92
Tabel 4.13 Hasil Uji Reabilitas Kualitas Layanan Melalui SPSS
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.831 5
Sumber: data diolah, 2014 Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dengan program SPSS
seperti terlihat dalam tabel 4.13, diketahui nilai Alpha Cronbach 0,831 r
tabel
0,60, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel Kualitas Layanan adalah reliabel.
6 Pengujian Reliabilitas Kepuasan Nasabah melalui SPSS. Pengujian reliabilitas dengan program SPSS, dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 4.14 Hasil Uji Reabilitas Kepuasan Nasabah Melalui SPSS
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.735 9
Sumber: data diolah, 2014 Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dengan program SPSS
seperti terlihat dalam tabel 4.14, diketahui nilai Alpha Cronbach 0,735 r
tabel
0,60, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel Kepuasan Nasabah adalah reliabel.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
93 Dalam uji normalitas terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas data dengan menggunakan pengolahan SPSS 20.
Menghasilkan grafik sebagai berikut:
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Secara Grafik
Sumber: data diolah, 2014 Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa titik-titik yang
menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah dengan garis diagonal menandakan bahwa model asumsi regresi
memenuhi asumsi normalitas dan model regresi layak untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel bebas produk, harga, distribusi,
promosi, kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah.
94
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Secara Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N
50 Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.70629461
Most Extreme Differences Absolute
.111 Positive
.111 Negative
-.088 Kolmogorov-Smirnov Z
.788 Asymp. Sig. 2-tailed
.564 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: data diolah, 2014 Berdasarkan uji kolmogorov-smirnov dapat diketahui bahwa nilai
unstandardized residual memiliki nilai Asymp. Sig. 0,05, ini mengartikan bahwa data terdistribusi dengan normal.
b. Uji Multikolinearitas Untuk uji multikolinearitas diperlukan untik memperoleh korelasi
yang sebenarnya, yang murni tidak dipengaruhi variabel-variabel lain yang mungkin saja berpengaruh. Istilah dikontrol menunjukan pada
pengertian ditiadakannya pengaruhnya terhadap variabel-variabel yang dikrelasikan.
Tabel. 4.16 Hasil Uji Multikolineritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
Produk .734
1.780 Harga
.737 1.736
Distribusi .641
1.560 Promosi
.941 1.063
Kualitas Pelayanan .367
2.728 a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Sumber: data diolah, 2014
95 Berdasarkan table 4.16 di atas, dari hasil uji Variance Inflation
Factor VIF pada hasil output SPSS tabel coefficient, masing-masing variabel independen memiliki VIF 10 dan nilai Tolerance 0,1 maka
dapat dinyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat multikoliniearitas antara variabel dependen dengan variabel independen
yang lain sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi
variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heterokedastisitas kesalahan yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan
yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Uji Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan 2 langkah yaitu secara grafik
dan secara statistik, adapun uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: 1 Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik Scatterplot
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi
– Y sesungguhnyayang telah di-studentized Ghozali, 2009:125-126.
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil Scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut:
96
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik
Sumber: data diolah, 2014 Dari grafik scatterplot yang ada pada gambar di atas dapat
dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi Ghozali 2009:107.
2 Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik Uji
heteroskedastisitas juga
dapat dilakukan
dengan menggunakan uji Glejser yaitu dengan tujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila koefisien korelasi dari
masing-masing variabel bebas ada yang signifikan pada tingkat kekeliruan
di bawah
5, mengindikasikan
adanya gejala
97 heteroskedastisitas dan jika nilai signifikan pada tingkat kekeliruan di
atas 5, mengindikasikan tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil uji glejser dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel. 4.17 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik
Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
1.573 2.370
.664 .510 Produk
.090 .390
.183 .230 .819
Harga -.193
.427 -.341
-.452 .653 Distribusi
-.036 .101
-.065 -.356 .723
Promosi -.004
.058 -.012
-.077 .939 Kualitas Pelayanan
.108 .120
.216 .896 .375
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: data diolah, 2014 Berdasarkan uji glejser dapat diketahui bahwa nilai Sig. pada
lima variabel produk, harga, distribusi, promosi dan kualitas pelayanan terhadap RES2. Semuanya nilai Sig. 0,05 berarti tidak
terdapat gejala heteroskedastisitas, maka layak menjadi penelitian.
4. Hasil Uji Hipotesis