59
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bank BRI cabang Tangerang. Sedangkan subjek penelitian ini adalah pengunjung Bank BRI cabang Tangerang. Ruang
lingkup penelitian ini adalah membahas dua variabel, yang terdiri dari variabel independen yaitu produk, harga, tempat, promosi, kualitas pelayanan dan
variabel dependen yaitu kepuasan nasabah.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data atau informasi
akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya Riduwan,
2008:40. Metode
penentuan sampel
yang digunakan
adalah dengan
menggunakan metode pemilihan sampel secara non-probabilitas non- probability sampling methods. Teknik sampling non-probabilitas merupakan
teknik sampling yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Penentuan
sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan tujuan dan kriteria tertentu Sugiyono, 2003.
Sedangkan untuk ukuran sampel peneletian menurut Roscoe dalam buku
60 research methods for business Sugiono, 2010:52 menyatakan bahwa ukuran
sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30-500.Setelah dilakukan penentuan sampel secara purposive sampling dengan kriteria-kriteria tersebut,
akhirnya ditentukan sebanyak 50 nasabah yang digunakan sebagai sampel.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi kedalam 2 jenis yaitu data primer dan sekunder, yaitu:
1. Data Primer Primery Data
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tidak melalui media perantara. Data
primer ini dikumpulkan melalui metode survey menggunakan kuesioner yang dibuat oleh penulis. Kuesioner ini diperoleh dari variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, selanjutnya indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang
dapat berupa pernyataan. Kuesioner yang telah disediakan untuk responden terlebih dahulu diuji coba sehingga data-data yang diperoleh lebih akurat.
Untuk itu dilakukan uji reliabilitas agar kemampuan alat uji dapat di ukur atau valid Singarimbun dan Effendi, 1989:70.
Kuesioner merupakan penelitian dengan cara mengajukan daftar pernyataan langsung kepada responden. Skala yang digunakan adalah skala
Likert Likert scale untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang kejadian atau gejala sosial.
61 Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala lima
alternatif pilihan skala likert. Variabel kualitas yang berkaitan diberikan penilaian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Skala Pengukuran Likert
Kode Kriteria Jawaban
Nilai
SS Sangat Setuju
5 S
Setuju 4
RR Ragu-ragu
3 TS
Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju
1 Alasan digunakan skala likert karena memiliki beberapa kebaikan
dibandingkan tipe yang lain yaitu selain relatif mudah, menurut Supranto 1997: 227 skala likert juga tercermin dalam keragaman skor variability of
score sebagai akibat penggunaan skala antara 1 sampai dengan 5.
2. Data Sekunder Secondary Data
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Adapun data
sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan studi pustaka, yaitu teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara peneliti mendalami,
menelaah, mencermati, dan mengidentifikasi pengetahuan yang ada dalam kepustakaan sumber bacaan, buku-buku referensi atau hasil penelitian lain
untuk menunjang penelitian.
62
D. Metode Analisis Data
Agar suatu data yang dikumpulkan dapat bermanfaat, maka harus diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan dasar
pengambilan keputusan. Tujuan metode analisis data adalah untuk menginterpretasikan dan menarik kesimpulan dari sejumlah data yang
terkumpul. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sah
atau valid tidaknya suatu kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat
ukurnya. Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2011:52.
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r
tabel
untuk degree of freedom df = n-2 dengan alpha 0,05. Jika r
hitung
lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid. Untuk hasil analisis dapat dilihat
pada output uji reliabilitas pada bagian corrected item total correlation. Dalam pengambilan keputusan untuk menguji validitas indikatornya
adalah: 1 Jika r
hitung
r
tabel
maka butir atau variabel tersebut valid. 2 Jika r
hitung
r
tabel
maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
63 b. Uji Realibilitas
Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Ghozali, 2011:47.
Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha. Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah reliable akan dilakukan pengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan program
computer SPSS 17. Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah Ghozali, 2011:48:
1 Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 70 atau 0,7 maka kuesioner tersebut reliable.
2 Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 70 atau 0,7 maka kuesioner tersebut tidak reliable.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji heteroskedestisitas, dan uji multikolonieritas.
a. Uji Normalitas Data Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel independent, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik
adalah distribusi normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah
64 distribusi data normal atau tidak, dilakukan dengan cara melihat Normal
Probability Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal
dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya Ghozali, 2011:161-162 Pada prinsipnya deteksi normalitas dilakukan dengan melihat
grafik normal probability plot. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distibusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram yang tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas Ghozali, 2011:163. Selain menggunakan grafik normal probability plot deteksi
normalitas juga dapat dilihat dengan uji Kolmogorov smirnov. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika signifikansi di bawah 0,05 berarti
terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Penerapan pada uji
Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan
dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal
.
65 b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Imam Ghozali, 2011: 105. Deteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas dalam model regresi adalah dilihat dari besaran VIF Variance Inflation Factor dan tolerance TOL. Regresi bebas dari
masalah multikolonieritas jika nilai VIF 10 dan nilai TOL 0,10 Ghozali, 2011: 106.
c. Uji Heteroskedestisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke
pengamatan yang
lain tetap,
maka disebut
homokedastisitas. Dan jika berbeda disebut dengan heterokesdesitas. Model regresi yang baik adalah yang Homokesdesitas atau tidak terjadi
Heterokesdesitas Ghozali, 2011:139. Cara untuk mendeteksinya adalah dengan melihat grafik
scaterplot antara nilai prediksi variable terikat z variabel, dengan residualnya s residualnya:
1 Jika ada pola tertentu yang teratur, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar,
kemudian menyempit, maka mengidentifikasikan telah terjadi heterokesdastisitas.
66 2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan
dibawah angka nol 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokesdastisitas Ghozali, 2011:139.
Selain menggunakan
grafik Scater
Plot deteksi
heteroskedastitsitas juga dapat dilihat dengan Uji Glejser. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1 Tidak terjadi heteroskedastisitas, jika nilai t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. 2 Terjadi heteroskedastisitas, jika nilai t
hitung
lebih besar dari t
tabel
dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji secara parsial dan uji secara simultan, berikut uji hipotesis dalam penelitian ini:
a. Uji Parsial Uji t Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara
variabel X dan variabel Y secara parsial atau dapat dikatakan uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh satu variabel independen secara
individual dalam menerangkan variasi-variasi dependen Ghozali, 2011:98.
Berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya, maka dalam penelitian ini uji signifikansi parameter
individual Uji t menggunakan pengujian dua arah two tail test. Peneliti menggunakan pengujian dua arah dikarenakan H
a
merupakan hipotesis komposit dua arah yang bisa menunjukkan variabel bebas dapat
67 berpengaruh negatif atau positif terhadap variabel terikat. Untuk
menunjukkan apakah masing-masing variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Adapun prosedurnya
sebagai berikut: 1 Menentukan H
dan H
a
hipotesis nihil dan hipotesis alternatif. 2 Dengan melihat hasil print out computer program SPSS 17.0 for
windows, diketahui nilai t-hitung dengan nilai signifikansi nilai t. 3 Jika signifikansi nilai t 0,05 maka ada pengaruh yang signifikan
anatara variabel bebas terhadap variabel terikat. 4 Jika signifikansi nilai t 0,05 maka tidak ada pengaruh yag
signifikan anatra variabel bebas terhadap variabel terikat. Artinya: a Jika Sig Probabilitas 0,05 H
o
diterima b Jika Sig Probabilitas 0,05 H
o
ditolak Atau
a Jika t
hitung
t
tabel
maka Ho diterima b Jika t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak
b. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat Ghozali, 2011:98. Dalam
penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh produk X
1
, harga X
2
, distribusi X3, promosi X
4
dan Kualitas Pelayanan X
5
terhadap kepuasan nasabah Y.
68 Untuk menguji hipotesis ini dengan kriteria dasar pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka H
diterima atau H
a
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, maka H
ditolak atau H
a
diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat.
4. Analisis Regresi Berganda
Regresi linier adalah metode statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara variabel terikat dependen; respon; Y
dengan satu atau lebih variabel bebas independen, prediktor, X. Apabila banyaknya variabel bebas hanya ada satu, disebut sebagai regresi linier
sederhana, sedangkan apabila terdapat lebih dari 1 variabel bebas, disebut sebagai regresi linier berganda.
Analisis regresi setidak-tidaknya memiliki 3 kegunaan, yaitu untuk tujuan deskripsi dari fenomena data atau kasus yang sedang diteliti, untuk
tujuan kontrol, serta untuk tujuan prediksi. Regresi mampu mendeskripsikan fenomena data melalui terbentuknya suatu model hubungan yang
bersifatnya numerik. Regresi juga dapat digunakan untuk melakukan pengendalian kontrol terhadap suatu kasus atau hal-hal yang sedang
diamati melalui penggunaan model regresi yang diperoleh.
69 Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
variabel bebas yaitu produk X
1
, harga X
2
, distribusi X
3
, promosi X
4
, dan kualitas pelayanan X
5
terhadap kepuasan nasabah Y. Adapun bentuk persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ β
5
X
5
+ e
Dimana: Y
= Kepuasan Nasabah α
= Konstanta X
1
= Produk X
2
= Harga X
3
= Distribusi X
4
= Promosi X
5
= Kualitas Pelayanan β
1
, β
2
, β
3
, β
4
, β
5
= Kofesien Regresi menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada hubungan nilai variabel independen. e
= Standar Error
5. Koefisien Determinasi Adjusted R²
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel model
dan tertulis R square. Namun untuk regresi linier berganda sebaliknya menggunakan R square yang sudah disesuaikan atau tertulis adjusted R
70 square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang
digunakan dalam penelitian. Dalam kenyataan nilai Adjust R Square dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki bernilai positif. Jika dalam uji
empiris didapat nilai Ajusted R Square Adj. negatif, maka nilai
Adjusted R Square Adj. dianggap nol Gujarati, 2003 dalam Ghozali,
2011:97.
E. Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel memberikan batasan dan penjelasan mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Metode
pengukuran sikap yang digunakan dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang berupa pertanyaan dan pernyataan. Sugiyono, 2008:86. Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas X
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian
ini adalah a. Produk X
1
b. Harga X
2
c. Distribusi X
3
d. Promosi X
4
e. Kualitas Pelayanan X
5
71 2. Variabel terikat Y
Variabel terikat merupaka variabel yang di pengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas yang menjadi variabel terikat
Y dalam penelitian ini adalah kepuasan nasabah.
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi
Indikator Skala
Produk X
1
Kotler 2007:9 Diferensiasi
produk 1. Fitur
2. Kesesuaian 3. Kualitas kinerja
4. Kualitas kesesuaian 5. Keandalan
6. Kemudahan perbaikan Likert
Likert Likert
Likert Likert
Likert
Harga X
2
Kotler dan Amstrong 2008:345
Strategi penyesuaian
harga 1. Penetapan Harga
Geografis 2. Diskon dan Potongan
Harga 3. Penetapan Harga
Promosi 4. Penetapan Harga
Diskriminatif 5. Penetapan harga bauran
produk Likert
Likert Likert
Likert Likert
Distribusi X
3
Mischitelli 2000, 2 Elemen
distribusi 1. Place
2. Parking 3. Accesibiliity
4. Visibility 5. Infrastucture
Likert Likert
Likert Likert
Promosi X
4
Morissan, MA 2010:17 Bauran
promosi 1. Periklanan
2. Pemasaran langsung 3. Promosi penjualan
4. Hubungan masyarakat 5. Penjualan personal
Likert Likert
Likert Likert
Likert
Kualitas pelayanan X
5
Tjiptono 2008:99 Komunikasi
Formal 1. Konsistensi
2. Daya tanggap 3. Jaminan
4. Empati 5. Bukti fisik
Likert Likert
Likert Likert
Likert
Kepuasan nasabah Y Kotler
2007:117 faktor - faktor
yang mempengaruhi
kepuasan nasabah
1. Sesuai harapan 2. Puas
3. Percaya 4. Perasaan senang
5. Setia Likert
Likert Likert
Likert Likert
Sumber: Teori - Teori Dasar Variabel
72
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat Bank BRI
Patih Bayumas Raden Aria Wiraatmaja pada tahun 1895 mulai merintis kegiatan dengan mendirikan De Purwokertosche Hulp - en
Spaarhak der Indlandsehc Hoofden. Pada awalnya hanya berupa penyimpanan uang kas masjid yang kemudian dipinjamkan pada priyayi.
Setelah modal usaha terkumpul ,dengan bantuan Asisten Residen Banyumas E.Sieburgh, pendirian bank itu dimulai secara resmi. Bank tersebut diberi
nama Hulp-em Spaarbank der Indland Bustuurs Amhtenaren yang kemudian dikenal sebagai Bank Perkredian Rakyat pertama di Indonesia .
Bank yang merupakan embrio Bank Rakyat Indonesia tersebut beberapa kali berganti nama yaitu menjadi de Poerwokertoshe Hulp Spaar en lanbouw
Crediet bank pada tahun 1896, Volkshanken Bank Rakyat pada tahun 1898, centrale Kas pada tahun 1912, Aalgemeene Volkscrediet Bank AVB
pada tahun 1934, pada tahun 1942 menjadi Syomin Ginko. Setelah Indonesia merdeka, berdasarkan peraturan pemerintah No.1
tahun 1946 ditetapkan Bank Rakyat Indonesia sebagai bank pemerintah pertama. Karena situasi perang kemerdekaan, pada tahun 1948 kegiatan
Bank Rakyat Indonesi berhenti sementara. Kegiatan Bank Rakyat Indonesi