٢٨ Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari
suaminya, Maka tidak Mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang
18
Direkt orat Pembinaan Badan Peradilan Agam a Islam , Him punan Perundang-undangan Dalam Lingkungan Peradilan Agam a Jakarta: Depag RI, 2001, h. 178.
19
As Sayyid Sabiq, fiqh As Sunnah, juz III Beirut : Dar AL Fikr, 1977, h.305.
25
sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik bagi mereka walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan
memelihara dirimu dari nusyuz dan sikap tak acuh, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Q.S. An-Nisa : 128
Makna “wal shulhu khair” yakni “dan perdamaian itu lebih baik”. Ali bin Abi
Thalhah meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas ra, ia berkata: “yaitu memeberikan pilihan”. Maksudnya apabila suami memberikan pilihan kepada istri antara bertahan atau
bercerai, itu lebih baik daripada si suami terus menerus mengutamakan istri yang lain dari pada dirinya.
20
Dzahir ayat ini bahwa perdamaian di antara keduanya dengan cara istri merelakan sebagian haknya bagi suami dan suami menerima hal tersebut, lebih baik
daripada terjadi perceraian secara total. Sebagaimana mana yang di lakukan Nabi Muhammad SAW, beliau tetap
mempertahankan Saudah binti Zam’ah dengan memberikan memberikan malam gilirannya kepada ‘Aisyah RA. Beliau tidak menceraikannya dan tetap[
menjadikannya sebagai istri.
21
Beliau melakukan itu agar diteladani oleh umatnya, bahwasanya hal tersebut disyariatkan dan di bolehkan. Hal itu lebih utama pada hak Nabi Muhammad SAW.
Kesepakatan itu lebih dicintai oleh Allah daripada perceraian. Firman Allah “wal shulhu khair” dan perdamaian itu lebih baik’, bahkan perceraian sangat dibenci oleh
Allah SWT.
22
Ayat ini berkaitan dengan perdamaian masalah perkawinan.
20
Syaikh Shafiyyurrahm an al-M ubarakfuri, Tafsir Ibnu Kat sir, jilid 2,cet.2 Bogor: Pust aka Ibnu Kat sir,2008. H.683
21
Syaikh Shafiyyurrahm an al-M ubarakfuri, Tafsir Ibnu Kat sir, jilid 2,cet.2 Bogor: Pust aka Ibnu Kat sir,2008. H.684
22
Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Tafsir Ibnu Katsir, jilid 2,cet.2 Bogor: Pustaka Ibnu Katsir,2008. H.470
26
Selain ayat tersebut, ada ayat lain yang secara langsung menganjurkan agar diadakan perdamaian yakni surat Al-Hujurat ayat 9:
: ثاﺮﺠﺤﻟا ٩
Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya tapi kalau yang satu melanggar perjanjian
terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. kalau dia Telah surut, damaikanlah antara
keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. Q.S. Al-Hujurat: 9
Allah berfirman seraya memerintahkan untuk mendamaikan dua kubu kaum
mukmin yang saling bertikai. Mereka tetap disebut sebagai orang-orang beriman meski saling menyerang satu sama lain.
23
Bila Al-Qur’an membolehkan perdamaian dalam masalah-masalah seperti diatas, maka perdamaian dalam masalah keperdataan yang menyangkut dengan harta
bendapun dibolehkan pula. Bahkan bila di telaah dengan seksama kajian sulh dalam kitab-kitab fiqh klasik, objek kajiannya tertuju pada bidang perjanjian atau perikatan
yang menyangkut harta benda. 7.
Al Sunnah Dalam penelesaian sengketa, langkah pertama yang Rasulullah tempuh adalah
jalan damai. Seperti sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Dari Abu Hurairah berkata: bahwa Rasulullah SAW bersabda: “ Perdamaian antara orang-orang
23
Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Tafsir Ibnu Katsir, jilid 2,cet.2 Bogor: Pustaka Ibnu Katsir,2008. H.470.
27
muslim itu dibolehkan, kecuali perdamaian yang menghalalkanyang haram dan mengharamkan yang halal’ HR. Abu Daud
24
Tirmidzi menambahkan: Artinya: dan orang-orang islam itu menurut perjanjian mereka, kecuali
perjanjianyang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram” Tirmidzi berkata, hadits ini Hasan Shohih.
25
Perdamaian yang dikandung oleh Sabda ini bersifat umum, baik mengenai hubungan istri, transaksi maupun politik. Selama tidak melanggar hak-hak Allah dan
Rasul-Nya, perdamaian hukumnya boleh.
26
8. Doktrin Umar ibn Khattab
Umar dalam suatu peristiwa pernah berkata: “Tolaklah permusuhan hingga mereka berdamai, karena pemutusan perkara
melalui pengadilan akan mengembangkan kedengkian diantara mereka”.
27