2. Koperasi Sekolah
a. Latar Belakang Koperasi Sekolah
Berlandaskan UUD pasal 33 ayat 1, mengandung cita-cita untuk mengembangkan perekonomian yang berasaskan kekeluargaan. Dalam
UUD No. 25 Tahun 1992 berisi tentang pedoman bagi pemerintah dan masyarakat mengenai cara-cara menjalankan koperasi, termasuk
koperasi sekolah. Kehadiran Koperasi sekolah sangat membantu bagi para siswa untuk mengembangkan potensinya dalam bidang ekonomi
dan menumbuh serta melatih tanggung jawab, rasa kerjasama, kekeluargaan, dan gotong-royong.
Koperasi sekolah didirikan berdasarkan surat bersama, yaitu Surat Keputusan Bersama SKB dua menteri, yaitu Menteri Transmigrasi
dan Koperasi Nomor 275KPTSMenranskop1972 dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 01202U1972, isi dari SKB ini
memberikan kesempatan kepala sekolah untuk mengembangkan koperasi sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan berkoperasi,
SKB Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Koperasi Nomor 638KPTSMPN1974, isi dari SKB ini memberi kuasa dan menunjuk
Direktorat Jenderal Koperasi untuk memberikan pengakuan kepada koperasi-koperasi sekolah, SKB Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 518P1984 tentang Pola Dasar Pendidikan Perkoperasian. SKB tiga menteri, yaitu Menteri Koperasi Nomor 125DKKPTSX1984,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 04470U1984, Menteri dalam Negeri Nomor 71 tahun 1984 tentang Pembinaan dan
Pengembangan Koperasi Sekolah Murtika: 2013.
b. Pengertian Koperasi Sekolah
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 pasal 1,
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang- seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”, Revrison Baswir, 2000: 6.
Menurut Surat Keputusan Bersama Menkop, Mendikbud dan Mendagri No.SKB-125MKPTSX1984, No.0447aUA1984 dan No.
71 tahun 1984, Koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya murid Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan sekolah-sekolah
yang setingkat dengan itu, baik negeri maupun swasta. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa anggota koperasi sekolah
adalah para siswa Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah, yang pada umumnya dalam usia remaja, belum dewasa Sugiharsono, 2003:
3.
Koperasi sekolah didirikan di sekolah sebagai wahana belajar bagi
siswa agar lebih paham lagi, jadi siswa tidak hanya belajar teori saja tetapi dapat langsung menerapkan teori tersebut dengan praktik.
Dengan adanya koperasi sekolah diharapkan dapat membantu siswa dan masyarakat yang di sekitarnya memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Berdasarkan uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah
dan beranggotakan siswa sekolah dengan bimbingan guru dan wilayah kerjanya satu sekolah yang bersangkutan.
c. Landasan Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah memiliki landasan hukum yang kuat meliputi landasan ideal, konstitusional dan landasan operasional. Landasan ideal
dan konstitusional koperasi sekolah adalah pancasila dan UUD 1945. Adapun landasan operasional koperasi sekolah diatur dalam keputusan
bersama Menteri Tanaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 638SKPTSMen1994,
mengenai pembinaan dan pengembangan koperasi sekolah.
d. Tujuan Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah dilaksanakan dalam rangka menunjang pendidikan siswa dan latihan berkoperasi. Dengan demikian, tujuan
koperasi sekolah tidak terlepas dari pendidikan dan program
pemerintah dalam menanamkan kesadaran berkoperasi sejak dini. Oleh karena itu, tujuan koperasi sekolah sesuai dengan Surat Keputusan Tiga
Menteri adalah untuk: 1 Menunjang kegiatan sekolah kearah kegiatan-kegiatan praktis guna
mencapai pemenuhan kebutuhan ekonomi di kalangan siswa. 2 Mengembangkan rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan dan
jiwa demokratis di kalangan para siswa sekolah dalam rangka ikut serta melaksanakan pembangunan diri manusia dan Negara.
Dijelaskan lebih lanjut dalam Surat Keputusan Tiga Menteri tersebut, bahwa tujuan koperasi sekolah dapat dikembangkan lagi, yaitu
untuk: 1 Meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan pada siswa dalam
rangka ikut mempercepat proses pendidikan. 2 Memasyarakatkan koperasi di kalangan generasi muda, khususnya
para siswa dan atau pelajar di Indonesia Sugiharsono, 2003: 4.
e. Fungsi Koperasi Sekolah
Fungsi koperasi sekolah dapat disebutkan antara lain sebagai berikut:
1 Bagi siswa a Dapat digunakan sebagai ajang untuk menumbukan dan
meningkatkan jiwa
wirausaha, serta
mengembangkan kemampuan dan keterampilan berwirausaha
b Mempermudah siswa untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan kebutuhan pendidikan sekolahnya.
c Sebagai ajang untuk latihan berorganisasi, bekerjasama dan demokrasi.
2 Bagi sekolah a Dapat digunakan sebagai sarana pendidikan, khususnya sebagai
laboratorium IPS, sehingga dapat menunjang program pembelajaran IPS, khususnya mata pelajaran ekonomi.
b Menambah pemahaman siswa tentang koperasi 3 Bagi Pemerintah
a Ikut membantu terwujudnya demokrasi ekonomi yang merupakan salah satu tujuan pembangunan ekonomi nasional.
b Membantu pelaksanaan salah satu program pemerintah dalam bidang perekonomian yaitu, memasyarakatkan koperasi dan
mengkoperasikan masyarakat Sugiharsono, 2003: 4-5.
f. Jenis Usaha dan Modal Koperasi Sekolah