63 b. Uji Realibilitas
Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Ghozali, 2011:47.
Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha. Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah reliable akan dilakukan pengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan program
computer SPSS 17. Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah Ghozali, 2011:48:
1 Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 70 atau 0,7 maka kuesioner tersebut reliable.
2 Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 70 atau 0,7 maka kuesioner tersebut tidak reliable.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji heteroskedestisitas, dan uji multikolonieritas.
a. Uji Normalitas Data Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel independent, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik
adalah distribusi normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah
64 distribusi data normal atau tidak, dilakukan dengan cara melihat Normal
Probability Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal
dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya Ghozali, 2011:161-162 Pada prinsipnya deteksi normalitas dilakukan dengan melihat
grafik normal probability plot. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distibusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram yang tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas Ghozali, 2011:163. Selain menggunakan grafik normal probability plot deteksi
normalitas juga dapat dilihat dengan uji Kolmogorov smirnov. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika signifikansi di bawah 0,05 berarti
terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Penerapan pada uji
Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan
dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal
.
65 b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Imam Ghozali, 2011: 105. Deteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas dalam model regresi adalah dilihat dari besaran VIF Variance Inflation Factor dan tolerance TOL. Regresi bebas dari
masalah multikolonieritas jika nilai VIF 10 dan nilai TOL 0,10 Ghozali, 2011: 106.
c. Uji Heteroskedestisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke
pengamatan yang
lain tetap,
maka disebut
homokedastisitas. Dan jika berbeda disebut dengan heterokesdesitas. Model regresi yang baik adalah yang Homokesdesitas atau tidak terjadi
Heterokesdesitas Ghozali, 2011:139. Cara untuk mendeteksinya adalah dengan melihat grafik
scaterplot antara nilai prediksi variable terikat z variabel, dengan residualnya s residualnya:
1 Jika ada pola tertentu yang teratur, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar,
kemudian menyempit, maka mengidentifikasikan telah terjadi heterokesdastisitas.
66 2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan
dibawah angka nol 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokesdastisitas Ghozali, 2011:139.
Selain menggunakan
grafik Scater
Plot deteksi
heteroskedastitsitas juga dapat dilihat dengan Uji Glejser. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1 Tidak terjadi heteroskedastisitas, jika nilai t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. 2 Terjadi heteroskedastisitas, jika nilai t
hitung
lebih besar dari t
tabel
dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
3. Uji Hipotesis