juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya.
2.1.2. Langkah-Langkah Pembelajaran Metode Jigsaw
Langkah-langkah pembelajaran jigsaw menurut Trianto adalah sebagai berikut :
1. Pengajar memberikan pengenalan mengenai topik yang akan dibahas
dalam bahan pelajaran. Pengajar bisa menuliskan topik di papan tulis dan menanyakan apa yang siswa ketahui mengenai topik tersebut. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk mengaktifkan skema siswa agar lebih siap menghadapi pelajaran yang baru,
2. Siswa dibagi atas beberapa kelompok asal tiap kelompok anggotanya 4 –
6 orang, 3.
Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab,
4. Setiap anggota kelompok asal membaca sub bab yang ditugaskan dan
bertanggung jawab untuk mempelajarinya, 5.
Anggota dari kelompok asal lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya,
6. Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompok asal bertugas
mengajar teman-temannya, 7.
Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa diberikan tagihan berupa kuis individu.
13
Sedangkan Susan Ledlow menjabarkan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran Jigsaw sebagai berikut:
a. Membagi bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mencakup topik
pembahasan dengan bagian yang sama. b. Memberikan tugas kepada masing-masing anggota dalam kelompok
sub-sub tema yang berbeda.
13
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009, h. 73
c. Mengembangkan dan memberikan tugas pekerjaan rumah berupa
soal-soal atau esai melampaui pembahasan bahan ajar. d.
Menempatkan siswa pada kelompok ahli dan memberikan mereka perintah.
e. Ketika kelompok ahli telah selesai, mereka kembali kepada tim dan
mengajarkan. f.
Menyediakan aktivitas penyimpulan pada tim team synthetis activity. g.
Melakukan penilaian terhadap pembelajaran siswa dan menutup proses pembelajaran.
14
2.1.3. Klasifikasi Pembelajaran Jigsaw
Menurut Slavin, tipe Jigsaw terdiri 5 fase. Pembagian kelompok berdasarkan kriteria prestasi individu dari ulangan sebelumnya atau pretest,
gender, etnik dan ras. Tiap kelompok beranggotakan 2 – 4 orang. Kelompok
Expert , jumlahnya disesuaikan dengan pokok bahasan materi yang dipelajari. Contoh, suatu topik pokok materi terdiri 4 sub pokok materi pokok bahasan,
maka kelompok expert jumlahnya juga 4. Masing-masing kelompok expert beranggotakan wakil dari sejumlah
kelompok belajar siswa.
15
Contoh : Suatu kelas terdiri dari 40 siswa, maka dapat dibentuk menjadi 10 kelompok Kelompok 1, 2, 3 ……10. Tiap kelompok terdiri 4 orang siswa.
Setelah kelompok belajar terbentuk, guru membagikan LKS untuk dipela-jari
bersama. Pada kegiatan ini, oleh Slavin disebut Fase 1 Reading. Selanjutnya,
anggota masing-masing kelompok tersebut berunding mem-bagi tugas untuk masuk ke kelompok expert. Misalnya, pokok materi ter-diri dari 4 sub pokok
materi bahasan, maka dapat dibentuk sejumlah 4 kelompok expert Expert A, B, C, D. Kemudian kelompok belajar tersebut berunding untuk menentukan satu
orang siswa sebagai wakil dari kelom-pok belajar bergabung ke tiap kelompok
14
Ledlow, Susan, Using Jigsaw in the College Classroom, Chicago: Arizona State University, 1996, h. 2
15
Robert A. Slavin, Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik, terjemahan oleh Narulita Yusron Bandung: Nusa Media, 2011, h. 242
expert A, B, C dan D, sesuai hasil perundingan. Jadi dalam kelompok expert
masing-masing beranggotakan 10 orang siswa. Fase 2 Expert Group Discussions : Di dalam kelompok expert, siswa berdiskusi membahas dan
memecahkan masalah atau soal yang terdapat dalam LKS. Setelah diskusi kelompok expert selesai, semua anggota kelompok expert kembali ke kelompok
belajar semula. Fase 3 Team reports : Siswa yang ditunjuk sebagai wakil
kelompok belajar di kelompok expert menjelaskan kepada teman-temannya se kelompok. Demikian juga teman dari expert yang lain menjelaskan kepada teman-
teman sekelompok tentang apa yang dibahas dan dikerjakan selama di dalam kelompok expert. Pada saat diskusi expert inilah, guru dapat mem-berikan
bimbingan, validasi materi dan jawaban siswa dari masing-masing expert. Fase
berikutnya Fase 4 Assessment : Guru mengadakan kuis yang harus dikerjakan
oleh siswa secara individual. Hasilnya berupa nilai individu anggota kelompok.
Fase 5 Team recognition : Guru bersama siswa menghitung perubahan nilai
awal base score siswa dengan nilai hasil kuis secara individual menggunakan Tabel 1 lihat Tabel Nilai Peng-hargaan Kelompok STAD dan Jigsaw. Kemudian
nilai semua siswa ang-gota masing-masing kelompok dijumlahkan dan dirata-rata,
maka akan diperoleh nilai antara 5 – 30 sebagai nilai kelompok.
16
2.1.4. Kelebihan Metode Jigsaw