yang  paling  kompleks,  yang  bersifat  pemecahan  masalah,  dan  pentingnya peranan kepribadian dalam proses serta hasil belajar.
Menurut  Ames  and  Archer  hasil  belajar  siswa  ditunjukkan  dengan performa  yang  baik,  pencapaian  indikator  atau  kompetensi  yang  memadai,
penguasaan  mastery  pada  bidang  tertentu.
22
Untuk  mencapai  itu  semua diperlukan motivasi dan proses pembelajaran yang berkelanjutan.
Menurut  Ramayulis,  hasil  belajar  adalah  suatu  pencapaian  yang didapatkan  anak didik dalam menerima, menanggapi serta menganalisis bahan-
bahan  pelajaran  yang  disajikan  oleh  pengajar,  yang  berakhir  pada  kemampuan untuk  menguasai  bahan  pelajaran  yang  disajikan  itu.
23
Sedangkan  menurut Ramayulis, hasil belajar dapat didefinisikan dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Hasil belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri
individu yang belajar, baik aktual maupun potensial. b.
Perubahan  tersebut  pada  pokoknya  berupa  perubahan  kemampuan yang berlaku dalam waktu yang relatif sama.
c. Perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha.
24
Berdasarkan  beberapa  definisi  yang  telah  dikemukakan  di  atas  hasil belajar  dapat  dimaknai  sebagai  efek  atau  dampak  positif  berupa  perubahan
tingkah  laku  yang  disebabkan  oleh  usaha  yang  terus  menerus  secara  sadar dilakukan individu, sebagai hasil pengamatan visual, pengalaman individual dan
interaksi  dengan  lingkungannya  yang  melibatkan  aspek  kognitif,  afektif  dan psikomotorik.
2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor  yang  mempengaruhi  hasil  belajar  dapat  dilihat  pada  faktor internal dan eksternal. Dalam terminologi A. Lizzio et al., dikenal  dengan istilah
lingkungan belajar dan karakteristik siswa.
25
Penjelasan berikut ini:
22
Carole  Ames  and  Jennifer  Archer ,  “Achievement  Goals  in  the  Classroom:  Students
Learning Strategies and Motivation Processes”, Journal of Educational Psychology 1988, Vol. 80, No. 3, hal. 260
23
Ramayulis. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Kalam Aulia, 2001, h. 76.
24
Ibid, hal.  77.
1. Faktor internal
Merupakan  faktor  yang  mempengaruhi  minat  belajar  peserta  didik  yang berasal dari peserta didik sendiri.
a. Kesehatan
Peserta didik yang sehat jasmani dan rohani akan terdorong untuk belajar dan sebaliknya. Kesehatan jasmani yang terganggu misalnya pilek dan deman,
menjadikan  peserta  didik  tidak  cepat  lelah  dalam  belajar  dan  tidak  memiliki semangat untuk belajar.
Begitu  pula  dengan  kesehatan  rohani,  peserta  didik  yang  memiliki  rasa kecewa terhadap teman atau orang tua, menimbulkan rasa malas untuk belajar
dan tidak adanya konsentrasi terhadap pelajaran tersebut. b.
Bakat dan intelegensi Bakat  mempengaruhi  belajar,  jika  bahan  pelajaran  yang  dipelajari  siswa
sesuai  dengan  bakat,  maka  siswa  akan  berminat  terhadap  pelajaran  tersebut, begitu juga intelegensi, orang yang memiliki intelegensi IQ tinggi, umumnya
mudah  belajar  dan  hasilnya  pun  cenderung  baik,  sebaliknya  jika  seseorang yang “IQ” nya rendah akan mengalami kesukaran dalam belajar.
26
c. Perhatian
Untuk mencapai hasil belajar yang baik, siswa harus mempunyai perhatian terhadap  materi  yang  dipelajarinya.  Hal  tersebut  akan  menimbulkan  minat
dalam  diri  peserta  didik  dan  memiliki  semangat  dalam  belajar  sehingga mencapai prestasi yang bagus.
25
A.  Lizzio,  et.al .,  “University  Students’  Perceptions  of  the  Learning  Environment  and
Academic Outcomes: implications for theory and practice”, Studies in Higher Education Volume 27, No. 1, 2002, Carfax Publishing, h. 28
26
Ibid, h. 28
2. Faktor eksternal
a. Keluarga
Keluarga memiliki peran yang besar dalam menciptakan minat belajar bagi  anak.  Seperti  yang  kita  tahu,  keluarga  merupakan  lembaga
pendidikan  yang pertama bagi  anak cara orang tua dalam mengajar dapat mempengaruhi  minat  belajar  anak.  Orang  tua  harus  selalu  siap  sedia  saat
anak  membutuhkan  bantuan  terlebih  terhadap  materi  pelajaran  yang  sulit ditangkap  oleh  anak.  Peralatan  belajar  yang  dibutuhkan  anak,  juga  perlu
diperhatikan  oleh  orang  tua.  Dengan  kata  lain,  orang  tua  harus  terus mengetahui perkembangan belajar anak pada setiap hari.
Suasana rumah juga harus mendukung anak dalam belajar. kerapian dan ketenangan perlu dijaga. Hal tersebut bertujuan agar anak merasa nyaman
dan mudah membentuk konsentrasinya terhadapa materi yang dihadapi. b.
Sekolah Pengetahuan  dan  pengalam  yang  diberikan  melalui  sekolah  harus
dilakukan dengan proses mengajar yang baik. Pendidik menyelenggarakan pendidikan  dengan  tetap  memperhatikan  kondisi  anak  didiknya.  Dengan
demikian,  anak  tercipta  situasi  yang  menyenangkan  dan  tidak membosankan dalam proses pembelajaran.
Hasil  belajar  peserta  didik,  dapat  tumbuh  dalam  lingkungan  sekolah dengan  baik,  apabila  guru  memegang  perannya  sesuai  ketentuan.  Guru
dapat  menimbulkan  minat  belajar  dengan  memotivasi  mereka,  seperti memberikan  hadiah  pada  anak  yang  mendapat  nilai  seratus.  Guru  juga
harus  pandai  dalam  memilki  pekerjaan  rumah  yang  akan  diberikan  pada peserta  didik.  Pekerjaan  rumah  tersebut  jangan  sampai  membuat  peserta
didik merasa bosan didepan soal-soal tersebut. Dalam bahasa Lizzio et.al., disebut dengan faktor lingkungan sekolah.
27
c. Masyarakat
Kegiatan  akademik,  akan  lebih  baik  apabila  diimbangi  dengan kegiatan di luar sekolah. Banyak kegiatan di dalam masyarakat yang dapat
menumbuhkan  minat  belajar  anak.  Seperti  kegiatan  karang  taruna.  Anak
27
Ibid, h. 29
dapat  belajar  berorganisasi  di  dalamnya.  Tapi,  orang  tua  perlu memperhatikan  kegiatan  anaknya  di  luar  rumah  dan  sekolah.  Sebab
kegiatan  yang  berlebih  akan  menurunkan  semangatnya  dalam  mengikuti pelajaran di sekolah.
28
2.4. Sejarah berdirinya ASEAN