Motivasi mempengaruhi prestasi belajar Fungsi motivasi dalam belajar

20 Motivasi eksterinsik sering digunakan karena bahan pelajaran kurang menarik perhatian anak didik atau karena sikap tertentu pada guru atau orang tua. Baik motivasi ekstrinsik yang positif maupun motivasi ekstrinsik yang negatif, sama-sama mempengaruhi sikap dan perilaku anak didik. Diakui, angka, pujian, hadiah, dan sebagainya berpengaruh positif dengan merangsang anak didik untuk giat belajar.

2.2 Pengertian Belajar

Menurut Syah 2002 belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenejang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah, maupun dilingkungan rumah atau keluaganya sendiri. Skinner dalam Syah, 2002 berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

2.2.1 Motivasi mempengaruhi prestasi belajar

Menurut Djamarah 2002, tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator baik-buruknya prestasi belajar seseorang anak didik. Menurut Sudirman dalam Iskandar, 2009 kegiatan belajar sangat memerlukan motivasi. Hasil belajar 21 akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Semakin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin baik pula pelajaran-pejaran yang dipelajarinya. Oleh karena itu, motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam mencapai tujuan atau hasil dari pembelajaran.

2.2.2 Fungsi motivasi dalam belajar

Dalam kegiatan belajar mengajar pasti ditemukan anak didik yang malas berpartisipasi dalam belajar. Sementara anak didik yang lain aktif berpartisipasi dalam kegiatan. Ada anak didik yang duduk di dalam kelas, tetapi perhatian atau pikirannya tidak berada di dalam kelas. Kurangnya motivasi intrinsik ini merupakan masalah yang memerlukan bantuan yang tidak bisa ditunda-tunda. Guru harus memberikan dorongan dalam bentuk motivasi ekstrinsik. Sehingga dengan bantuan itu anak didik dapat keluar dari kesulitan belajar. Bila motivasi ekstrinsik yang diberikan itu dapat membantu anak didik keluar dari lingkaran masalah kesulitan belajar, maka motivasi ekstrinsik dapat diperankan dengan baik oleh guru. Menurut Djamarah 2002 baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik sama-sama berfungsi sebagai pendorong, penggerak dan penyeleksi perbuatan. Untuk jelasnya ketiga fungsi motivasi dalam belajar tersebut, diuraikan dalam pembahasan sebagai berikut: 22 1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan Sesuatu yang belum diketahui oleh anak didik akan mendorongnya untuk belajar dalam rangka mencari tahu. 2. Motivasi sebagai penggerak perbuatan Yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. 3. Motivasi sebagai pengarah perbuatan Yakni kearah tujuan yang hendak di dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

2.2.3 Bentuk-bentuk motivasi dalam belajar