Kendala pada Ujian Praktik Kejuruan

64 Pihak sekolah sudah mengirimkan surat ijin kepada industri untuk memintakan ijin siswa untuk melakukan Ujian Kompetensi Kejuruan. Siswa disarankan untuk kembali ke sekolah satu minggu sebelum ujian dilaksanakan untuk melaksanakan persiapan terlebih dahulu. Setiap industri memiliki kebijakan masing-masing sehingga terkadang siswa baru kembali dua hari sebelum ujian dimulai bahkan ada siswa yang baru bisa kembali ke sekolah satu hari sebelum ujian. Hal tersebut dapat terjadi karena penempatan siswa yang jauh seperti di Kalimantan, sedang banyak proyek yang harus dikerjakan di kantor dan terkadang siswa beranggapan tidak perlu mengikuti pendalaman materi yang diadakan oleh sekolah maupun jurusan. Hal ini tidak menjadi masalah apabila tempat Prakerin atau Magang siswa relevan dengan jurusannya. Terkadang ada siswa yang Prakerin di tempat yang kurang relevan dengan jurusannya seperti menjadi operator alat berat sehingga butuh penyesuaian lagi untuk mengikuti ujian.

d. Kendala pada Kunjungan Industri

SMKN 2 Depok hampir setiap tahun ada kegiatan kunjungan industri, pada tahun 2011 siswa berkunjung ke Cilacap, pada tahun 2012 ke Malang dan Surabaya lalu pada tahun 2013 ke Jakarta. Kunjungan industri tidak diwajibkan oleh pihak sekolah maupun jurusan, guru hanya memberikan kesempatan dan kebebasan kepada siswa untuk mengadakan kegiatan tersebut. 65 Kebebasan yang dimaksud adalah guru mempersilahkan siswanya untuk memilih sendiri tujuan kunjungan industri yang relevan dengan jurusan. Siswa mencari sendiri info tujuan kunjungan industri, setelah itu siswa membuat proposal yang ditujukan kepada industri. Guru hanya bertugas memberi saran serta membimbing siswa, sedangkan seluruh pelaksanaannya diberikan kepada siswa. Keaktifan siswa merupakan salah satu kendala yang dihadapi dalam kegiatan kunjungan industri di SMKN 2 Depok. Apabila siswa tidak aktif mencari informasi, membuat proposal serta mengumpulkan dana, maka kegiatan kunjungan industri tidak akan terlaksana. Oleh karena itu diperlukan adanya kesadaran siswa tentang manfaat kunjungan industri. Industri yang menjadi tujuan kunjungan cenderung berada di luar kota yang jaraknya cukup jauh seperti Jakarta dan Surabaya. Oleh karena itu biaya transportasi dan akomodasi yang harus dikeluarkan siswa cukup besar. Siswa harus bisa menghitung perkiraan biaya yang harus dikeluarkan serta mencari sarana transportasi yang sesuai serta nyaman. Kunjungan industri memberikan banyak manfaat kepada siswa terutama dalam hal menambah pengalaman dan wawasan tentang ilmu di lapangan. Meskipun demikian, terkadang siswa tidak dapat melihat langsung pekerjaan yang dilakukan karena waktu kunjungan yang tidak tepat atau ada keperluan di industri yang mendadak. Oleh karena itu, gambaran di lapangan dapat disajikan oleh industri