bahwa partisipasi adalah kebutuhan dan hak asasi manusia yang mendasar.
Partisipasi adalah kondisi yang sangat dibutuhkan dalam koperasi untuk mengetahui apa yang menjadi kepentingan anggotanya dan
berapa banyak serta kualitas pelayanan yang diperlukan oleh para anggotanya. Dalam hal ini partisipasi anggota memberikan banyak
informasi untuk pengambilan keputusan dan kebijakan dalam koperasi. Partisipasi dalam organisasi ditandai oleh hubungan identitas yang
dapat diwujudkan jika pelayanan yang diberikan oleh koperasi sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan anggota Jochen Ropke, 2012: 52.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa partisipasi anggota adalah keikutsertaan anggota siswa dalam kegiatan
meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan koperasi .
b. Dimensi Partisipasi
Menurut Hendar dan Kusnadi 2005: 92 partisipasi meliputi 4 dimensi, yaitu dipandang dari sifatnya, bentuknya, pelaksanaannya dan
peran serta perorangan sekelompok orang. Dimensi-dimensi partisipasi dibedakan menjadi empat macam berdasarkan sudut pandangnya, yaitu
dimensi partisipasi dipandang dari sifatnya, dimensi partisipasi dipandang dari bentuknya, dimensi partisipasi dipandang dari
pelaksanaannya, dan dimensi partisipasi dipandang dari segi kepentingannya.
Dimensi partisipasi dipandang dari sifatnya, yaitu partisipasi dapat berupa, partisipasi yang dipaksakan forced dan partisipasi sukarela
voluntary. Partisipasi yang dipaksakan forced apabila tidak dipaksa oleh situasi dan kondisi, maka partisipasi tidak akan sesuai dengan
prinsip koperasi yang terbuka dan sukarela serta manajemen yang demokratis. Partisipasi yang sesuai pada koperasi adalah partisipasi
yang bersifat sukarela. Dimensi partisipasi dipandang dari bentuknya dapat dibedakan menjadi partisipasi formal formal participation dan
partisipasi informal informal participation. Partisipasi formal telah tercipta suatu mekanisme formal dalam pengambilan keputusan dan
dalam pelaksanaan setiap kegiatan. Sedangkan partisipasi informal