Pertemuan pertama siklus 1 pada hari Senin tanggal 21 Agustus 2013 penelitian tindakan kelas dilakukan selama 90 menit. Lima menit pertama
peneliti menjelaskan sejarah perkembangan ASEAN. Seluruh siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok agar masing-masing siswa berkesempatan belajar
aktif secara merata. Dalam penelitian pembelajaran PKn dengan metode Jigsaw untuk siswa
kelas VI MI. Arobiatul Adawiyah, peneliti melakukan dua kali siklus penelitian tindakan dalam kelas dengan pengisian angket pada tahap akhir
penelitian sebagai bentuk penilaian para siswa terhadap metode Jigsaw. Dua kali tindakan penelitian ini dilakukan karena pada siklus I penelitian belum
didapatkan hasil yang memuaskan, sehingga perlu dilakukan tindakan penelitian kembali dengan materi pembelajaran yang lebih komprehensif dan
disebut sebagai siklus II.
2. Tindakan Pembelajaran Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan materi pembelajaran PKn dengan Tema Berdirinya ASEAN siswa kelas VI MI. Arobiatul
Adawiyah. Peneliti mempersiapkan soal pretest yang nantinya akan diberikan sebelum pembelajaran dimulai. Soal pretest ini terdiri dari 20
soal pilihan ganda. Dengan soal pretest ini peneliti dapat mengetahui apakah para siswa sudah mempersiapkan pelajarannya di rumah.
b. Tahap Pelaksanaan Menyapa para siswa dan berdoa bersama, Menjelaskan mengenai
materi PKn yang akan diajarkan yaitu tentang “Berdirinya Asean” siswa kelas VI MI. Arobiatul Adawiyah, Menjelaskan kepada siswa
bahwa akan dilakukan pembelajaran dengan metode Jigsaw yaitu belajar dengan diskusi kelompok yang nantinya akan diajukan
pertanyaan-pertanyaan oleh guru kepada masing-masing kelompok, Melakukan pretest untuk melihat kesiapan siswa dalam menghadapi
pembelajaran
c. Kegiatan Inti 1
Guru membagi para siswa ke dalam empat kelompok, dua kelompok terdiri dari 5 siswa, dan dua kelompok lainnya terdiri
dari 6 siswa 2
Guru memberikan waktu untuk melakukan diskusi mengenai materi yang sebelumnya telah dijelaskan
3 Guru tetap memantau jalannya diskusi yang dilakukan oleh siswa
4 Beberapa kelompok dapat mengajukan pertanyaan kepada guru
apabila menemukan kesulitan 5
Siswa dalam kelompoknya berusaha mempersiapkan jawaban- jawaban yang mungkin akan ditanyakan oleh guru
6 Setelah waktu diskusi kelompok habis, guru melemparkan
beberapa pertanyaan yang jika tidak dapat dijawab oleh kelompok tersebut dapat dilemparkan kembali kepada kelompok lainnya.
Dalam tahap ini harus terlihat kekompakan para siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan
7 Kemudian dilakukanlah postest, dimana postest ini diberikan untuk
mengukur sejauh mana pemahaman para siswa terhadap materi pembelajaran setelah melakukan metode Jigsaw.
Mengawali kegiatan inti pembelajaran guru mengadakan test yaitu pre test untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, dilaksanakan
secara tertib tanpa membuka buku, dengan hasil pre test sebagai berikut: Hasil Kegiatan Pre Test Siklus I
Tabel 4. 4 Hasil Kegiatan Pre Test Siklus I
No Nilai Rata-Rata
Daya Serap KKM Ketuntasan
1 62.75
46 70
32.5
Dari hasil pre test Siklus I ini jelas tergambar bahwa siswa hanya sebagian kecil menguasai materi PKn, tentang berdirinya ASEAN hal ini ditunjukkan
dengan ketuntasan hanya sebesar 32.5, dengan nilai rata-rata nilai 62.75 dan daya serap siswa terhadap materi hanya 46 dengan nilai KKM 70. terjadinya
nilai ketidak tuntasan yang rendah jika di bandingkan dengan standar KKM diakibatkan karena rendahnya antusias, keaktifan belajar siswa, daya serap,
sarana-prasarana yang kurang memadai, metode pembelajaran yang kurang sesuai dan pembelajaran yang monoton dengan metode ceramah yang tidak sesuai
dengan tema pembelajaran PKn sehingga berdampak kepada rendahnya daya serap dan nilai rata-rata siswa dalam materi PKn, dalam pokok bahasan sejarah
berdirinya ASEAN. Berdasarkan tabel di atas, data tersebut dapat ditampilkan dalam bentuk
diagram batang seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4. 5. Grafik diagram batang hasil kegiatan Pre Test Siklus I
Dari grafik di atas tergambar jelas bahwa terjadinya nilai ketidak tuntasan yang rendah jika di bandingkan dengan standar KKM yang telah ditentukan
dengan gambaran grafik yang cukup tinggi. Dalam Penentuan KKM Sekolah dalam hal ini MGMP PKn menetapkan berdasarkan ; pemahaman siswa intake
siswa, tingakta kesulitan mata pelajaran kompleksitas, serta sarana prasarana sekolah daya dukung.
Selanjutnya kegiatan inti pembelajaran, setelah pre tes, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, penyampaian Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh siswa, Guru menyampaikan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan, guru menyampaikan pokok-pokok materi, guru
merangkum dan menyimpulkan penyampaian materi yang telah diterangkan, memberikan refleksi dan evaluasi Post Test serta menganalisis daya serap siswa
terhadap materi tentang sejarah berdirinya ASEAN pada pelajaran PKn.
Dari hasil observasi selama pertemuan satu siklus 1 didapatkan data aktivitas siswa selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran yaitu ada 26
o r a n g siswa ya n g a k t i f atau 65 , sangat antusias 15 orang siswa atau 38 , bertanya 11 orang siswa atau 28, dan ngobrol dengan teman 23 orang
siswa atau 58, dan bekerjasama dalam kelompoknya 18 orang siswa atau 45.
Tabel 4. 5 Hasil Pengamatan aktivitas pembelajaran siklus I pertrmuan 1
No Komponen Yang Diamati
Jumlah Prosentase
1 Keaktifan Siswa
24 60
2 Sangat antusias
12 30
3 Menghayati
8 20
4 Cepat memahami
20 50
5 berani berpendapat
13 32.5
Berdasarkan data tersebut, ternyata pada siklus 1 menunjukkan terjadinya peningkatan antusias siswa, siswa cukup aktif dan selalu
memberikan respon positif dalam setiap pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini. Dilihat dari ketepatan menganalisis sejarah berdirinya
ASEAN siswa kelas VI MI. Arobiatul Adawiyah yang di j el ask an oleh guru menunjukkan bahwa a n t u s i a s m e minat siswa, motivasi belajar dan
keinginan u n t u k b el aj a r siswa sangat tinggi. Ketepatan mengumpulkan tugas ditentukan melalui ketepatan waktu, yaitu pada saat masuk kelas sebelum
pembelajaran dimulai tugas harus sudah dikumpulkan. Dalam bentuk grafik batang, data tersebut di atas dapat disajikan seperti
gambar 6 grafik berikut ini:
Gambar 4. 6 Grafik batang hasil pengamatan aktivitas siswa
Pertemuan kedua siklus 1 yaitu pada hari Selasa 29 Agustus 2012 dilakukan selama 2 x 45 menit. Kegiatan inti yang dilakukan adalah sama
seperti yang dilakukan pada pertemuan kesatu, hanya materi bergeser pada upaya memahami sejarah berdirinya ASEAN siswa kelas VI MI. Arobiatul
Adawiyah. Kegiatan
pembelajaran yang
dilakukan oleh
siswa dengan
mengeksplorasi materi melalui belajar berkelompok dengan menempatkan anggota ahli untuk masing-masing group. Pengalaman yang diperoleh dalam
pembelajaran dengan strategi Jigsaw sejarah berdirinya ASEAN pada pelajaran PKn siswa kelas VI MI. Arobiatul Adawiyah. Pada pertemuan akhir siklus I ini
kegiatan inti pembelajarannya adalah kegiatan tes tertulis. Bentuk soal adalah mengidentifikasi sejarah berdirinya ASEAN dalam pembelajaran PKn siswa
kelas VI MI. Arobiatul Adawiyah. Tes berlangsung dengan tertib. 1.
Perhitungan Nilai N-Gain Dengan menggunakan nilai-nilai dari hasil pretest dan postest Siklus I,
dapat dicari nilai rata-rata N-Gain, dengan rumus sebagai berikut :
Tabel 4. 6. Hasil Analisa N-Gain siklus I
No. Nilai Pre Test
Nilai Post Test Nipost-Nipre
Nideal-Nipre N-Gain
Ket 1
70 80
10 30
0.33 Sedang
2 50
70 20
50 0.4
Sedang 3
60 70
10 40
0.25 Rendah
4 40
60 20
60 0.33
Sedang 5
60 65
5 40
0.12 Rendah
6 70
75 5
30 0.16
Rendah 7
30 50
20 70
0.28 Rendah
8 70
80 10
30 0.33
Sedang 9
75 80
5 25
0.2 Rendah
10 75
80 5
25 0.2
Rendah 11
30 60
30 70
0.42 Sedang
12 60
70 10
40 0.25
Rendah 13
50 70
20 50
0.4 Sedang
14 70
80 10
30 0.33
Sedang 15
50 60
10 50
0.2 Rendah
16 60
70 10
40 0.25
Rendah 17
30 50
20 70
0.28 Rendah
18 60
75 15
40 0.37
Sedang 19
70 75
5 30
0.16 Rendah
20 70
80 10
30 0.33
Sedang 21
80 90
10 20
0.5 Tinggi
22 50
60 10
50 0.2
Rendah 23
70 75
5 30
0.16 Rendah
24 50
60 10
50 0.2
Rendah 25
60 70
10 40
0.25 Rendah
26 60
65 5
40 0.12
Rendah 27
50 55
5 50
0.1 Rendah
28 50
60 10
50 0.2
Rendah 29
60 70
10 40
0.25 Rendah
30 70
90 20
30 0.66
Tinggi 31
50 55
5 50
0.1 Rendah
32 80
90 10
20 0.5
Tinggi 33
30 80
50 70
0.71 Tinggi
34 80
90 10
20 0.5
Tinggi 35
70 80
10 30
0.33 Sedang
36 60
80 20
40 0.5
Tinggi 37
50 60
10 50
0.2 Rendah
38 50
80 30
50 0.6
Tinggi 39
50 70
20 50
0.4 Tinggi
40 60
80 20
40 0.5
Tinggi Jumlah
2330 2860
530 1670
12.65 N.
Rata- rata
58.25 71.5
13.25 41.75
0.316 Rendah 0.525
Sedang 0.25 Tinggi
0.225
Berdasarkan Tabel 8 sebagai hasil analisis N-Gain Siklus I, dapat dibuat grafik seperti di bawah ini.
Gambar 4. 7. Hasil presentase N-Gain Siklus I
Untuk hasil belajar siklus I diperoleh rata-rata N-Gain 0,52 dengan kategori rendah, 0,25 dengan kategori sedang, 0,22 dengan kategori tinggi. ini berarti
kemampuan siswa dalam menerapkan pembelajaran aktif metode Jigsaw yang digunakan belum efektif dalam meningkatkan hasil belajar. Dengan demikian
indikator keberhasilan penelitian ini belum mencapai standar. Untuk itu penelitian dilanjutkan ke siklus II untuk mencoba memperbaiki hasil dari siklus I.
Hasil belajar yang dicapai siswa setelah siklus ini berakhir memperlihatkan perolehan nilai yang lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi awal sebelum
penelitian tindakan kelas ini dilakukan. Data nilai rata-rata hasil belajar dapat ditunjukkan seperti tabel 10 di bawah ini:
Tabel 4. 7 Nilai Rata-rata ketuntasan Belajar pada siklus I
No Nilai
Daya Serap KKM
Ketuntasan N-gain
Rata-Rata
1
70.5 75
70 47
0,47 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata hasil
belajar yang diperoleh adalah 70.5 dengan nilai maksimum 90 dan nilai
minimum 60. Meski secara klasikal belum mencapai tarap “ketuntasan”, jumlah siswa yang sudah mencapai taraf itu sebanyak 29 dari 40 siswa atau ketuntasan
belajar pada siklus ini sebesar 75 , masih terdapat beberapa siswa yang belum tuntas dan harus melakukan remedial untuk kompetensi dasar yang belum
tuntas. Sedangkan nilai N-gain diperoleh 0,34. Data di atas dapat disajikan dalam bentuk gambar grafik diagram batang seperti di bawah ini:
Gambar 4. 8. Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
Dari grafik diatas jelas tergambar bahwa siswa telah berhasil untuk mencapai ketuntasan hasil belajar dengan baik jika dibandingkan dengan pada
awal kegiatan pre test dilakukan, hal ini menunjukkan adanya peningkatan kompetensi siswa dalam bentuk pemahaman terhadap sejarah berdirinya
ASEAN.
2. Hasil Penelitian Siklus II
Siklus I I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yaitu hari Senin 13 September 2013, Senin 20 September 2013, dan Senin 4 Maret 2013.
Setiap kali pertemuan berlangsung selama 2 x 40 menit. Subyek penelitian adalah siswa kelas VI di MI Arrobiatul Adawiyah Kota Tangerang semester
ganjil Tahun Pelajaran 2013 2014 yang berjumlah 40 orang. Pertemuan kesatu siklus II pada hari Senin, 13 September 2013
penelitian tindakan kelas dilakukan selama 2 x 45 menit. Lima menit pertama guru mengevaluasi bersama-sama dengan siswa mengenai hasil tes siklus
kesatu. Guru memotivasi beberapa siswa yang belum memperoleh nilai yang bagus. Sedangkan terhadap siswa yang memperoleh nilai bagus, guru
memberikan reward dalam bentuk pujian atas prestasi yang sudah diperolehnya. Bagi siswa yang kurang nilainya dianjurkan untuk mengulang
kembali materi yang belum dikuasai di rumah. 3.
Tindakan pembelajaran Siklus II Untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I maka dilakukan tindakan
pembelajaran pada siklus II. Tindakan pada siklus II ini untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang sudah dilakukan pada
siklus I. a.
Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan Siklus II ini, peneliti mempersiapkan
materi pembelajaran dengan tema Berdirinya ASEAN pada kelas VI MI Arobiatul Adawiyah. Peneliti mempersiapkan soal pretest
sebanyak 20 soal pilihan ganda yang akan diberikan sebelum pembelajaran dimulai. Dengan soal pretest ini peneliti dapat
mengetahui apakah para siswa sudah mempersiapkan pelajarannya di rumah, seperti yang juga dilakukan pada Siklus I.
b. Tahap Pelaksanaan
1
Pendahuluan :
- Menyapa para siswa dan berdoa bersama
- Menjelaskan mengenai materi yang akan diajarkan yaitu
tentang Berdirinya ASEAN pada kelas VI MI Arobiatul Adawiyah.
- Menjelaskan kepada siswa bahwa akan dilakukan pembelajaran
dengan metode Jigsaw tahap II seperti yang sebelumnya telah dilakukan oleh para siswa
- Melakukan pretest untuk melihat kesiapan siswa dalam
menghadapi pembelajaran
2 Kegiatan Inti :
- Guru membagi para siswa ke dalam empat kelompok, dua
kelompok terdiri dari 5 siswa, dan dua kelompok lainnya terdiri dari 6 siswa
- Guru memberikan waktu untuk melakukan diskusi mengenai
materi yang sebelumnya telah dijelaskan -
Guru tetap memantau jalannya diskusi yang dilakukan oleh siswa
- Beberapa kelompok dapat mengajukan pertanyaan kepada guru
apabila menemukan kesulitan -
Para siswa terlihat lebih antusias dalam berdikusi -
Siswa dalam kelompoknya berusaha mempersiapkan jawaban- jawaban yang mungkin akan ditanyakan oleh guru
- Setelah waktu diskusi kelompok habis, guru melemparkan
beberapa pertanyaan yang jika tidak dapat dijawab oleh kelompok tersebut dapat dilemparkan kembali kepada
kelompok lainnya. Di sini terlihat para siswa kompak dan antuasias dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
dilemparkan -
Dalam tahap ini sudah terlihat jauh lebih baik dari penerapan metode Jigsaw di siklus I
Kemudian dilakukanlah postest, dimana postest ini diberikan untuk mengukur sejauh mana pemahaman para siswa terhadap materi pembelajaran
setelah melakukan metode Jigsaw. Dari hasil observasi selama pertemuan satu siklus II didapatkan
data aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran yang terdiri dari 30 o r a n g siswa ya n g a k t i f atau 75 , sangat antusias 35 orang siswa atau 87.5
, bertanya 26 orang siswa atau 65, ngobrol dengan teman 10 orang siswa atau 25 , dan berani mengemukakan pendapat sebanyak 28 orang
siswa atau 70. Rekapitulasi data hasil pengamatan aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran dapat disajikan seperti pada tabel 11 di bawah ini:
Tabel 4. 8. Hasil Pengamatan Siswa Pelajaran siklus II pertemuan 1
Berdasarkan data tersebut di atas, ternyata pada siklus I I menunjukkan bahwa aspek antusiasme siswa dalam upaya memahami
sejarah berdirinya ASEAN paling dominan yaitu 87.5, jika dibandingkan pada siklus 1 aktivitas ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan,
sedangkan dalam aspek lain aktivitas siswa juga mengalami kenaikan, seperti siswa aktif 75, berani berpendapat 87,5, kerjasama 70 kenaikan
ini sudah mencapai nilai prosentase rata-rata di atas 70 yaitu dalam setiap pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini. Aktivitas siswa yang
mengalami penurunan adalah ngobrol dengan teman 25 Dilihat dari ketepatan mengumpulkan tugas pekerjaan r um a h ya n g
di beri k an oleh guru menunjukkan bahwa minat, motivasi belajar dan keinginan u n t u k b e l aj a r meningkat, siswa sangat antusias, siswa berani
bertanya dan berpendapat, siswa cepat memahami, dan kerjasama siswa meningkat secara signifikan sehingga berdampak secara langsung terhadap
peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn pada pokok bahasan sejarah berdirinya ASEAN. Ketepatan mengumpulkan tugas
ditentukan melalui ketepatan waktu, yaitu pada saat masuk kelas sebelum pembelajaran dimulai tugas harus sudah dikumpulkan. Kesiapan dalam
mempersiapkan alat-alat pembelajaran baik buku maupun alat tulis di atas meja siswa. Dalam bentuk gambar diagram batang, data tersebut di atas dapat
disajikan seperti di bawah ini : No
Komponen yang diamati Jumlah
Prosentase 1
Berani berpendapat 35
87.5 2
Keaktifan Siswa 30
75 3
Kerjasama 28
70 4
Bertanya 26
65 5
Cepat memahami 10
25
Gambar 4. 9. Grafik Diagram batang hasil pengamatan Aktivitas siswa
Dari grafik diatas terlihat jelas bahwa semua siswa sudah terlibat dalam setiap kelompok untuk melakukan kerja sama baik dalam hal penarapan jigsaw
maupun dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan guru. Pertemuan kedua siklus II yaitu pada hari Senin 20 September 2013
dilakukan selama 2 x 40 menit. Kegiatan inti yang dilakukan adalah sama seperti yang dilakukan pada pertemuan kesatu, hanya materi bergeser
membahas rangkaian hambatan. Dalam kegiatan pembelajaran ini siswa mengeksplor materi dari pengalaman yang diperoleh melalui model kooperatif
Jigsaw. Bentuk tes adalah mengerjakan soal pilihan ganda dengan jumlah soal 20 butir.
Tabel 4. 9. hasil analisis N-Gain Siklus II
No. Nilai Pre Test
Nilai Post Test Nipost-
Nipre Nideal-
Nipre N-Gain
Ket 1
80 85
5 20
0.25 Rendah
2 75
80 5
25 0.2
Rendah 3
60 80
20 40
0.5 Tinggi
4 80
85 5
20 0.25
Rendah 5
70 80
10 30
0.33 Sedang
6 80
90 10
20 0.5
Tinggi 7
60 70
10 40
0.25 Rendah
8 80
90 10
20 0.5
Tinggi 9
80 90
10 20
0.5 Tinggi
10 80
85 5
20 0.25
Rendah 11
65 70
5 35
0.14 Rendah
12 70
80 10
30 0.33
Sedang 13
50 70
20 50
0.4 Tinggi
14 80
85 5
20 0.25
Rendah 15
50 70
20 50
0.4 Tinggi
16 80
85 5
20 0.25
Rendah 17
30 80
50 70
0.71 Tinggi
18 60
80 20
40 0.5
Tinggi 19
70 80
10 30
0.33 Sedang
20 80
85 5
20 0.25
Rendah 21
80 100
20 20
1 Tinggi
22 60
70 10
40 0.25
Rendah 23
70 80
10 30
0.33 Sedang
24 50
80 30
50 0.6
Tinggi 25
60 80
20 40
0.5 Tinggi
26 70
80 10
30 0.33
Sedang 27
50 70
20 50
0.4 Tinggi
28 60
70 10
40 0.25
Rendah 29
70 80
10 30
0.33 Sedang
30 70
100 30
30 1
Tinggi 31
70 80
10 30
0.33 Sedang
32 80
100 20
20 1
Tinggi 33
65 80
15 35
0.42 Tinggi
34 80
100 20
20 1
Tinggi 35
80 90
10 20
0.5 Tinggi
36 70
90 20
30 0.66
Tinggi 37
60 80
20 40
0.5 Tinggi
38 70
90 20
30 0.66
Tinggi 39
70 80
10 30
0.33 Sedang
40 70
90 20
30 0.66
Tinggi Jumlah
2735 3310 575
1265 18.202
Nilai Rata-
rata 68.375
82.75 14.375 31.625
0.455 Rendah
0.275 Sedang
0.2 Tinggi
0.525
Untuk hasil belajar siklus I diperoleh rata-rata N-Gain 0,27 dengan kategori rendah, 0,20 dengan kategori sedang, 0,52 dengan kategori tinggi. ini berarti
kemampuan siswa dalam menerapkan pembelajaran aktif metode Jigsaw yang digunakan efektif dan signifikan dalam meningkatkan hasil belajar. Dengan
demikian indikator keberhasilan penelitian ini tercapai dan rata-rata siswa sudah mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimum KKM.
Tabel 4. 10 Nilai Rata-rata dan ketuntasan Belajar pada Siklus II
No Nilai Rata-rata Daya Serap KKM
Ketuntasan Prosentase
N-Gain
1 81.3
92 70
100 0,72
Dari tabel diatas diperoleh nilai rata-rata prestasi hasil belajar siswa pada siklus ke-dua ini adalah 81.3 dengan ketuntasan belajarnya 100 atau
ada 40 siswa sudah tuntas belajar. Hasil belajar yang dicapai siswa setelah siklus ini menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan, perolehan nilai
sangat baik jika dibandingkan dengan kondisi awal sebelum penelitian dilakukan dan pada siklus I Secara klasikal sudah mencapai tarap “ketuntasan”,
jumlah siswa yang sudah mencapai taraf itu sebanyak 100 siswa dari 40 siswa atau ketuntasan belajar pada siklus ini sebesar 100. Sedangkan nilai N-gain
diperoleh 0,53. Dalam bentuk gambar diagram batang, data tersebut di atas dapat
disajikan sperti di bawah ini :
Gambar 4. 10. Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
Dari gambar grafik diatas tergambar jelas bahwa nilai ketuntasan yang dicapai siswa pada siklus II menunjukkan prosentase 100 artinya bahwa setelah
dilakukan tindakan kelas pada siklus kedua keberhasilan hasil belajar menunjukkan nilai cukup signifikan, jika dibandingkan pada kegiatan siklus
pertama. Dengan demikian adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah
dilakukan tindakan kelas menunjukkan adanya tingkat keberhasilan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw tentang sejarah
berdirinya ASEAN.
4.3. PEMBAHASAN