Latar Belakang KEMITRAAN ANTARA JURUSAN TEKNIK BANGUNAN SMKN 2 DEPOK DENGAN DUNIA INDUSTRI.
2 Perdagangan bebas mencakup negara-negara di Asia Tenggara anggota
Association of Southeast Asian Nations ASEAN dalam ASEAN Free Trade Area AFTA, di Asia dan Pasifik dalam Asia-Pacific Economic
Cooperation APEC, dan di seluruh dunia dalam World Trade Organization WTO. Tantangan Indonesia dalam menghadapi perdagangan bebas
yaitu masuknya tenaga asing yang tidak dapat dicegah ditahun 2015, regulasi domestik negara-negara ASEAN terkait politik negara tujuan,
meningkatkan kualitas tenaga terampil. Peluang Indonesia untuk lebih kompetitif yaitu mengintensifkan tenaga pendidik, kurikulum, memperkuat
kerjasama dalam bidang pendidikan, memperbaiki kualitas pendidikan, dan mencetak tenaga terampil Indonesia yang berdaya saing global.
Tantangan besar yang dihadapi pendidikan nasional saat ini dalam menghadapi persaingan global yakni masalah kualitas dan relevansi
pendidikan. Kualitas pendidikan diakui masih kurang, dan relevansi hasil pendidikan masih jauh dari tuntutan kebutuhan pembangunan akan
tersedianya tenaga kerja yang terampil dalam jumlah memadai untuk mengisi kesempatan kerja atau membuka lapangan kerja baru. Masalah
yang muncul dilapangan menunjukkan bahwa lembaga-lembaga pendidikan berlomba membuka program studi tanpa dikaitkan dengan
kebutuhan riil Rukmana, 2006: 6. Kurang relevannya pembelajaran di SMK dengan kebutuhan dunia kerja tidak boleh dibiarkan, lebih-lebih
dengan perkembangan teknologi yang makin pesat. Untuk itu perlu dikembangkan model pembelajaran yang responsif terhadap kebutuhan
dunia kerja. Pendidikan vokasi yang hanya berbasis sekolah saja dan kurang masukan dari dunia kerja, cenderung tidak responsif terhadap
3 kebutuhan pasar kerja, pembelajaran kurang relevan dan tidak mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan pasar kerja Warden, 2006. Pembelajaran yang responsif terhadap kebutuhan dunia kerja
dapat dicapai dengan melibatkan dunia kerja pada pembelajaran. Sebenarnya, sejak tahun 1994 telah dicanangkan Pendidikan Sistem
Ganda PSG di SMK. Dengan PSG, pembelajaran tidak hanya tanggung jawab sekolah saja, melainkan menuntut keterlibatan dunia kerja.
Direktorat Pembinaan SMK Dit PSMK telah melakukan berbagai upaya untuk pelaksanaan PSG tersebut. Penyelenggaraan PSG secara umum
bertujuan untuk menjawab tantangan industri. Namun menurut Indra Djati Sidi, 2001 dalam Wayong 2010 PSG bertujuan, pertama, menghasilkan
tenaga kerja yang memiliki keahlian professional, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat kemampuan, kompetensi dan etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan lapangan kerja. Kedua, meningkatkan dan memperkokoh link and match antara lembaga pendidikan-pelatihan kejuruan dan dunia
kerja. Ketiga, meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja berkualitas profesional. Keempat, memberi pengakuan dan
penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan. Pembelajaran yang melibatkan dunia kerja pada umumnya
terbatas pada Prakerin dan uji kompetensi. Untuk mengoptimalkan kemitraan antara sekolah dan dunia kerja,
dunia industri perlu dilibatkan dalam seluruh fase pada proses pendidikan Lamancusa, et al., 2008. Dunia industri dilibatkan perlu dalam
perancangan kurikulum, sebagai penasehat sekolah, pemberi sponsor kegiatan, pembicara tamu, pemberi dukungan finansial, serta tempat
4 pengalaman industri guru. Peran dunia kerja dalam komite penasehat
sekolah ditekankan oleh Wenrich, et al. 1988: 120. Kemitraan antara sekolah dan industri memberikan keuntungan kepada dunia industri,
pemerintah, sekolah dan siswa Misko, et al., 2005: 9 dalam Sunar 2014. Kemitraan
tersebut berguna
untuk mengidentifikasi
kebutuhan keterampilan tenaga kerja di industri serta untuk mengembangkan
panduan dan materi pembelajaran dan penilaiannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga siswa akan mampu mengembangkan
keterampilan yang dibutuhkan. Industri akan memperoleh tenaga kerja dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan sehingga menjadi
lebih kompetitif dan dapat memenuhi tanggung jawab sosial mereka. Pemerintah akan lebih mudah mengimplementasikan reformasi pendidikan
yang dirancang untuk meningkatkan dampak ekonomis pendidikan. Jurusan teknik bangunan SMK N 2 Depok merupakan salah satu
keahlian bidang studi SMK yang menyiapkan siswa-siswi menjadi lulusan yang terampil dan kompetitif di bidang teknik bangunan yang bekerjasama
dengan dunia industri melalui program praktik kerja industri Prakerin. Pelaksanaan prakerin ini diharapkan mampu meningkatkan lulusan SMK
yang siap kerja, terampil dan kompetitif. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian yang mengangkat
permasalahan mengenai bagaimana kemitraan yang berjalan di SMK N 2 Depok khususnya pada teknik bangunan dengan dunia industri, hambatan-
hambatan yang terjadi ,solusi penyelesaiannya serta berusaha mengembangkan kemitraan yang lebih baik. Oleh karena itu, peneliti
5 memilih judul “Kemitraan Antara Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri 2
Depok dengan Dunia Industri”.