45
2.5 Kerangka Berpikir
Peneliti menganggap bahwa banyak dari tokoh yang mencoba mengaitkan motivasi dengan bidang pendidikan atau pembelajaran disebabkan oleh pemahaman
tentang teori motivational in education. Dengan mengaplikasikan teori Pintrich dan Schunk, peneliti berusaha mengembangkan teori motivation in education menjadi
lebih detail dengan menambah faktor latar belakang. Sehingga penelitian tentang motivasi belajar tidak hanya berfokus pada ekstrinsik dan intrinsik, tetapi juga
terhadap beberapa faktor lain yang mempengaruhinya. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah orientasi tujuan. Sehingga peneliti mengganggap teori
motivational in education yang disempurnakan oleh Pintrich dan Schunk 1996 merupakan pengembangan dari banyaknya penelitian di bidang motivasi belajar yang
dipengaruhi oleh orientasi tujuan. Selain itu peneliti juga tetap menggunakan pandangan Iskandar 2009 yang
mengungkapkan bahwa motivasi dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Dalam pandangan ini peneliti menggunakan faktor ekstrinsik yakni
komunikasi efektif orang tua-anak yang menjadi faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Komunikasi efektif orang tua-anak dan orientasi tujuan menjadi latar belakang dalam memprediksikan motivasi belajar siswa. Lima hukum komunikasi seperti
respect, emphaty, audible, clarity dan humble diprediksikan mempengaruhi motivasi
46
belajar siswa. Begitu juga orientasi tujuan yang terdiri dari task orientation dan ego orientation diprediksikan mempengaruhi motivasi belajar siswa.
Dari kesemua variabel yang telah digambarkan melalui kombinasi antara beberapa variabel, yakni komunikasi efektif orang tua-anak dan orientasi tujuan.
Maka peneliti menyimpulkan kerangka berpikir penelitian sebagai berikut :
Skema 2.2 Kerangka Berpikir penelitian
47
Komunikasi efektif orang tua-anak yang terdiri dari beberapa variable, yakni respect, emphat, audible, clarity, dan humble diasumsikan mempengaruhi siswa
untuk memunculkan motivasi belajar. Komunikasi efektif orang tua-anak ini membuat siswa lebih termotivasi dalam belajar. Selain itu, orientasi tujuan yang
terdiri dari dua variable, yakni task orientation dan ego roientation juga diasumsikan mempengaruhi siswa untuk memunculkan motivasi belajar.
2.6 Hipotesa Penelitian