kewirausahaan dengan absolut residu adalah -0,048 dengan sig. 0,549. Oleh karena nilai sig. tersebut lebih dari 0,05 maka dapat disimpulakan bahwa tidak
terjadi heterosedastisitas untuk variabel sikap kewirausahaan. Dengan demikian syarat homosedastisitas terpenuhi.
D. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh partisipasi anggota dan sikap kewirausahaan terhadap pelayanan prima
koperasi sekolah “Tunas Pelita” SMK Koperasi Yogyakarta. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda.
1. Mencari Persamaan Garis Regresi Berganda Analisis data yang dilakukan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian
ini adalah regresi berganda. Rangkuman hasil analisis regresi berganda adalah sebagai berikut:
Tabel 25. Hasil Analisis Regresi Berganda Model
B T
Sig. Keterangan
1 Constan 2,079
8,793 0,000
Signifikan X
1
0,160 2,512
0,013 Signifikan
X
2
0,165 2,783
0,006 Signifikan
Berdasarkan tabel diatas variabel partisipasi anggota X
1
nilai b1 = 0,160 dengan t = 2,512 dan Sig. = 0,013. Oleh karena nilai sig. 0,05 maka variabel
partisipasi anggota berpengaruh positif terhadap pelayanan prima jika sikap kewirausahaan dikendalikan dikontrol. Untuk variabel sikap kewirausahaan
X
2
nilai b2 = 0.165 dengan t = 2,783 dan Sig. = 0,006. Oleh karena nilai sig. 0,05 maka variabel sikap kewirausahaan berpengaruh positif terhadap
pelayanan prima jika variabel partisipasi anggota dikendalikan dikontrol. Besarnya t antara variabel X
1
X
2
maka sikap kewirausahaan X
2
memiliki pengaruh lebih besar terhadap pelayanan prima Y.
Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 2,079 + 0,160 X
1
+ 0,165 X
2
Oleh karena, garis regresi berganda yang dihasilkan bernilai positif maka hubungan antar variabel bebas dan terikat bersifat positif. 2,079 menunjukkan
besarnya peubah variabel Y. Setiap perubahan dari X
1
dan X
2
senilai 1 akan mengubah Y sebesar nilai X
1
dan X
2
. 2. Pengujian Koefisien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinasi digunakan untuk melihat pengaruh dari keseluruhan variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama.
Dengan taraf signifikan yang digunakan sebesar 5. Hasil pengujian R
2
dalam penelitian ini menunjukkan besarnya R
2
= 0,081, artinya variansi dalam pelayanan prima dapat dijelaskan oleh partisipasi anggota dan sikap
kewirausahaan sebesar 8,1 sisanya 91,9 berasal dari variabel lain. 3. Uji Signifikansi Simultan Uji F
Uji F dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh secara simultan dari variabel bebas partisipasi anggota dan sikap
kewirausahaan terhadap variabel terikat pelayanan prima. Kriteria yang digunakan adalah jika nilai sig. 0,05 maka ada pengaruh secara simultan
antara partisipasi anggota dan sikap kewirausahaan terhadap pelayanan prima.
Hasil yang diperoleh dari uji F dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 26. Hasil Uji F
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig
1 Regression 2,652
2 1,326 6,951 0.001
Residual 29,951
157 0,191
Total 32,603
159 Berdasarkan tabel 27. dapat diketahui nilai F sebesar 6,951 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,001. Oleh karena nilai sig. 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi anggota X
1
dan sikap kewirausahaan X
2
berpengaruh secara simultan terhadap pelayanan prima Y. 4. Uji Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel bebas partisipasi anggota dan sikap kewirausahaan secara individual terhadap
variabel terikat pelayanan prima. Kriteria yang digunakan adalah jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel tersebut signifikan.
Hasil yang diperoleh dari uji t dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 27. Hasil Uji t Variabel Partisipasi Anggota dan Sikap kewirausahaan
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constan 2,079
0,236 8,793
0,000 X
1
0,160 0,064
0,192 2,512
0,013 X
2
0,165 0,059
0,213 2,783
0,006 Berdasarkan tabel 25 dapat diketahui untuk variabel partisipasi anggota
X
1
nilai b1 = 0.160 dengan t = 2,512 dan Sig. = 0,013. Oleh karena nilai sig. 0,05 maka variabel partisipasi anggota berpengaruh positif terhadap
pelayanan prima jika sikap kewirausahaan dikendalikan dikontrol. Untuk variabel sikap kewirausahaan X
2
nilai b2 = 0.165 dengan t = 2,783 dan Sig. = 0,006. Oleh karena nilai sig. 0,05 maka variabel sikap kewirausahaan
berpengaruh positif terhadap pelayanan prima jika variabel partisipasi anggota dikendalikan dikontrol.
5. Sumbangan Relatif SR dan Sumbangan Efektif SE Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda dapat diketahui
besarnya SR dan SE dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Besarnya SR dan SE dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 28. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif No
Variabel Sumbangan
Relatif SR Efektif SE
1 Partisipasi Anggota
39,1 3,2
2 Sikap Kewirausahaan
60,9 4,9
Jumlah 100
8,1 Berdasarkan tabel diatas SR dari partisipasi anggota adalah sebesar
39,1 dan untuk sikap kewirausahaan 60,9, menunjukkan bahwa sumbangan dari variabel sikap kewirausahaan lebih besar pengaruhnya
terhadap pelayanan prima dari pada partisipasi anggota. Sedangkan SE dari partisipasi anggota adalah sebesar 3,2, dan sikap kewirausahaan 4,9
terhadap pelayanan prima koperasi sekolah “Tunas Pelita” SMK Koperasi Yogyakarta dan sebesar 91,9 diberikan oleh variabel lain di luar penelitian
ini.