25
9. Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar berarti pada diri siswa memang ada motivasi untuk
belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik. 10. Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga dengan minat. 11. Tujuan yang diakui
Dengan memahami tujuan yang harus dicapai akan menimbulkan gairah untuk terus belajar.
2.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Abror 1993 mengungkapkan bahwa ada faktor-faktor yang menyebabkan siswa tidak memiliki motivasi belajar, antara lain:
1. Kehidupan diluar lingkungan sekolah menawarkan banyak bentuk rekreasi yang lebih memuaskan, sekalipun hanya sementara sifatnya.
2. Pengaruh dari teman sebaya yang tidak menghargai prestasi yang tinggi dalam belajar disekolah dibandingkan dengan bidang-bidang lainnya.
3. Kekaburan mengenai cita-cita hidup. 4. Keadaan keluarga yang tidak menguntungkan.
26
5. Sikap kritis sebagian orang muda terhadap masyarakat, sehingga mereka meragukan kegunaan belajar disekolah yang mempersiapkan mereka terjun ke
masyarakat itu. Dari penjelasan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar di atas, penulis
melihat bahwa komunikasi efektif orang tua-anak merupakan lingkup kecil dari faktor nomor empat, yakni keadaan keluarga yang tidak menguntungkan. Sedangkan
orientasi tujuan merupakan lingkup kecil dari faktor nomor tiga, yakni kekaburan mengenai cita-cita hidup.
2.2.5 Indikator motivasi belajar
Menurut Iskandar 2009, indikator atau petunjuk yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar 2. Adanya keinginan, semangat dan kebutuhan dalam belajar
3. Memiliki harapan dan cita-cita masa depan 4. Adanya pemberian penghargaan dalam proses belajar
5. Adanya lingkungan yang kondusif untuk belajar dengan baik
27
Menurut Printich dan Schunk 1996, ada beberapa indikator lain yang menjadi penunjuk bahwa siswa memiliki motivasi yang tinggi, yaitu:
1. Choice of task atau interest selection of a task under free-choice conditions indicates motivation to perform the task. Ketika seorang siswa memiliki
pilihan, kemudian mereka memilih sesuatu dengan bebas, ini menjadi sebuah indikator mereka telah termotivasi dengan pekerjaan tersebut.
2. Effort high effort-especially on difficult material-is indicative of motivation. Siswa dikatakan memiliki motivasi dalam belajar ketika siswa tersebut
mengeluarkan usahanya yang sungguh-sungguh untuk mencapai kesukseksan dalam pembelajaran.
3. Persistence atau time spent on a task working for a longer time-especially when ona encounters obstacles-is associated with higher motivation.
Achievement choice, effort, and persistence raise task achievement. Ketekunan sangat penting karena pembelajaran membutuhkan banyak waktu
dan kesuksesan tidak mungkin didapatkan dengan mudah.
2.3 Pengertian orientasi tujuan