Sedangkan menurut Arif yang di tulis dalam skripsi Nurul Istiqomah 2011 bentuk-bentuk partisipasi siswa dalam koperasi
sekolah ada tiga, yaitu: 1 Partisipasi di bidang organisasi adalah:
a Memilih dan dipilih menjadi pengurus b Mengikuti Rapat Anggota Tahunan
c Mengikuti acara-acara koperasi sekolah d Memberikan usulan dan saran saat rapat anggota
e Memberikan usulan dan saran diluar rapat anggota 2 Partisipasi di bidang usaha adalah:
a Melakukan pembelian di toko atau kantin koperasi sekolah b Menjaga usaha di toko koperasi sekolah
c Mengadakan promosi tentang koperasi sekolah d Menyusun laporan hasil pembelian dan penjualan barang
3 Partisipasi di bidang modal: a Membayar simpanan pokok
b Membayar simpanan wajib c Membayar simpanan sukarela
Dari berbagai indikator diatas maka dapat disimpulkan menjadi tiga indikator untuk mengukur partisipasi anggota, diantaranya:
1 Partisipasi di bidang modal 2 Partisipasi di bidang organisasi
3 Partisipasi di bidang usaha
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi
Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi anggota dalam berpartisipasi aktif maupun pasif menjadi anggota koperasi, hal itu bisa
disebabkan karena anggota mengevaluasi sesuai dengan kebutuhan, kepentingan dan tujuan pribadi yang dirasakan. Kebutuhan itu sendiri
bisa kebutuhan ekonomi maupun kebutuhan non ekonomi seperti keamanan,cinta kasih dan kebutuhan sosial juga akan mempengaruhi
partisipasi. Menurut Hanel dalam Hendar 2010: 171-172 insentif dan
konstribusi perorangan terhadap koperasinya dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
1 Peningkatan pelayanan yang efisien melalui penyediaan barang dan jasa oleh koperasi akan menjadi faktor yang penting bagi anggota
untuk memberikan konstribusinya. Dalam hal ini barang dan jasa yang disediakan koperasi dapat memenuhi kebutuhan para
anggotanya atau dijual dengan harga lebih murah dan dengan kondisi serta kualitas yang lebih menguntungkan dibanding dengan
barang dan jasa yang ditawarkan di pasar, akan menjadi faktor bagi para anggota koperasi untuk berpartisipasi atau memberikan
kontribusi. 2 Dalam bentuk sarana keuangan anggota akan berpartisipasi
kontributif keuangan jika manfaat yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
3 Partisipasi dalam penetapan tujuan, pengambilan keputusan mengenai kegiatan koperasi dan dalam pengawasan koperasi
merupakan faktor yang menjadi perangsang anggota untuk berpartisipasi. Apabila anggota dapat memasukkan tujuan-
tujuannya ke dalam koperasi menjadi tujuan kelompok koperasi, maka mereka akan merasa mendapat kesempatan partisipasi.
4. Sikap Kewirausahaan
a. Pengertian Sikap Kewirausahaan
Sikap merupakan fungsi dari keyakinan tentang kemungkinan timbulnya konsekuensi bila seseorang akan menentukan sikapnya baik
positif maupun negatif dan akan mewujudkan dalam perilakunya maka pribadinya akan mengevaluasi terhadap konsekuensi yang mungkin
timbul Tri Dayakisni, 2004: 95. Sedangkan menurut Atep A. Barata 2004: 31, sikap adalah kumpulan perasaan, keyakinan dan
kecenderungan perilaku yang secara relatif berlangsung lama kepada orang, ide, obyek dan kelompok orang tertentu. Wirausaha adalah kata
yang seringkali digunakan untuk memaknai upaya mandiri seseorang atau sekelompok orang dalam bidang tertentu untuk memperoleh
kepuasan personal, profesional atau ekonomi Sukyadi, 2007: 9. Secara lebih spesifik Fass dan Schothorne dalam Sukyadi 2007: 12,
mengatakan bahwa proses kewirausahaan merupakan jantung dari upaya pengembangan ekonomi dan didorong oleh motivasi individu
untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi. Menurut Leonardus Saiman 2009: 43, kewirausahaan adalah
semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani